Wednesday 25 July 2018

Rekomendasi Baju Kantor yang Nyaman Bagi Ibu Menyusui

July 25, 2018 0
Assalamualaikum Wr. Wb.

Bu ibu, ada gak sih yang pernah kelabakan bingung nyari tempat pumping saat di kantor karena kantornya belum breastfeeding friendly alias gak ada nursery room-nya ? Yaaayyy, ada temennya ! Tos dulu deh bu !


Flash back jaman dulu ketika menyusui Rafa, sering banget nahan sampe payudara bengkak gara-gara gak tegel mau pumping di kamar mandi. Rasanya kalau pumping di kamar mandi tuh ibarat kayak makan di toilet. Jijik banget gak sih ? Untungnya punya rumah dekat kantor jadi bisa deh mlipir pulang dulu buat langsung direct breastfeeding atau pumping. 

Itu kisah dulu sih hampir empat tahun silam, karena jujur aku belum percaya diri buat mengakui kalau "inilah aku, ibu menyusui yang tiap 3 jam harus pumping". Selain itu aku juga masih menganggap bahwa hal yang urusannya sama payudara ini sangat tabu. Mesti ngumpet-ngumpet biar gak ketauan orang kalau mau pumping. Well, seiring berjalannya waktu semua perasaan gak pede dan gak enakan itu menguap entah kemana. Perjalanan menyusui Arka kali ini aku lebih cuek dan enjoy menikmati peran sebagai emak eping (eksklusif pumping) di siang hari. Pede aja tiap hari nentengin cooler bag dan tiap tiga jam pumping, dimanapun yang penting dekat sama colokan listrik (mau pamer nih, kalo sekarang udah pake breastpump elektrik, hasil flash sale akhir taun lalu yang harganya terjun bebas en bikin eike jingkrak-jingkrak).


Weidaaan baru prolog aja udah 3 paragraf aja ceu. Nah, yang perlu digaris bawahi pada basa basi di atas adalah pumping dimanapun tempatnya. Idih gak malu apa punya tete di ewer-ewer kan gak sopan kalo dilihat rekan kerja, apalagi rekan kerjanya bapak-bapak. Ssstttttt jangan bayangin yang porno-porno dulu dong bu. Selain harus keras kepala kita juga harus banyak cara biar bisa sukses mengASIhi.

Baca juga : Outfit Ibu Hamil dan Menyusui

Sekarang kan banyak banget tuh aksesoris menyusui yang bisa membuat ibu nyaman saat pumping. Mulai dari apron, hands free pumping bra, sampai baju-baju menyusui yang makin modis dan kece. Kalau gak mau rempong dan syuuumukk pakai apron coba deh beli baju menyusui. Banyak kan sekarang model-modelnya mulai dari yang model blouse, kaos sampai yang model formal buat ibu-ibu kantoran. Kalau ibu-ibu sudah menyiapkan diri jadi pumpinger dengan berpakaian yang breastfeeding friendly tinggal buka dikit trus selipin tuh corong breastpump ke tete kemudian tutup lagi. Udah aman kan? Gak perlu ngumpet-ngumpet di kolong meja buat pumping. Biar gak cape ngengkol beli dong breastpump yang elektrik (buruan gih bilang suami suruh bayarin).

Baca juga : Baju Syari untuk Menyusui

Nah, nah kalo udah gini kan enak mau pumping anyware and everyware. Tinggal minta ijin aja sama atasan atau rekan kerja kalau mau pumping dan minta maaf kalau suara mesin breastpump mengganggu (ada sebagian breastpump elektrik yang mesinnya berisik).

Oh iya, bu ibu ngomong-ngomong soal baju kantoran yang nyaman buat menyusui atau aman saat pumping, aku punya rekomendasi yang nyaman tapi tetap terlihat formal dan casual. Striped Vest Long-Sleeved Nursing with Collar adalah salah ssatu baju menyusui yang paling nyaman aku pakai ke kantor.


Modelnya casual tapi tetap terlihat formal. Di desain dengan perpaduan kemeja putih dan sweater bercorak garis horizontal. Dilengkapi dengan tali yang tidak permanen atau bisa dilepas pasang pada sisi pinggang kanan kiri untuk diikat kebagian belakang sebagai aksesoris yang mempercantik tampilan serta menyesuaikan ukuran tubuh. Selain itu juga dilengkapi dengan placket zipper pada bagian belakang punggung, berfungsi untuk memudahkan saat memakai dan melepaskan pakaian. Warna zipper-nya emas, yang akan memberikan kesan mewah.




Striped Vest Long-Sleeved Nursing with Collar dari MOOIMOM ini ukurannya free size berbentuk loose fit dengan potongan longgar, tidak sempit dan tidak sesak. Dapat dipakai dari hamil sampai menyusui. Memiliki ukuran panjang 76 cm, lingkar dada 110 cm dan panjang lengan 63 cm.

Hidden breast opening atau dilengkapi dengan bukaan menyusui pada bagian dada kanan kiri yang membuat kegiatan menyusui atau pumping semakin mudah, aman dan tentunya tidak akan memperlihatkan payudara.


Bahan yang dipakai adalah cutton pada bagian kemeja putih dan spandek pada bagian corak garis horizontal di dada. Kedua bahan tersebut sangat nyaman dipakai karena bahannya tidak mudah kusut tetapi juga bisa menyerap keringat. Sehingga memberikan kenyamanan bagi si pemakai.

Baca juga : 5 Hal Yang Aku Cita-citakan Untuk Anak Kedua Kelak Agar Sukses ASI Eksklusif

Udah punya gambaran kan bu ibu gimana kondisi nih baju menyusui? Keren sekali bukan? Buruan deh ceki-ceki langsung ke akun resmi MOOIMOM.

Website : www.mooimom.id
Instagram : @mooimom.id
Facebook Fanpage : MOOIMOM Indonesia

Nah, itu deh bu sedikit review dari baju menyusui yang aku rekomendasikan untuk segera dimiliki demi pumping nyaman dimanapun.

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Monday 23 July 2018

Olababy Feeding Spoon for Arka's Preparation MPASI

July 23, 2018 2
Assalamualaikum Wr. Wb.

Yayy, bulan ini adek Arka sudah berusia lima bulan, artinya sebulan lagi dia bisa mencicipi makanan padat pertamanya sebagai pendamping ASI. Meskipun sudah anak kedua ternyata rasa excaited ibu masih tetap luar biasa nih. Segala hal tentang MPASI sudah ibu pikirkan, mulai dengan membaca-baca jurnal/panduan dari WHO, membaca artikel-artikel mengenai kebutuhan gizi bayi, mengikuti sharing dengan beberapa komunitas sampai dengan persiapan peralatannya termasuk feeding spoon yang aman dan mudah dipakai. Tentu saja dengan harapan bisa menyiapkan menu MPASI homemade yang padat gizi biar adek tumbuh sehat jadi anak yang kuat hehehe. Ternyata jadi ibu Generasi Y (milenial) itu gak mudah.


Baca juga : 5 Cara Praktis Menyiapkan MPASI Sehat Bagi Ibu Bekerja

Kebetulan dirumah masih ada beberapa perlengkapan MPASI milik Mas Rafa dulu dan masih sangat layak dipakai seperti slow coocker, food prosessor, saringan, dan warmer. Sedangkan peralatan yang harus ibu lengkapi salah satunya adalah feeding spoon karena punya Mas Rafa sudah pada rusak dan bahkan ada yang hilang. Sebelum belanja, tentu saja ibu cari tau sana sini dulu tentang berbagai review feeding spoon yang recomended untuk pertama kali memberikan makan bayi.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan membeli feeding spoon antara lain :

👶 Pilih bentuk yang sesuai dengan tingkat perkembangan bayi

Ibu mesti memilih feeding spoon yang mudah dipakai sehingga si kecil bersemangat dan mudah untuk makan. Saat bayi mulai belajar makan, umumnya mereka belum bisa memegang sendok di bagian yang pas sehingga bisa membuat hidangan jadi acak-acakan serta mulut menjadi kotor. Feeding spoon yang berfungsi untuk membantu menyuapi si kecil berbeda dengan baby spoon yang dirancang agar bayi bisa makan sendiri. Saat si kecil sudah mulai belajar makan secara mandiri, kita bisa pilih baby spoon dari pada  feeding spoon.

Baca juga : Tentang Metode MPASI Anak

Saat bayi mulai makan dengan makanan padat yang bervariasi, kita bisa pilih sendok bayi yang didesain dengan cekungan ke dalam dengan ujung melengkung sehingga mampu menampung makanan lebih banyak. Selain itu, sendok bayi yang cekung akan membuat anak lebih cepat makan karena volume makanan yang masuk lebih banyak.

👐 Pilih berdasarkan bahan

Bayi yang berada pada tahap perkembangan tertentu akan terlihat aktif, termasuk memegang dan mengayun-ayunkan berbagai barang seperti sendok atau garpu. Feeding Spoon yang terbuat dari bahan silikon, memiliki karakteristik yang ringan untuk diayunkan sehingga tidak akan membuat cedera jika terjatuh dan menimpa bagian tubuh bayi. Bahan silikon juga memiliki sifat yang relatif kuat sehingga akan aman dan tidak mudah rusak jika terlempar. Hampir sama dengan bahan plastik hanya saja bahan silikon lebih lunak.

Sebenarnya ada banyak feeding spoon lainnya yang terbuat dari bahan-bahan selain silikon yaitu dari plastik, stainless steel, dan kayu. Semunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

👍 Pilih feeding spoon dengan wadah yang mudah dibawa pergi

Beberapa bayi bisa memiliki peralatan makan favorit yang membuat mereka merasa nyaman. Ketika kita mengajaknya bepergian, kadangkala mood bayi bisa berubah sehingga sulit untuk makan tanpa dengan menggunakan peralatan selain yang menjadi favoritnya. Jadi kita bisa memilih feeding spoon yang praktis dan dilengkapi wadah sehingga mudah dibawa-bawa kemana-mana.

Tiga hal di atas sangat penting untuk diperhatikan sebagai panduan dalam membeli feeding spoon bayi. Sendok juga berfungsi sebagai media stimulasi perkembangan bayi sehingga bagus untuk merangsang saraf-saraf di otak agar tetap aktif. Tugas ibu adalah menjadikan pengalaman mengeksplorasi dunia yaitu dimulai dengan menjelajah makanan di piring si kecil.

Dari hasil pencarian yang cukup pelik itu akhirnya Ibu menentukan pilihan pada Olababy Feeding Spoon dengan berbagai kelebihan yang ditawarkannya. Berikut sedikit review dari si sendok lucu tersebut :
🙅 Bisphenol-A (BPA) free

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ikatan BPA yang tergolong tidak stabil dapat menyebabkan sejumlah kecil zat kimia ini terlepas ke dalam makanan atau minuman yang menjadi isi suatu kemasan yang mengandung BPA. Akhirnya lepasan BPA tersebut kemudian dapat tertelan oleh manusia. Pelepasan zat kimia ini akan terjadi semakin banyak saat botol/wadah terkena panas seperti saat direbus atau disterilisasi. 


Para ilmuwan menyebutkan bahwa BPA dapat menjadi senyawa “pengganggu hormon” karena berpotensi mengganggu fungsi normal dari sistem hormon, baik itu pada manusia maupun pada hewan yang menimbulkan efek merugikan pada kesehatan, reproduksi, perkembangan, serta masalah tingkah laku (behavioural).

Mengerikan banget kan kalau senyawa berbahaya di atas dapat tertelan bayi. So, carilah tanda “BPA-free” pada setiap perlengkapan makan bayi. Untuk produk feeding spoon dari Olababy ini dapat dipastikan 100 %  BPA free, jadi aman untuk bayi.
   
👌 Terbuat dari 100% Silicone Food Grade yang bebas racun

Food grade adalah satu istilah untuk menjelaskan golongan  material yang layak dipakai untuk memproduksi perlengkapan makan. Suatu material dianggap food grade apabila material tersebut tidak akan memindahkan atau mentransfer zat-zat yang berbahaya/beracun ke makanan yang akan kita makan.


Olababy feeding spoon terbuat dari Silicone Food Grade yang bebas racun sehingga sangat aman digunakan bayi dan dapat di sterilkan serta aman digunakan pada mesin pencuci piring. Dirancang sempurna untuk memberi makan bayi dengan mudah. Terinspirasi oleh elemen tumbuhan alami, sendok menyerupai bentuk tunas sementara ujungnya menyerupai daun.

💋 Ergonomis desain untuk tangan orang dewasa

Olababy feeding spoon ini dikemas dalam box mika berbentuk kotak persegi panjang yang simple dan mudah dibawa-bawa. Ukuran kemasannya cukup kecil dan mudah dibawa pergi. Sedangkan spoon-nya berukuran panjang 15 cm. Saat dipegang tidak terlalu pendek sehingga mempermudah Ibu untuk menyuapi si kecil. Satu set feeding spoon berisi 2 buah dengan ukuran serta bentuk yang sama. Hanya saja warnanya agak bergradasi sedikit, satunya berwarna hijau gelap sedangkan satunya berwarna hijau terang.


Ibu sudah mencobanya untuk memberikan ASIP pada adek Arka dan ternyata memang sangat membantu. ASIP tidak akan tumpah-tumpak karena bentuk sendoknya sedikit cekung tetapi ukurannya tidak terlalu besar namun sangat pas di mulut bayi yang munggil. 

👆 Sendok bisa diletakkan berdiri agar tetap higienis



Jujur aku baru pertama kali melihat ada sendok yang dapat diletakkan berdiri seperti produk Olababy ini. Sendok pada umumnya selalu dibuat pipih, kalaupun mau diposisikan berdiri harus diletakkan dalam wadah lain. Jelas sekali desain ini sangat berfungsi dalam menjaga sendok tetap steril.
 
💥 Dapat dimasukan ke mesin steril

Meskipun bentuknya silikon, Olababy feeding spoon ini tidak akan meleleh saat dipanaskan dalam mesin sterilizer.

👏 Flexible Material to Scoop Food at Any Angle

Bahan yang fleksibel memudahkan untuk menyendoki, memotong, atau bahkan mengiris. Makanan yang berada di sudut-sudut wadah makan dapat dengan mudah diambil tanpa harus memiring-miringkan atau mengangkat wadah. Olababy feeding spoon adalah alat yang sempurna untuk bayi memualai belajar makan makanan padat.



💫 Harga dan Cara Pembelian

Olababy feeding spoon dapat kita miliki dengan harga  IDR 260.000 melalui website www.mooimom.id


Oke deh, itu sedikit yang dapat Ibu sharing tentang persiapan MPASI adek Arka. Tunggu next blogpost yang akan membahas reaksi pertama Arka menerima makanan padat perdananya. Doain Ibu sukses memberikan MPASI buat adek Arka ya.

Waalaikumsalam Wr. Wb.


Sumber : 
https://www.mooimom.id
https://my-best.id
https://evgust.wordpress.com


Thursday 12 July 2018

Sudah Vaksin PCV Kenapa Masih Kena Pneumonia?

July 12, 2018 0
Assalamualaikum Wr. Wb.

Sehat itu mahal !


Beberapa waktu lalu aku pernah membuat tulisan khusus tentang kelahiran Arka dan sampai menjelang usianya lima bulan ini sama sekali belum pernah sharing lagi tentangnya. And now aku mengawali tulisan dengan kisah Arka, bayi tiga bulan yang harus menderita sakit pneumonia. Penyakit akut yang menjadi urutan atas penyebab kematian. Dan sekarang aku benar-benar bersyukur dia mampu survive melawan sakitnya kala itu. 
Arka terlahir sehat dan menggemaskan, dia juga tumbuh sesuai perkembangannya. Sedangkan awal ceritanya dimulai ketika masa cuti kerjaku usai, saat itu usianya beranjak ke bulan ketiga. Aku dan suami memutuskan menitipkan Arka ke daycare yang semanajemen dengan sekolah kakaknya. Aku tahu persis bahwa daycare ini sangat baik dan terpercaya karna Rafa sudah setahun lebih disana, semua berjalan baik-baik saja. Sistem pengasuhan dan pendidikannya juga berkualitas serta berbasis Islam Terpadu. Suami mantap dengan keputusan yang diambil namun tidak untuku. Terbesit rasa keraguan, khawatir jika dia lebih sering sakit saat dipaksa berinteraksi dengan anak-anak lain sebelum waktunya. Imunitasnya masih belum terbentuk dengan baik. Seperti ada feeling bahwa Arka bakalan sakit. And its true 💔

Seminggu Arka aku titipkan di daycare dan sakit itupun menghapirinya. Hari itu adalah Jumat. Aku menjemputnya seperti hari-hari biasanya, saat aku angkat dia dari box bayi untuk menggendongnya seketika aku kaget menyentuh tubuhnya yang panas. Arka mulai demam dan menurut pengakuan Bunda pengasuh, seharian itu dia rewel juga menolak ngASIP.  Aku memang tidak sepanik saat dulu menghadapi anak pertama demam. Pikiranku masih positif, menganggap demam sebagai hal biasa bagi bayi dan anak-anak. Besuk pasti demamnya turun, begitu ujarku dalam hati.

Baca juga : Dilema Menitipkan Anak di Daycare

Sabtu, demamnya belum juga turun, terpaksa aku memberikan obat penurun panas. Well, obat memang bekerja tapi tak bertahan lama, selang beberapa saat demamnya akan naik lagi. Aku mulai gusar karena kebetulan hanya di rumah berdua sama Arka. Ayah dan Rafa lagi acara familly gathering. Hari itu dia juga sudah mulai ogah-ogahan menyusu. Kuhitung frekuensi BAK, masih lebih dari 6x sehari. Masih aman. Namun menjelang malam demamnya tak juga berkurang, dia jadi semakin rewel dan tidak bisa tidur, jadi terus-terusan nangis, maunya digendong terus. Malam itu aku bergadang, begitu juga dengan suami. Kami bergantian menggendongnya. 

Minggu pagi, dari subuh sampai pukul sepuluhan, Arka sama sekali tidak menyusu dan tanda-tanda dehidrasi mulai muncul. Kekhawatiranku meningkat, bergegas kuminta suami mengantar ke Rumah Sakit. Alhamdulillah sekarang telah banyak Rumah Sakit di Solo yang membuka program Sunday Clinic, so hari Minggu pun ada Dokter Spesialis Anak yang praktek.

Napas Arka berat, sesekali dia muntah dan tubuhnya lemas. Sudah di Nebu tapi tidak ada perubahan, akhirnya dokter meminta untuk rawat inap. Sedih, sudah pasti. Tapi ini semua demi kebaikannya. Setelah mengurus administrasi dengan mendaftar pasien BPJS akhirnya hari itu juga Arka dirawat dan mendapatkan berbagai tindakan medis yang jelas sekali berefek negatif terhadap psikologisnya. Diagnosis dokter adalah Bronkopneumonia, dia harus di nebu empat kali dalam kurun waktu 24 jam, dipasangkan selang oksigen, menerima suntikan antibiotik setiap enam jam sekali dan parahnya dia harus pasang Sonde/NGT (Naso Gastric Tube) karena sama sekali tidak bisa menelan susu.


Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia, yaitu infeksi yang mengakibatkan terjadinya peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Bronkopneumonia merupakan jenis pneumonia yang menimbulkan flek atau bercak pada kedua paru-paru, termasuk juga saluran udara dan kantung udara. Seseorang yang menderita bronkopneumonia dapat merasakan kesulitan saat bernapas sebagai akibat dari terhalangnya saluran udara. Semua tanda-tanda tersebut sedang dialami bayiku.

Pemberian vaksin merupakan cara untuk mencegah datangnya serangan pneumonia. Vaksin tersebut adalah Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) yang diberikan ketika bayi berusia dua bulan, empat bulan, enam bulan, dan satu tahun (empat kali imunisasi). Vaksin lainnya yang harus diberikan untuk mencegah pneumonia adalah vaksin Haemophilus Influenza type B (Hib), dengan rentang waktu yang sama dengan vaksin PCV.

Aku sudah mulai melek vaksin sejak sebelum Arka lahir, sampai usianya tiga bulan dia sudah mendapat suntikan vaksin dasar dan tambahan berupa sekali PCV dan Rotavirus saat usianya dua bulan. Aku rela merogoh kantong hingga jutaan untuk menebus kedua vaksin tersebut. Lalu kenapa masih bisa kena pneumonia juga? Pertanyaan yang menghakimi memang tapi kegunaan utama vaksin  hanya sebagai bentuk pencegahan dan perlindungan jadi jangan diartikan bahwa jika sudah melakukan vaknisasi kemudian akan kebal terhadap suatu penyakit tertentu. 

Seseorang yang telah melakukan vaksinasi masih tetap berpotensi menderita penyakit namun mungkin kadar keparahanya bisa lebih ringan dibandingan yang sama sekali tidak melakukannya. Keluhan yang muncul pun jauh lebih ringan dan tidak berbahaya. Bukan berarti imunisasi itu gagal atau tidak berguna, karena perlindungan imunisasi memang sekitar 80 - 95 % saja. Dalam khasus Arka, aku benar-benar bersyukur sudah berusaha memberikan vaksin PCV dan Hib, mungkin jika tidak, hal yang lebih buruk bisa saja terjadi walaupun takdir atas sakit dan kematian memang dari Allah SWT.





Aku sadar vaksin memang banyak manfaatnya tapi bukan lalu aku cinta mati dengan vaksin. Harus dilihat kasus per kasus dan jenis vaksinnya. Vaksin PCV yang beredar di Indonesia pun ada beberapa jenis. Generasi pertama vaksin PCV adalah PCV 7  dimana dalam vaksin tersebut terkandung 7 strain/serotipe bakteri penumokokus (Streptococcus pneumoniae) serotipe 4, 6B, 9V, 14, 18C, 19F, dan 23F. Vaksin tersebut diproduksi oleh Manufaktur Pfizer dengan merek dagang Prevnar dan dilisensi pada tahun 2000.  

Pada tahun 2009 Pfizer mengeluarkan versi terbarunya yang berisi 13 strain dimana terdapat serotipe 1, 3, 4, 5, 6A, 6B, 7F, 9V, 14, 18C, 19A, 19F, 23F dengan merek dagang Prevnar13 dan akhirnya Prevnar 7 strain ditarik untuk diganti yang baru. Pada tahun 2008 manufaktur GSK juga mengeluarkan PCV yang berisi 10 strain  yaitu serotipe 1, 4, 5, 6B, 7F, 9V, 14, 18C, 19F, 23F denga merek dagang Synflorix. Jadi bisa dikatakan PCV 10 adalah PCV 7 ditambah 3 serotipe yaitu serotipe 1, 5, dan 7F; Sedangkan PCV 13 adalah PCV 10 ditambah 3 serotipe yaitu serotipe 3, 6A, dan 19A.

Baca juga : Akhirnya Ibu Kesampaian Juga Untuk Memberikan Vaksin PCV Kepada Rafa

Pengalaman sakit Arka tersebut semoga menjadi pelajaran berharga bagiku agar lebih aware lagi tentang pentingnya imunisasi/vaksin untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Membuatku lebih hati-hati lagi dalam merawat anak-anak sehingga mereka tumbuh sehat dan cukup gizi.

Sumber gambar : https://gaya.tempo.co

Waalaikumsalam Wr. Wb.
Jadwal pemberian imunisasi PCV dilakukan sebanyak empat kali pemberian yaitu :
Sumber: Imunisasi PCV : Jadwal, Manfaat, Efek Samping - Medisku

Wednesday 11 July 2018

Halal Bihalal Keluarga EPING Solo, Ada Materi Manajemen Emosi Diri

July 11, 2018 1
Assalamualaikum Wr. Wb.

Akhirnya mamak kembali lagi berniat menulis sedikit tentang daily story ibu yang entah sudah berapa bulan tidak pernah di update. Ada yang kangen gak sih dengan curhatanku? hehehehe #ngarep banget yak. Oh iya awal bulan Juli lalu aku berkesempatan kembali bercengkrama dengan emak-emak member Eping Solo dalam pertemuan kami yang bertajuk Halal Bihalal. Any way masih seperti biasa yah, kami selalu membuat setiap pertemuan adalah quality time terbaik yang sangat bermanfaat untuk keberlangsungan keluarga kami masing-masing. Well, materi yang diangkat pada pertemuan singkat itu adalah tentang "Manajemen Emosi Diri" dengan menghadirkan speaker dari KeluargaKita.

Halal Bihalal Eping Solo, 1 Juli 2018

Penting gak sih manajemen emosi diri itu?

Pertanyaan yang sangat mudah dijawab bukan, tapi pada kenyataannya untuk memahami dan merealisasikannya memang cukup sulit bagi orang tua khususnya seorang ibu yang masih tahap belajar seperti aku ini. Jawabannya jelas PENTING kan? Trus kalau sudah begitu kita harus ngapain?

Mendidik dan merawat anak adalah hal yang tidak mudah, bahkan seorang ibu sering sekali dihadapkan pada situasi marah tanpa terkendali kepada anak ataupun suami padahal sebenarnya mereka tidak bersalah apapun kepada ibu. Tak jarang juga ditemui seorang ibu yang marah kemudian menyesalinya. Seorang wanita yang dulunya terkesan penyabar tetapi sekarang setelah menjadi ibu berubah seperti monster yang mudah emosi, mudah kesal, mudah marah kemudian dramatis menjadi penyesal, panik,tidak enak diri dan berbagai perasaan negatif lainnya. Yah, ini aku banget !

Baca juga : Anak dan Emak EPING Solo Belajar Sains di Rumah Banjar Garden Resto

Sebelum berkeluarga dan diberi tanggung jawab membesarkan anak-anak, dulunya aku sangat pendiam, sabar, pandai mengontrol mood,  bahkan teman teman sekantor tempat aku magang malihatku sebagai sosok yang flat. Mereka tak pernah bisa memahamiku apakah aku sedang dalam situsi baik, kecewa, ataupun marah. Aku masih tetap senyum dan bersikap biasa apapun keadaanku. Berbalik dengan keadaan sekarang, apalagi setelah tanggung jawabku bertambah oleh kehadiran anak kedua.

Oke kembali pada bahasan tentang emosi, jadi apa penyebab dari emosi berlebih tersebut? Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mencari tempat untuk melakukan evaluasi dan mulai mengenal kembali diri sendiri. Kemudian mencoba berfikir apa saja hal-hal yang tidak dapat kita kontrol tapi mempengaruhi hubungan keluarga. Dari pola pengasuhan dimasa lalu, keunikan tempramen, hubungan sosial/pergaulan dengan dunia luar serta perubahan zaman. 

HAL-HAL YANG TIDAK DAPAT KITA KONTROL TAPI MEMPENGARUHI 
HUBUNGAN KELUARGA

Pola Pengasuhan di Masa Lalu

Waktu tidak dapat diputar, pengalaman dan pola pengasuhan yang dialami pasangan dan kakek/nenek sudah terjadi dan tentunya membawa pengaruh pada hubungan dan dalam mengasuh anak. Tiap orang perlu menyadari dan mengenali mana pola asuh yang ingin diteruskan dan yang tidak. Saling mengingatkan dan saling menghargai, terlepas ia senior atau junior.

Keunikan Tempramen

Semua orang lahir dengan tempramen yang unik dan mempengaruhi perilaku dan bagaimana seseorang berinteraksi terhadap dunia disekitarnya. Mengenali dan menerima tempramen tiap anggota keluarga serta saling membatu dalam mengelola tempramen bawaan ini adalah salah satu kunci keberhasilan hubungan dalam keluarga. 

Hubungan Sosial / Pergaulan dan Dunia Luar

Kita tidak dapat mengontrol pola asuh yang diterapkan oleh orang tua teman anak kita. Kita tahu tempramen dan perilaku seperti apa yang dimiliki teman kantor suami. Kita tidak dapat mengontrol dengan siapa kakek/nenek bergaul. Akan tetapi hal-hal tersebut menjadi contoh bagi anggota keluarga dan bagi hubungan kita. Semakin berpengaruh kuat nilai dan konsistensi perilaku kita dalam keluarga, semakin mudah untuk anak memilih dan mengambil keputusan bijak. 

Perubahan Zaman

Setiap anggota keluarga perlu menerima bahwa meski banyak hal yang secara filosofi tetap sama, seiring waktu akan mengalami perbedaan. Salah satu yang sangat terasa adalah perkembangan teknologi dari segala sisi. Selain memudahkan interaksi dalam keluarga tetapi juga memiliki resiko apabila tidak dapat menggunakan dan mengendalikannya dengan baik.

Kedua, setelah kita menyadari keempat hal diatas, tugas kita selanjutnya adalah pengelolaan emosi. Emosi adalah hal yang wajar dan tidak terpisahkan dari diri kita. Maka dari itu kita perlu untuk mengekspresikan emosi dengan baik. Saat kesulitan menangani emosi, orangtua kerap berespons pada kebutuhannya sendiri, bukan berespons pada kebutuhan dan pengalaman belajar untuk anak. 

Sementara anak adalah seorang peniru ulung yang sangat pintar copy paste perilaku orang tua dalam mengekspresikan emosi. Jadi orang tua seharusnya memilih cara yang tepat. Misalnya saat marah cobalah untuk mengalihkan amarah dengan makan, minum atau duduk menghela nafas sambil menunggu situasi diri membaik. Jangan salahkan anak jika kemudian mengeskpresikan marah dengan tangis, melempar barang, teriakan atau amukan jika orang tua juga demikian.

Mengusahakan agar setiap emosi dapat tersalurkan akan lebih baik dari pada tidak ditangani atau disalurkan dengan tepat karena dapat memulai ‘lingkaran negatif’ kepada anak, diri sendiri, bahkan kepada emosi itu sendiri. Akibatnya, emosi tidak terkendali dan berulang.

Baca juga :  Aku Harus Belajar Menjadi Ibu yang Lebih Sabar Lagi


Ada 5 bentuk emosi diri yang harus kita kenali yaitu marah, rasa bersalah, ingin mendapat pujian/pengakuan, khawatir, dan konformitas (rasa tidak enakan). Mana emosi yang paling dominan dalam diri kita? Setelah kita tahu maka akan lebih mudah untuk meminimalisir sebabnya. Misalnya dalam khasusku, aku sering sekali diselimuti rasa bersalah dan merasa gagal menjadi seorang ibu. Saat anak sakit, saat anak menjadi sosok yang dianggap "nakal" dan lain sebagainya. Lalu untuk mengendalikan emosi itu langkah yang aku ambil adalah mencoba memberikan perhatian lebih lagi kepada anak serta mencari tahu potensi pada diri anak sehingga hal yang dianggap "nakal" tersebut dapat kita ubah menjadi hal yang berprestasi.

Bentuk-bentuk Emosi
KeluargaKita memiliki prinsip CINTA dalam pola pengasuhan anak yang dapat kita adopsi. Prinsip cinta ini mencakup :
C = Cari cara, I = Ingat impian tinggi, N = Menerima tanpa drama, T = Tidak takut salah, 
A = Asyik main bersama

 

Keluarga Kita Mencintai dengan CARI CARA Sepanjang Masa

Pengasuhan adalah perjalanan dengan tujuan jangka panjang. CARI CARA dengan konsisten karena jalan pintas tidak efektif. Anak dan keluarga butuh proses serta struktur berbeda pada tiap tahap perkembangan.

Keluarga Kita Mencintai dengan INGAT IMPIAN TINGGI

Orangtua selalu INGAT IMPIAN TINGGI dan kecenderungan positif pada setiap anggota keluarga. Orangtua percaya anaknya mampu, sebelum anak membuktikan bahwa dirinya bisa melakukan sesuatu dengan berhasil.

Keluarga Kita Mencintai dengan MeNERIMA TANPA DRAMA

Ujian terberat jadi orangtua adalah mencintai dengan tulus, saat hadapi tantangan dan alami tekanan emosi dalam keluarga. MeNERIMA TANPA DRAMA, memahami kebutuhan tanpa syarat, dan menumbuhkan potensi tanpa kekerasan.

Keluarga Kita Mencintai dengan TIDAK TAKUT SALAH

Jadi orangtua butuh terus belajar, TIDAK TAKUT SALAH, karena tidak ada keluarga yang sempurna. Refleksi dan adaptasi harus selalu dipraktikkan, sejak masa anak, karena siklus pengasuhan berpengaruh lintas generasi.

Keluarga Kita Mencintai dengan ASYIK MAIN BERSAMA

ASYIK MAIN BERSAMA dan humor perlu dilakukan bersungguh-sungguh. Interaksi hangat bagaikan candu. Kehadiran dan keterlibatan keluarga seharusnya jadi pengalaman yang menyenangkan dan bermakna.

Prinsip CINTA KeluargaKita

Hemm..mendengarkan paparan dari KeluargaKita tersebut rasanya aku seperti dicambuk berkali-kali agar aku mampu bangkit memperbaiki kualitas diri sebagai seorang ibu. Banyak sekali pe-er yang harus aku kerjakan untuk kedepannya dan kapan lagi dimulai kalau tidak dari sekarang. Ibu-ibu ayo semangat !

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Monday 9 July 2018

Mau Beli Smartphone OPPO? Ke Blibli Aja dan Dapatkan Penawaran Menarik!

July 09, 2018 5
Assalamualaikum Wr. Wb.

Oppo merupakan merek smartphone yang sedang menjadi incaran para pecinta selfie akhir-akhir ini. Vendor smartphone asal China yang memiliki logo dengan dominasi warna hijau ini terus membuat gebrakan baru, juga memiliki strategi iklan yang gencar. Selain harga yang terjangkau, smartphone ini juga mengandalkan keunggulan kamera depan untuk fotografi selfie. Di jaman sekarang siapa sih yang gak suka selfie? Jadi benar saja kalau Oppo berkuasa di pasar smartphone beberapa tahun terakhir ini.

Aku sendiri saat ini sedang mengincar smartphone Oppo seri F keluaran teranyar yaitu F7. Smartphone dengan kamera depan 25-megapixel berteknologi AI ini yang memiliki layar 6,23 inci dengan notch atau takik ala iPhone X ini benar-benar membuatku rela jumpalitan cari job kemana-mana.


Oppo F7 mempunyai tiga warna yang sangat tegas yakni solar red, diamond black, dan moonlight silver. Sedangkan spesifikasinya ada dua pilihan yaitu versi RAM 4GB dengan storage 64GB yang dibanderol harga Rp4,2 juta dan versi RAM 6GB dengan storage 128GB yang dijual seharga Rp5,5 juta. Mahal ya bu ibu? aku harus nabung berapa bulan nih buat bayar nih si jago selfie

Eh tunggu dulu, ternyata di Blibli juga jual hp Oppo loh 😍

Aku gak sengaja searching harga serta review dari Oppo F7 dan kulihat di Blibli lengkap banget mulai dari versi terendah sampai tertinggi. Menariknya lagi disana menawarkan di bawah harga pasaran yang aku sebut diatas. Harga Oppo F7 di Blibli jadi sekitar Rp 3,5 juta sampai Rp 3,7 juta saja. Asyikk kan bisa hemat budget, disamping itu kita juga mendapatkan banyak keuntungan saat belanja di Blibli antara lain :
  1. Harganya kompetitif kalau dibandingkan dengan e-comerce lainnya, bahkan bisa termurah.
  2. Bisa mendapatkan Blibli rewards dan banyak kupon belanja, minimal bisa mendapatkan 2 buah kupon senilai total 100 ribu dari mendaftar newsletter Blibli.
  3. Ongkos kirim gratis ke seluruh Indonesia.
  4. Customer service yang mudah dicari, setidaknya lewat Livechat kita bisa bertanya langsung mengenai masalah yang kita alami selama 24 jam.
  5. Pelayanan customer service Blibli yang cepat, ramah dan sabar.
  6. Packing barangnya sangat aman, untuk elektronik menggunakan kayu, sekecil apapun ukurannya tanpa menambah biaya ongkos kirim. 
  7. Bisa cash atau cicilan 0% kalau mau cicilan,
  8. Bisa COD (cash on delivery),
  9. Aplikasi mudah, prosesnya cepat dan dapat melihat status pesanan,
  10. Metode pembayarannya mudah karena bekerja sama dengan hampir 14 bank terkemuka di Indonesia.
Baca juga : Beli Jaket Bomber Jokowi di Blibli

Liat harga Oppo F7 hanya 3 jutaan di Blibli rasanya langsung pengen order deh, secara itu smartphone incaran kaum selfier atau bagi ibu-ibu doyan ngeblog macam aku gini.  Aku merekomendasikan Blibli sebagai tujuan belanja online karena sudah berkali-kali belanja disana dan semuanya sangat memuaskan. Terakhir aku belanja di Blibli adalah membeli breastpump Medela dari harga normal 3 jutaan bisa dapat promo sekitar 2 jutaan saja. Meskipun harganya kompetitif dijamin barang original.

Baca juga : Jam Tangan Wanita di Blibli

Happy shoping ya mom !

Waalaikumsalam Wr. Wb.