Tuesday 8 August 2017

Exclusive Pumping Mama Indonesia (EPING) Solo di Harian Joglo Semar

August 08, 2017 1
Assalamualaikum Wr. Wb.

Beberapa hari yang lalu ada salah satu wartawan koran Joglo Semar yang menghubungiku dan bermaksud untuk wawancara terkait komunitas Exclusive Pumping Mama Indonesia EPING) khususnya yang ada di wilayah Soloraya. Hasil wawancara tersebut ternyata segera tayang pada kolom Komunitas harian Joglo Semar hari Minggu tanggal 6 Agustus 2017. 

Exclusive Pumping Mama Indonesia (EPING) Solo di Harian Joglo Semar
Ada beberapa pertanyaan yang diajukan kepadaku selaku perwakilan dari EPING Solo untuk menerima wawancara dari media tersebut. Berikut ini beberapa pertanyaan yang diajukan yang sempat saya dokumentasikan :

1. Apa latar belakang berdirinya komunitas pumping?

Jawab : Komunitas Exclusive Pumping Mama Indonesia (EPING) pertama kali dibentuk pada tanggal 26 Desember 2014 melalui grup di sosial media Facebook oleh Prasetiawati Wahyu yang sekarang dikenal sebagai Founder EPING. Latar belakang dibentuknya grup ini adalah adanya banyak ibu bekerja yang kesulitan memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya karena saat ditinggal kerja bayi tidak selalu menyusu langsung bahkan ada sebagian bayi yang pada akhirnya gagal menyusu langsung lagi kepada ibunya meskipun ibu sudah pulang dari bekerja. Masalah ini yang sekarang dikenal dengan 'bingung puting'. Berdasarkan hal tersebut maka dibentuklah komunitas EPING sebagai wadah untuk meringankan dan mendukung ibu-ibu menyusui di Indonesia untuk tetap dapat memberikan ASI meskipun tidak secara langsung (bayi menyusu langsung dari payudara ibu/direct breastfeeding) yaitu melalui exclusive pumping dan menyimpan stok ASI Perah yang dibekukan sehingga dapat diberikan saat ibu tidak dirumah dengan cara dicairkan dan dihangatkan lagi lalu diberikan ke bayi melalui media lain.

2. Sejak kapan komunitas ini berdiri di Solo?

Jawab : Khusus EPING Regional Solo pertama kali dibentuk pada tanggal 8 September 2016 melalui media Whatsapp

3. Berapa jumlah awal anggota hingga saat ini?

Jawab : Awal dibentuk EPING Solo beranggotakan kurang dari 100 member dan sampai saat ini member yang aktif adalah 219 member.

4. Apa saja kegiatan dalam komunitas yang diberikan khusus untuk anggota dan umum?

Jawab : Kegiatan yang telah terealisasi adalah :
1) Seminar kesehatan dan parenthing seputar pemberian ASI
2) Kopdar rutin antar anggota setiap 2 bulan sekali dgn diisi materi tentang dunia parenthing, ASI, MPASI, dan pendidikan anak
3) Arisan antar anggota


Yang masih dalam rencana :
1) Baksos
2) Kuliah Whatsapp dgn mengundang ahli di grup WA EPING Solo


5. Apa syarat menjadi anggota komunitas pumping?

Jawab : Ibu-ibu warga Solo dan sekitarnya (Boyolali, Klaten, Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri) yang membutuhkan informasi terkait ASI dan kesehatan Ibu Anak serta bersedia memberikan edukasi tentang pentingnya ASI Eksklusif kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama di wilayah Soloraya

6. Anggota pumping kebanyakan adalah ibu-ibu yang menyusui dan pekerja atau ibu-ibu yang dulu menyusui dan kini sudah tidak (share ilmu, pengalaman).

Jawab : Anggota EPING terdiri dari ibu-ibu dengan berbagai background sosial ekonomi baik Ibu Rumah Tangga ataupun Ibu Bekerja yang akan segera menyusui (sedang hamil), aktif menyusui maupun sudah selesai menyusui yang masih bersedia menambah ilmu dan menyebarkannya kepada sesama

7. Apa suka duka menjadi anggota Eping?

Jawab : Duka : Masyarakat Solo masih minim pengetahuan tentang pentingnya ASI Eksklusif jadi kami sering kesulitan untuk mengedukasi masyarakat dan bahkan banyak yang menolak menerima informasi dari kami. Bahkan ada beberapa anggota yang sedang menyusui tetapi tidak mendapat dukungan penuh dari keluarga dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

Suka : Semakin bertambah ilmu tentang dunia pengasuhan bayi dan anak terutama dalam pemberian ASI sehingga tidak lagi menjadi ibu yang mudah panik saat mendapati masalah pada bayi, dan semakin banyak saudara dan teman untuk sharing bersama.

8. Bagaimana respon masyarakat dan anggota khususnya dengan keberadaan Eping ini?

Jawab : Alhamdulillah masyarakat merespon dengan baik keberadaan komunitas EPING di Solo buktinya banyak yang meminta untuk diinvite menjadi anggota. 

9. Apa sih tantangan Eping dan anggota Eping dalam  mengampanyekan gerakan asi ekslusif bagi bayi?

Jawab : Tantangan terbesar adalah bagamana cara menyadarkan masyarakat akan pentingnya ASI Eksklusif terutama di daerah2 pedesaan yang rata-rata masih mempercayai mitos dan kebiasaan orang terdahulu yg pada kenyataannya sekarang sudah tidak direkomendasikan 

10. Khusus kegiatan konsultasi itu sifatnya rutinkah? Atau memang ada grup WA/FB yang di dalam grup tersebut terdapat dokter/ ahli gizi, pemerhati anak?

Jawab : Konsultasi di komunitas EPING sifatnya adalah sharing, jadi jika ada anggota yang mendapatai permasalahan terkait menyusui maka akan dibimbing oleh rekan-rekan anggota lain yang lebih beepengalaman juga dibantu oleh beberapa anggota yang kebetulan memang memiliki basic di dunia kesehatan yaitu ada dokter, bidan, terapis dan konsultan laktasi.

11. Oh iya mba nama lengkap mba, jabatan di Eping, alamat sosmed Eping apa saja mba?
 Aktivitas mba Yenny sehari-hari selain sbg pengurus Eping/ anggota Eping?

Jawab : Nama Yenny Susanty jabatan sebagai admin dan moderator grup Whatsapp EPING Solo. Alamat Grup Facebook : Exclusive Pumping Mama Indonesia. Aktifitas sehari-hari adalah sebagai pegawai di UNS 

12. Apa manfaat Eping bagi mba terutama?

Jawab : Bagi saya EPING sangat bermanfaat sebagai media untuk menambah dan mempeebaharui pengetahuan saya tentang banyak hal, tidak hanya seputar ASI tapi juga dapat sharing tentang dunia Anak dan Ibu baik kesehatan maupun pendidikan.

13. Mba Yenny boleh ceritain dong mba ttg manfaat EPing bagi mba? Mba sediri bergabung dengan EPing sudah sejak kapan? Apa yang mba peroleh setelah bergabung dengan EPing?
Bagaimana peran Eping dalam mendukung aktivitas mba sebagai ibu muda yang menyusui, mengasuh anak sekaligus ibu pekerja juga... 

Jawab :  Bagiku Eping sangat bermanfaat karena dengan bergabung menjadi anggota saya berkesempatan untuk membuka wawasan baru tentang dunia kesehatan ibu dan anak. Dulu saat anak pertama lahir dan masih menjadi new mom saya benar-benar buta tentang dunia ASI, MPASI ataupun kesehatan bayi dan anak jadi sempat punya pengalaman buruk diawal kelahiran anak pertama karena kebetulan tempat lahiran  saya di Rumah Bersalin yg kurang Pro ASI jadi sesaat setelah lahir bayiku langsung di beri sufor, saya juga tidak dibimbing dgn baik bagaimana cara dan pelekatan bayi saat menyusui.

Saya baru bergabung dengan EPING beberapa bulan setelah anak pertama lahir dan barulah saya tahu bagaimana cara dan teknik untuk dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayiku salah satunya dgn mencari tempat bersalin yg pro ASI, kemudian harus memahami bagaimana kebutuhan ASI pada bayi sesuai dgn usianya serta managemen ASI yang baik setelah masa cuti kerja selesai agar bayi tetap dapat mengkonsumsi ASI meskipun ibu bekerja. Saya bergabung di grup FB EPING sejak awal tahun 2015 sedangkan bergabung dgn komunitas yg berada di Solo adalah sejak bulan September 2016

Peran Eping bagi saya pribadi :
1. Sebagai tempat rujukan bertanya dan konsultasi terkait masalah kesehatan anak
2. Sebagai wadah untuk menambah ilmu yaitu melalui seminar2 dan workshop yg diadakan eping
3. Tempat saya mencari tahu tentang rekomendasi dokter atau Rumah sakit yang pro ASI, pro vaksin dan menerima asuransi BPJS saat ada anak atau keluarga yg sedang sakit
4. Menjadi wadah bagi saya untuk meningkatkan eksistensi diri dengan cara membagikan informasi yg saya ketahui kepada anggota lain
5. Menjadi tempat diskusi yg nyaman dan minim bullying

14. Saat ini putra sudah berapa mba? Bagaimana dukungan keluarga terhadap aktivitas mba di komunitas?

Jawab : Anak pertama berumur 2,5 tahun dan sekarang sedang mengadung calon anak kedua. Alhamdulillah keluarga sangat terbuka dgn informasi baru. Keluarga juga memberikan support yang besar terhadap keberhasilan saya memberikan ASI kepada anak pertama bahkan suami juga bisa menjadi ayah ASI yang baik dgn cara membatu pekerjaan rumah saat saya sedang mengurus anak. Selain itu suami juga mendukung saya terjun dalam komunitas eping karena beliau sadar bagaimana pentingnya ASI Eksklusif dan perlunya membuka wawasan masyarakat Solo akan hal itu. Bahkan suami beberapa kali menemani saya saat saya harus meeting dengan beberapa pengurus Eping Solo. 

15. Kalau program buat pasangan ( suami)  dr Eping juga ada mba?

Jawab : Belum ada mbak. Selama ini kami selalu menghimbau kepada member eping agar melibatkan suami  dalam proses pemberian ASI. Kami juga menghimbau kepada seluruh member untuk menyampaikan informasi-informasi baru yg didapatkan dari Eping kepada suami agar suami dan istri memiliki visi dan misi sama dalan mensukseskan ASI 2 tahun.
 
16. Kalau untuk kegiatan sosialnya ada gak mba? Terus bagi anggota ada iuran wajib mgkn untuk kas atau bagaimana?

Jawab : Kegiatan sosial rencananya kita mau buka stand konsultasi di CFD dan baksos di panti asuhan. Iuran wajib dibayarkan setahun sekali sebanyak 50.000 utk kas.

***

Happy Sharing Mommies !

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Monday 7 August 2017

Mengajak Balita Toilet Training dengan Santai dan Menyenangkan. Berikut 5 Tips yang Dapat Ibu Lakukan !

August 07, 2017 3
Assalamualaikum Wr. Wb.

Ibu punya anak balita yang sudah waktunya toilet training ? Ternyata mengajak anak balita untuk melakukan buang air di kamar mandi bukanlah perkara mudah. Fase ini membutuhkan sebuah usaha yang tidak mudah bagi ibu dan anak itu sendiri. Perlu diterapkan beberapa trik agar proses ini dapat berjalan dengan sukses.  Toilet training dalam bahasa awamnya adalah belajar buang air di kamar mandi. Toilet training merupakan proses pengajaran untuk mengontrol buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) secara benar dan teratur (Zaivera, 2008).

Tips Toilet Training
Dalam tulisan ini aku akan mencoba sharing dan berbagi pengalaman mengajak Rafa toilet training secara santai dan menyenengakan tanpa adanya paksaan. Sebenarnya sudah lama sekali aku pengen menuliskan hal ini tetapi baru berani melakukannya sekarang setelah Rafa berusia 2,5 tahun dan telah aku nyatakan lulus tahapan toilet training. Standard kelulusan yang aku berikan kepadanya sebenarnya juga belum maksimal. Jika sedang melakukan perjalanan jauh aku masih memberikan kelonggaran dan memakaikannya popok tetapi overall, dalam sehari-hari Rafa sudah cukup lancar untuk bilang "pipis" atau "eek" saat merasa akan buang air. 

Sebenarnya aku tidak terlalu memaksakan Rafa untuk segera lepas popok diusianya sekarang ini. Tapi aku pikir tidak ada salahnya jika dicoba dengan santai toh dia sudah cukup lancar bicara dan komunikasi dua arah. Berikut akan aku share bagaimana pengalamanku selama ini mengajak Rafa untuk toilet training :

1. Kenali Kesiapan Anak

Kapan toilet training bisa dimulai? Jawabannya adalah tunggu sampai anak siap untuk melakukannya. Anak dapat dikatakan siap apabila sudah mampu berkomuniasi dua arah. Artinya anak sudah mampu memahami apa yang disampaikan lawan bicaranya dengan mengunakan kalimat-kalimat sederhana. Anak balita terkadang menangis atau menunjuk-nunjuk sesuatu juga termasuk dalam bentuk komunikasi tetapi yang aku maksud adalah komunikasi verbal yaitu ketika anak sudah dapat bicara.

Bukan berarti anak yang belum bicara tidak bisa mulai diajak toilet training tetapi hal ini akan lebih membutuhkan usaha keras karena ibu harus mampu mengenal dan memahami bahasa tubuh anak saat ingin buang air, kemudian ibu juga harus mengajarkan bahasa isyarat untuk menunjukan keinganan buang air. Aku sudah mencoba memulai toilet training saat Rafa beranjak 1,5 tahun tapi aku cukup kesulitan karena dia baru mampu bicara setelah usianya 20 bulan. 

2. Shounding Anak, Bahwa Tempat untuk Buang Air Adalah di Kamar Mandi

Saat mengajak anak ke kamar mandi, selalu barengi dengan memberikan pesan bahwa tempat untuk buang air adalah di kamar mandi. Katakan "Adek kalau pipis atau eek tempatnya di kamar mandi ya jadi rumahnya tetap bersih" atau dengan pesan positif lain yang tidak mengancam. 

Hal tersebut dimaksudkan agar anak tidak hanya sekedar terbiasa dengan rutinitas buang air di kamar mandi tetapi juga mengerti tujuan dari semua itu.  

3. Komiteman Orang Tua dan Rutin Mengajak Ke Kamar Mandi

Anak adalah manusia kecil yang tidak dapat secara instan memahami dan mengerjakan perintah. Untuk mencapai sesuatu harus dimulai dari nol dan terus menurus dilatih setiap saat. Terkadang memang melelahkan mengajak anak belajar buang air di kamar mandi maka dari itu perlu adanya komitmen dari orang tua untuk selalu mendampinginya belajar meskipun itu melalahkan dan membosankan.

Kesabaran orang tua juga harus ditingkatkan pada tahap pembelajaran ini. Sedikit mengeluh jika tumpukan pakaian kotor semakin bertambah menumpuk tidak masalah tapi jangan terus terusan ya bu. Bersabarlah jika harus mencuci bekas ompol setiap hari. Ibu juga harus rutin mengajaknya ke kamar mandi setiap satu atau dua jam sekali untuk memahami ritme buang air si kecil.

Kerjasama antara ayah, ibu dan pengasuh juga penting agar anak dapat menerima pesan yang sama sehingga dia tidak kebingungan. Kebetulan aku adalah ibu bekerja yang dalam keseharian mempercayakan anak kepada pengasuh jadi aku selalu mengkomunikasikab dengan pengasuh agar rutin mengajak ke kamar mandi tiap dua jam sekali serta sering-sering menawari anak untuk pipis.

Selain sabar dan saling bekerja sama, ayah, ibu ataupun pengasuh harus telaten jika bentar2 mengantar dan menemani anak di kamar mandi. 

4. Lengkapi Perlengkapan Toilet Training

Untuk mempermudah proses toilet training alangkah baiknya jika ibu melengkapi peratalan seperti potty seat atau training pants

Potty seat berfungsi untuk mempermudah anak dalam proses toilet training karena WC jongkok ataupun duduk yang ada di rumah ibu tidak didesain untuk kebutuhan balita dengan tubuh yang mungil itu. Anak akan lebih nyaman jika bisa duduk atau jongkok di potty seat yang sesuai dengan ukuran tubuhnya.

Training pants juga diperlukan jika ibu tidak ingin terlalu sering ngepel atau takut anak kepleset saat dia terlanjur ngompol dan membasahi lantai. Training pants tidak sama dengan popok yang dapat menyerap cairan tetapi cukup untuk mencegah kebocoran sebelum ibu mengantar ke kamar mandi.

5. Berikan Pujian Jika Anak Berhasil Buang Air di Kamar Mandi

Jika anak ibu telah mampu bilang "pipis" saat menginginkannya dan berhasil buang air di kamar mandi maka berikanlah dia reward berupa pujian kecil sebagai wujud apresiasi ibu atas prestasinya. Anak akan bangga dan senang sehingga dia akan mengulangi prestasi itu. "Wah adik pintar sekali sudah bisa pipis di kamar mandi", misalnya.

***

Okey, itulah tips yang dapat aku sharing terkait toilet training. Semoga dapat bermanfaat dan tentunya anak-anak ibu bisa segera lulus toilet training sehingga anggaran untuk beli diapers dapat dialihkan kepada kebutuhan si kecil yang lain.

Happy toilet training kids !
Waalaikumsalam Wr. Wb.

Wednesday 2 August 2017

[World Breastfeeding Week] 5 Hal Yang Aku Cita-citakan Untuk Anak Kedua Kelak Agar Sukses ASI Eksklusif

August 02, 2017 3
Assalamualaikum Wr. Wb.



Bulan Agustus selalu identik dengan perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI, euforianya terasa begitu luar biasa tapi jangan kelewatan ya kalau minggu pertamanya juga menjadi hari yang tidak kalah penting bagi anak-anak generasi penerus bangsa. Tanggal 1- 7 Agustus juga diperingati sebagai World Breastfeeding Week, sedangkan di Indonesia dikenal dengan Pekan ASI Sedunia. Adanya Pekan ASI Sedunia juga semakin membuka mata masyarakat Indonesia untuk memberikan ASI Eksklusif kepada buah hati mereka dan menuntaskannya sampai 2 tahun.

Baca juga : ASI Adalah Penawar Sakitku

Masa-masa menyusui adalah masa terindah bagi seorang ibu, masa dimana bisa mendekap dan membelai anak dengan lebih intim, namun masa ini juga tidak akan pernah terulang kembali. Menjadi seorang ibu yang mampu memberikan ASI kepada buah hati adalah keberhasilan yang tak ternilai harganya. Bahkan banyak sekali ibu-ibu yang rela mengorbankan banyak hal demi sukses ASI Eksklusif.

Ketika sedang flashback tentang pengalaman menyusui anak pertama membuatku terpecut untuk lebih keras kepala ketika nanti berkesempatan menyusui anak kedua. Banyak hal yang aku cita-citakan untuk anak kedua nanti kaitannya dengan proses menyusui. 

Berikut itu hal-hal yang aku cita-citakan untuk anak kedua agar sukses ASI Eksklusif :

1. Memperbanyak Ilmu dan Pengetahuan Tentang ASI 

Kesuksesan ASI Eksklusif sangat tergantung dengan kemampuan berpikir dan pengetahuan orang tua khususnya sang ibu. Pertama, sebagai orang tua kita harus siap untuk memberikan ASI kepada buah hatinya. Kesiapan itu perlu dibangun jauh-jauh hari, salah satu caranya adalah dengan memahami ayat Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 233 bahwa memberikan ASI Eksklusif adalah perintah Allah SWT bagi seluruh umat Muslim.

Kedua, keimanan serang ibu atas perintah Allah untuk menyusui belumlah cukup tanpa diimbangi dengan pendalaman ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana pentingnya ASI baik dari segi kesehatan, ekonomi maupun psikologis ibu dan anak.

Ketiga adalah selalu memperbaharuhi pengetahuan tentang ASI karena apa yang sekarang kita anggap benar belum tentu baik atau direkomendasikan untuk anak-anak di masa mendatang.

Sebagai orang tua yang sudah pernah memiliki anak dan telah melalui fase menyusui bukan berarti aku sudah paham secara keseluruhan tantang seluk beluk ASI dan dunia pengasuhan bayi. Aku harus kembali membuka catatan-catatan penting tentang cara menyusui yang benar dan kembali mencari informasi-informasi tambahan yang mungkin telah berbeda dengan masa 3 tahun yang lalu. Aku bertekad kelak harus paham betul tentang manajemen ASI baik secara teori maupun praktiknya.

Aku tidak ingin kesalahan pada anak pertama terulang lagi pada anak kedua nanti. Dulu, sesaat setelah melahirkan anak pertama aku masih buta tentang ASI, bahkan terpaksa memberikan susu formula diawal kelahirannya. Aku tidak tahu bagaimana menajemen ASI dengan baik sehingga menjadi keteteran saat cuti melahirkan telah habis karena stok ASIP tidak banyak. Aku juga tidak paham bagaimana cara menyusui yang benar baik dari segi posisi pemberian maupun pelekatannya. Alhasil anak pertamaku jadi 'peyang' karena aku selalu menyusuinya dengan posisi tidur miring. Aku juga harus menahan sakit saat menyusui karena puting lecet akibat tidak tepatnya pelekatan. And now, aku bersikeras tidak akan mengulangi pengalaman buruk itu pada anak kedua nanti. Amiin !

2. Memilih Tempat Melahirkan Yang Pro ASI

Pemilihan tempat melahirkan sangat berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan bayi, baik kesehatan psikis maupun fisik. Terkadang dengan memilih tempat melahirkan yang sesuai dengan kata hati sang ibu akan memberikan sugesti yang baik bagi kelancaran proses melahirkan. Well, kalau yang ini aku akan tetap memilih tempat melahirkan di layanan kesehatan dan bukan di rumah. Melahirkan secara Spontan ataupun Operasi Caesar tidak lagi penting bagiku yang penting adalah ibu dan anak dapat lahir dengan sehat dan selamat.

Terpenting lagi adalah memilih tempat melahirkan yang Pro ASI baik itu di Rumah Sakit, Klinik maupun di Rumah Bersalin. Yah, untuk kelahiran anak kedua kelak aku merencanakan lahiran di Rumah Sakit saja dengan pertimbangan jika terjadi suatu masalah yang urgent insya Allah akan lebih cepat ditangani. Saat memilih lahiran di Rumah Sakit maka kesehatan ibu dan anak akan dikawal lebih ketat oleh Dokter Spesialis Kandungan dan Dokter Spesialis Anak.

Rumah Bersalin yang aku jadikan tempat lahiran anak pertama dulu sudah aku blacklist dari daftar tempat lahiran yang layak dipilih. Aku tidak ingin anakku langsung dicekoki dengan susu formula sesaat setelah kelahirannya tanpa membimbingku untuk mencoba menyusui terlebih dahulu. Sebenarnya di Rumah Bersalin ini sudah menerapkan IMD satu jam pertama saat kelahiran tapi sayangnya saat ASI ibu belum keluar langsung saja diberikan sufor.

Aku ingin melahirkan di Rumah Sakit yang benar-benar pro ASI bahkan tidak menyarankan pemberian ASI melalui dot, memenuhi hak pasien dengan memberikan IMD (Inisiasi Menyusui Dini),  dan kalau bisa mencari yang dapat rawat gabung dengan bayi.  Ini adalah PR terpenting bagi kami karena tidak semua Rumah Sakit di Solo Pro ASI.

3. Memilih Dokter Spesialis Anak Yang Pro ASI

Tidak dipungkiri jika kita akan sering-sering mengunjungi Dokter Spesialis Anak jika kita sedang mempunyai anak bayi. Baik itu berkunjung hanya sekedar konsultasi, imunisasi atau bahkan berobat. Bagi orang tua yang minim pengetahuan seperti aku ini, Dokter adalah rujukan pertama dalam mengatasi masalah kesehatan anak, jadi aku ingin sekali dokter yang aku pilih untuk konsultasi terkait perkembangan dan kesehatan bayiku kelak adalah yang Pro ASI.

Pernah punya pengalaman memeriksakan anak pertama di salah satu Dokter Spesialis Anak senior di Kota Solo tapi justru Beliau menyarankan untuk penambahan susu formula padahal ditinjau dari hasil pemeriksaan sang anak belum membutuhkan asupan susu formula. Sering sekali dokter menjadi panutan orang tua dalam pemberian nutrisi terhadap anak jadi aku akan berusaha mencari dokter spesialis anak yang sesuai dengan misiku yaitu memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama.

4. Membeli Perlengkapan ASI Yang Mendukung 

Bagi seorang ibu bekerja, kesuksesan pemberian ASI Eksklusif juga dipengaruhi oleh ketersedian fasilitas dan perlengkapan menyusui karena seorang ibu yang bekerja tidak dapat setiap saat memberikan ASI dengan cara menyusui langsung/direct breastfeeding. Berikut beberapa perlengkapan ASI yang ingin aku beli dalam waktu dekat :

a) Breastpum / Pompa ASI

Breastpum
Breastpum yang ingin aku miliki adalah model double elektrik dengan kualitas yang baik. Aku menilai bahwa pumping menggunakan pompa model double elektrik akan lebih efektif dan efisien bagi seorang working mom. Breastpum double elektrik yang menjadi wishlistku adalah merek Spect*a. Untuk memilikinya mungkin aku harus menabung dari sekarang karena harganya medekati 2 juta Rupiah.

Baca juga : Macam-macam Breastpump Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

b) Sterilizer

Sterilizer
Printilan breastpum itu sangat banyak sekali dan kadang ada bagian-bagian yang susah untuk dibersihkan dengan tangan kosong jadi keberadaan Sterilizer sangatlah penting bagiku. Bayi itu rentan terpapar virus dan bakteri karena mereka belum memiliki sistem imunitas yang baik maka dari itu aku ingin memberikan penjagaan yang baik terhadapnya terutama kebersihan lingkungan terutama peralatan minum dan makannya. Sterilizer yang aku mau adalah keluaran Panas*nic.

c) Freezer ASI

Freezer ASI
Saat anak pertama masih mengkonsumsi ASI, aku hanya mampu menyimpan stok ASIP sedikit karena ketersediaan freezer yang kurang layak untuk penyimpanan ASI. Nah Alhamdulillah sekarang  sudah punya kulkas 2 pintu dengan freezer yang lebih besar namun jika dibutuhkan aku akan menyewa freezer khusus ASI untuk menyimpan stok ASIP sebanyak-banyaknya.

d) Warmer

Warmer susu
Agar proses pencairan ASIP lebih singkat dan tidak ribet maka aku akan menyediakan warmer. Alhamdulillah yang ini aku sudah punya sejak anak pertama dulu.

e) Cooler Bag dan Ice Gel

Cooler Bag Gabag
Cooler Bag Alegra
Sebenarnya cooler bag yang dulu juga masih bagus dan layak pakai tapi sayangnya yang ini modelnya kurang manarik. Aku kepengen sekali punya cooler bag miliknya G*bag atau Al*gra dengan motif lucu-lucu yang mungkin bisa menambah mood ibu menyusui dan meningkatkan semangat pumping.

Ice Gel juga bagian terpenting bagi pumpinger  karena ice gel berfungsi untuk menjaga suhu ASIP agar kualitasnya tidak berkurang.

f) Nursing Wear

Nursing Wear
Wanita mana sih yang gak kepengen sering beli baju? Kenyaman dalam menyusui terkadang menjadi alasan klasik seorang ibu untuk membeli baju baru. Yah, penting gak penting menurutku ini sangat membantu dalam kesuksesan pemberian ASI karena kita tidak perlu bersusah payah mencari ruang laktasi jika bepergian ke tempat umum dan tiba-tiba si bayi minta menyusu.

g) Apron Menyusui

Apron Menyusui
Berhubung di kantorku belum disediakan ruang laktasi maka apron akan sangat membantu saat pumping.

5. Menjaga Pola Makan Sehat

Makanan sehat adalah booster ASI paling ampuh, karena kualitas dan kuantitas ASI berasal dari apa yang dimakan ibu. Aku berniat terus menjaga pola makan sehat sejak masa hamil dan menyusui yaitu dengan lebih banyak mengkonsumsi sayur, buah-buahan, menghindari makanan atau minuman instan serta menghindari junk food.

Itulah 5 hal yang aku cita-citakan untuk anak kedua kelak agar sukses ASI Eksklusif.  Wah banyak juga ya PR yang mesti aku pikirkan dalam waktu dekat ini. Semoga semua dipermudah. Amiinn !

Teman-teman pembaca punya cerita apa untuk merayakan Pekan ASI Sedunia tahun ini?
Waalaikumsalam Wr. Wb.