Tuesday 18 April 2017

[#2ndPregnancyJourney] Telat Menstruasi dan Dua Garis pada Testpack

Assalamualaikum Wr. Wb.

Sekitar bulan Februari lalu aku dan suami telah sepakat untuk berangkat Umrah pada tahun 2017 dan tepatnya tanggal 28 Februari 2017 kami behasil membeli tiket untuk keberangkatan ibadah Umrah pada tanggal 8 - 16 Mei 2017. Dua buah seat penerbangan Air Asia dari Jogjakarta ke Jeddah  telah berhasil kami booking dengan harga kurang dari 13 juta. Ya, kami memang mencari tiket murah untuk keberangkatan Umrah ini. Meskipun demikian kami sangat bersemangat untuk mempersiapkan rencana ibadah tersebut, bahkan kami telah menyelesaikan seluruh administrasi dan biaya lain diluar biaya tiket pesawat jauh-jauh hari.

Telat Menstruasi dan Testpeck Garis Dua
Salah satu administrasi yang segera ingin kami selesaikan adalah kewajiban untuk vaksin Meningitis. Pemerintah Arab Saudi  sendiri mewajibkan setiap calon jamaah umrah, haji, dan bahkan tenaga kerja Indonesia (TKI) harus melakukan imunisasi meningitis sebagai syarat untuk mendapatkan visa ke Negara Arab Saudi. Atas dasar surat itu, Pemerintah Indonesia kemudian mewajibkan semua calon jamaah haji dan umrah untuk disuntik vaksin meningitis. Well, akhirnya kami melakukan vaksin ini di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Surakarta di dekat Bandara Adi Soemarmo pada tanggal 14 Maret 2017. Seluruh persyaratan telah kami penuhi hingga akhirnya petugas memanggilku untuk divaksin. Salah satu syarat vaksin bagi calon jemaah wanita adalah tidak sedang hamil, sehingga sebelum dilakukan vaksin petugas akan melakukan test kehamilan terlebih dahulu kepada seluruh calon jemaah wanita. Waktu itu hasil testpackku menyatakan aku negatif hamil yang artinya aku diperbolehkan untuk melakukan vaksin Meningitis. Pasca melakukan vaksin Meningitis aku tetap kembali beraktivitas seperti biasa karena memang aku tidak merasakan efek samping apapun.

Perhitungan hari pertama menstruasiku seharusnya adalah tanggal 20 Maret 2017 tetapi ditanggal itu aku tak mendapati menstruasi. Sehari berikutnya aku lakukan testpack dan hasilnya adalah garis satu. Aku iseng-iseng menyimpan hasil test itu dan siangnya aku lihat lagi ternyata testpack berubah jadi dua garis. Aku sempat kaget, namun langsung aku tepis karena menurut teori, hasil test sudah dianggap tidak akurat jika sudah lebih dari 3 menit.

Baca juga : The Special Moments my Pregnancy

Pada tanggal 22 Maret 2017 aku kembali melakukan testpack untuk meyakinkan diri, dan hasilnya adalah mendapati dua garis dengan satu garis yang samar. Semenjak itu dua hari berturut-berturut aku lakukan tespack dan hasilnya semakin jelas garisnya. Medapati kenyataan itu aku justru galau dan cemas bukan main karena takut jika vaksin Meningitis berdampak buruk terhadap calon janin. Iya, vaksin meningitis di klaim akan membahayakan ibu dan janin jika diberikan kepada ibu hamil. Masa efektif keberhasilan vaksin Meningitis adalah 2 minggu sementara jarak antara vaksin yang aku lakukan dengan kehamilan baru satu minggu yang artinya bakteri hidup dalam vaksin itu masih ada dalam tubuhku.

Pada tanggal 24 Maret 2017 akhirnya aku dan suami memutuskan untuk pergi menemui SPOG dan setelah dilakukan USG ternyata kantung kehamilan belum ada sementara yang terlihat hanyalah adanya penebalan dinding rahim. Aku kembali galau karena pada saat kehamilan pertama kantung kehamilan langsung terlihat pada hari ketiga telat menstruasi. Aku sudah menceritakan kecemasanku tentang dampak  vaksin Meningitis terhadap kehamilan, bahkan kronologisnya dari awal aku ceritakan semuanya namun dokter tidak memberikan masukan apa-apa. Beliau hanya bilang "Kita lihat perkembangannya ya, ketemu dua minggu lagi nanti kita lihat". 

Baca juga : Menjadi Calon Ibu

Bukannya tidak percaya dengan dokter tapi aku merasa kurang puas dengan jawaban dokter jadi satu-satunya hal yang aku lakukan adalah gugling tentang dampak vaksin meningitis terhadap perkembangan janin. Dalam pencarian di internet aku menemukan sebuah forum yang isinya adalah sharing dari banyak ibu-ibu hamil yang memiliki kasus sama denganku dan sebagian besar dari mereka tidak bisa mempertahankan kehamilan mereka. Ya, bahkan dari mereka ada yg cerita jika sempat ditegur dokter yang intinya kenapa berhubungan suami istri padahal sudah tau masa efektif vaksin meningitis adalah dua minggu dan itu sangat berbahaya bagi perkembangan janin ibu hamil.

Ya Allah, duniaku rasanya menjadi gelap dan seakan mau runtuh. Rasanya semakin mual dan terbesit penyesalan kenapa aku terburu-buru vaksin. Andaikan aku tunda seminggu lagi pasti aku tidak perlu vaksin dan cukup meminta surat keterangan hamil saja untuk kelengkapan pengurusan visa. 

Berbagai ketakutan selalu berkeliaran dalam pikiran, takut janin tidak berkembang atau mengalami kehamilan BO, takut keguguran, dan takut jika nanti anakku lahir cacat. Nauzubillah...

Sesedih dan secemas apapun aku harus kuat, semua sudah terjadi yang bisa kulakukan hanya berdoa sambil menunggu perkembangan dari kehamilan ini. Semoga dampak buruk vaksin Meningitis tidak berlaku pada kehamilanku. Amiin😘

Waalaikumsalam Wr. Wb.

3 comments:

  1. Selamat ya, Mbak? Semoga Mbak dan janinnya tetap sehat. ^_^ Yang penting positive thinking dan terus berdoa. :)

    ReplyDelete
  2. Skrg gmm mbak yeni.. soalnya istri saya jg kmrn habis suntik.. dan yng ingin saya ketahui adlh jarak 2 minggu itu bnr kah? Hikz.. jd galau

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan pesan, senang dapat sharing dengan Anda :)