Bulan Agustus selalu identik dengan perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI, euforianya terasa begitu luar biasa tapi jangan kelewatan ya kalau minggu pertamanya juga menjadi hari yang tidak kalah penting bagi anak-anak generasi penerus bangsa. Tanggal 1- 7 Agustus juga diperingati sebagai World Breastfeeding Week, sedangkan di Indonesia dikenal dengan Pekan ASI Sedunia. Adanya Pekan ASI Sedunia juga semakin membuka mata masyarakat Indonesia untuk memberikan ASI Eksklusif kepada buah hati mereka dan menuntaskannya sampai 2 tahun.
Baca juga : ASI Adalah Penawar Sakitku
Masa-masa menyusui adalah masa terindah bagi seorang ibu, masa dimana bisa mendekap dan membelai anak dengan lebih intim, namun masa ini juga tidak akan pernah terulang kembali. Menjadi seorang ibu yang mampu memberikan ASI kepada buah hati adalah keberhasilan yang tak ternilai harganya. Bahkan banyak sekali ibu-ibu yang rela mengorbankan banyak hal demi sukses ASI Eksklusif.
Ketika sedang flashback tentang pengalaman menyusui anak pertama membuatku terpecut untuk lebih keras kepala ketika nanti berkesempatan menyusui anak kedua. Banyak hal yang aku cita-citakan untuk anak kedua nanti kaitannya dengan proses menyusui.
Ketika sedang flashback tentang pengalaman menyusui anak pertama membuatku terpecut untuk lebih keras kepala ketika nanti berkesempatan menyusui anak kedua. Banyak hal yang aku cita-citakan untuk anak kedua nanti kaitannya dengan proses menyusui.
Berikut itu hal-hal yang aku cita-citakan untuk anak kedua agar sukses ASI Eksklusif :
1. Memperbanyak Ilmu dan Pengetahuan Tentang ASI
Kesuksesan ASI Eksklusif sangat tergantung dengan kemampuan berpikir dan pengetahuan orang tua khususnya sang ibu. Pertama, sebagai orang tua kita harus siap untuk memberikan ASI kepada buah hatinya. Kesiapan itu perlu dibangun jauh-jauh hari, salah satu caranya adalah dengan memahami ayat Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 233 bahwa memberikan ASI Eksklusif adalah perintah Allah SWT bagi seluruh umat Muslim.
Kedua, keimanan serang ibu atas perintah Allah untuk menyusui belumlah cukup tanpa diimbangi dengan pendalaman ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana pentingnya ASI baik dari segi kesehatan, ekonomi maupun psikologis ibu dan anak.
Ketiga adalah selalu memperbaharuhi pengetahuan tentang ASI karena apa yang sekarang kita anggap benar belum tentu baik atau direkomendasikan untuk anak-anak di masa mendatang.
Sebagai orang tua yang sudah pernah memiliki anak dan telah melalui fase menyusui bukan berarti aku sudah paham secara keseluruhan tantang seluk beluk ASI dan dunia pengasuhan bayi. Aku harus kembali membuka catatan-catatan penting tentang cara menyusui yang benar dan kembali mencari informasi-informasi tambahan yang mungkin telah berbeda dengan masa 3 tahun yang lalu. Aku bertekad kelak harus paham betul tentang manajemen ASI baik secara teori maupun praktiknya.
Aku tidak ingin kesalahan pada anak pertama terulang lagi pada anak kedua nanti. Dulu, sesaat setelah melahirkan anak pertama aku masih buta tentang ASI, bahkan terpaksa memberikan susu formula diawal kelahirannya. Aku tidak tahu bagaimana menajemen ASI dengan baik sehingga menjadi keteteran saat cuti melahirkan telah habis karena stok ASIP tidak banyak. Aku juga tidak paham bagaimana cara menyusui yang benar baik dari segi posisi pemberian maupun pelekatannya. Alhasil anak pertamaku jadi 'peyang' karena aku selalu menyusuinya dengan posisi tidur miring. Aku juga harus menahan sakit saat menyusui karena puting lecet akibat tidak tepatnya pelekatan. And now, aku bersikeras tidak akan mengulangi pengalaman buruk itu pada anak kedua nanti. Amiin !
Kedua, keimanan serang ibu atas perintah Allah untuk menyusui belumlah cukup tanpa diimbangi dengan pendalaman ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana pentingnya ASI baik dari segi kesehatan, ekonomi maupun psikologis ibu dan anak.
Ketiga adalah selalu memperbaharuhi pengetahuan tentang ASI karena apa yang sekarang kita anggap benar belum tentu baik atau direkomendasikan untuk anak-anak di masa mendatang.
Sebagai orang tua yang sudah pernah memiliki anak dan telah melalui fase menyusui bukan berarti aku sudah paham secara keseluruhan tantang seluk beluk ASI dan dunia pengasuhan bayi. Aku harus kembali membuka catatan-catatan penting tentang cara menyusui yang benar dan kembali mencari informasi-informasi tambahan yang mungkin telah berbeda dengan masa 3 tahun yang lalu. Aku bertekad kelak harus paham betul tentang manajemen ASI baik secara teori maupun praktiknya.
Aku tidak ingin kesalahan pada anak pertama terulang lagi pada anak kedua nanti. Dulu, sesaat setelah melahirkan anak pertama aku masih buta tentang ASI, bahkan terpaksa memberikan susu formula diawal kelahirannya. Aku tidak tahu bagaimana menajemen ASI dengan baik sehingga menjadi keteteran saat cuti melahirkan telah habis karena stok ASIP tidak banyak. Aku juga tidak paham bagaimana cara menyusui yang benar baik dari segi posisi pemberian maupun pelekatannya. Alhasil anak pertamaku jadi 'peyang' karena aku selalu menyusuinya dengan posisi tidur miring. Aku juga harus menahan sakit saat menyusui karena puting lecet akibat tidak tepatnya pelekatan. And now, aku bersikeras tidak akan mengulangi pengalaman buruk itu pada anak kedua nanti. Amiin !
2. Memilih Tempat Melahirkan Yang Pro ASI
Pemilihan tempat melahirkan sangat berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan bayi, baik kesehatan psikis maupun fisik. Terkadang dengan memilih tempat melahirkan yang sesuai dengan kata hati sang ibu akan memberikan sugesti yang baik bagi kelancaran proses melahirkan. Well, kalau yang ini aku akan tetap memilih tempat melahirkan di layanan kesehatan dan bukan di rumah. Melahirkan secara Spontan ataupun Operasi Caesar tidak lagi penting bagiku yang penting adalah ibu dan anak dapat lahir dengan sehat dan selamat.
Terpenting lagi adalah memilih tempat melahirkan yang Pro ASI baik itu di Rumah Sakit, Klinik maupun di Rumah Bersalin. Yah, untuk kelahiran anak kedua kelak aku merencanakan lahiran di Rumah Sakit saja dengan pertimbangan jika terjadi suatu masalah yang urgent insya Allah akan lebih cepat ditangani. Saat memilih lahiran di Rumah Sakit maka kesehatan ibu dan anak akan dikawal lebih ketat oleh Dokter Spesialis Kandungan dan Dokter Spesialis Anak.
Rumah Bersalin yang aku jadikan tempat lahiran anak pertama dulu sudah aku
Aku ingin melahirkan di Rumah Sakit yang benar-benar pro ASI bahkan tidak menyarankan pemberian ASI melalui dot, memenuhi hak pasien dengan memberikan IMD (Inisiasi Menyusui Dini), dan kalau bisa mencari yang dapat rawat gabung dengan bayi. Ini adalah PR terpenting bagi kami karena tidak semua Rumah Sakit di Solo Pro ASI.
3. Memilih Dokter Spesialis Anak Yang Pro ASI
Tidak dipungkiri jika kita akan sering-sering mengunjungi Dokter Spesialis Anak jika kita sedang mempunyai anak bayi. Baik itu berkunjung hanya sekedar konsultasi, imunisasi atau bahkan berobat. Bagi orang tua yang minim pengetahuan seperti aku ini, Dokter adalah rujukan pertama dalam mengatasi masalah kesehatan anak, jadi aku ingin sekali dokter yang aku pilih untuk konsultasi terkait perkembangan dan kesehatan bayiku kelak adalah yang Pro ASI.
Pernah punya pengalaman memeriksakan anak pertama di salah satu Dokter Spesialis Anak senior di Kota Solo tapi justru Beliau menyarankan untuk penambahan susu formula padahal ditinjau dari hasil pemeriksaan sang anak belum membutuhkan asupan susu formula. Sering sekali dokter menjadi panutan orang tua dalam pemberian nutrisi terhadap anak jadi aku akan berusaha mencari dokter spesialis anak yang sesuai dengan misiku yaitu memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama.
4. Membeli Perlengkapan ASI Yang Mendukung
Bagi seorang ibu bekerja, kesuksesan pemberian ASI Eksklusif juga dipengaruhi oleh ketersedian fasilitas dan perlengkapan menyusui karena seorang ibu yang bekerja tidak dapat setiap saat memberikan ASI dengan cara menyusui langsung/direct breastfeeding. Berikut beberapa perlengkapan ASI yang ingin aku beli dalam waktu dekat :
a) Breastpum / Pompa ASI
![]() |
Breastpum |
Baca juga : Macam-macam Breastpump Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
b) Sterilizer
![]() |
Sterilizer |
c) Freezer ASI
![]() |
Freezer ASI |
d) Warmer
![]() |
Warmer susu |
e) Cooler Bag dan Ice Gel
![]() |
Cooler Bag Gabag |
![]() |
Cooler Bag Alegra |
Ice Gel juga bagian terpenting bagi pumpinger karena ice gel berfungsi untuk menjaga suhu ASIP agar kualitasnya tidak berkurang.
f) Nursing Wear
![]() |
Nursing Wear |
g) Apron Menyusui
![]() |
Apron Menyusui |
5. Menjaga Pola Makan Sehat
Makanan sehat adalah booster ASI paling ampuh, karena kualitas dan kuantitas ASI berasal dari apa yang dimakan ibu. Aku berniat terus menjaga pola makan sehat sejak masa hamil dan menyusui yaitu dengan lebih banyak mengkonsumsi sayur, buah-buahan, menghindari makanan atau minuman instan serta menghindari junk food.
Itulah 5 hal yang aku cita-citakan untuk anak kedua kelak agar sukses ASI Eksklusif. Wah banyak juga ya PR yang mesti aku pikirkan dalam waktu dekat ini. Semoga semua dipermudah. Amiinn !
Teman-teman pembaca punya cerita apa untuk merayakan Pekan ASI Sedunia tahun ini?
Waalaikumsalam Wr. Wb.
wah baru tahu ada tas cooler macam itu, thank you infonya.
ReplyDeleteanggiputridotcom
Setuju banget.
ReplyDeleteTerutama poin 1.
Seandainya semua ibu-ibu tahu manfaat dan kebaikan ASI, ya.
Aku kangen menyusui tapi anakku udah di atas tiga tahun semua hihi. Apron punyak tapi malah jarang kepake ����
ReplyDelete