Assalamualaikum Wr. Wb.
Saat kehamilan mulai memasuki trimester ketiga, biasanya dokter kandungan akan menjadwalkan checkup setiap 2 minggu sekali. Hal tersebut tentu saja untuk mengontrol kesehatan ibu dan janin menjelang persalinan.
Baca juga : Welcome Third Trimester
Pernah gak sih ibu-ibu merasa gugup saat bertemu dengan dokter kemudian lupa apa saja yang perlu ditanyakan mengenai kesehatan janin dan ibu sendiri? Kalau aku sering banget. Awalnya sudah terpikirkan banyak hal yang akan ditanyakan saat periksa kehamilan, tapi entah kenapa saat diruang periksa mendadak jadi lupa dan baru ingat saat sudah keluar ruangan.
Baca juga : Welcome Third Trimester
Pernah gak sih ibu-ibu merasa gugup saat bertemu dengan dokter kemudian lupa apa saja yang perlu ditanyakan mengenai kesehatan janin dan ibu sendiri? Kalau aku sering banget. Awalnya sudah terpikirkan banyak hal yang akan ditanyakan saat periksa kehamilan, tapi entah kenapa saat diruang periksa mendadak jadi lupa dan baru ingat saat sudah keluar ruangan.
![]() |
Hal-hal yang Ditanyakan Saat Periksa Kehamilan |
Disepertiga terakhir usia kehamilan ini aku tidak ingin ada sedikit hal yang terlewatkan, jadi aku membuat sebuah list atau daftar pertanyaan setiap akan periksa kehamilan. Ada yang pengen tau apa aja ? Yuks simak terus tulisan ini yah bu...
Berikut ini hal-hal yang perlu ditanyakan saat periksa kehamilan pada usia 32 - 33 minggu :
1. Detail perkembangan janin (panjang dan berat)
Pada usia 32 minggu normalnya janin akan mencapai berat 1700 - 1800 kilogram dan tinggi/panjang sekitar 40 - 42 sentimeter. Jika dokter mendapati kondisi janin yang kurang atau kelebihan berat, ibu tidak perlu cemas berlebihan, turuti saja apa perintah dan anjuran yang diberikan dokter.
2. Detak jantung janin
Detak jantung janin pada usia 32 minggu akan terdeteksi dalam mesin USG sekitar 120 - 160 permenit detak jantung.
3. Kemungkinan melahirkan normal atau sectio caesarea
Mendekati waktu persalinan, ibu pasti memikirkan apa jalan yang dapat ditempuh/diusahan dalam proses persalinan. Tanyakan prestasi janin dan kondisi ibu apakah dapat melahirkan secara normal atau harus menempuh jalan sectio caesarea. Jika dokter memprediksi jalan sectio caesarea, ibu tak perlu stres karena justru akan mempengaruhi perkembangan janin. Tugas ibu adalah menyiapkan mental dengan memperbanyak pengetahunan tentang persalinan sectio caesarea serta proses pemulihannya. Terpenting lagi adalah memikirkan dan mendiskusikan biaya persalinan bersama pasangan.
4. Konsultasikan mengenai keluhan yang dirasakan
Aku yakin setiap ibu hamil pasti memiliki keluhan masing-masing yang tidak selalu sama antara ibu hamil satu dengan lainnya. Maka dari itu tak perlu ragu dan sungkan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau bidan yang menangani kehamilan ibu sehingga dapat diberikan solusi atas setiap keluhan yang dirasakan.
5. Ukuran rahim
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan tentu saja ukuran rahim juga akan membesar. Ukuran rahim ibu akan diukur dari pertengahan antara pusar dengan xiphoid (bagian bawah tengah tulang dada) atau bila diukur umumnya akan mencapai 27 sentimeter.
6. Periksa protein urin
Kandungan protein berlebih dalam urin selama masa kehamilan bisa menjadi
tanda infeksi saluran kemih (ISK), kerusakan ginjal, dan gangguan
kesehatan lainnya. Jika disertai hipertensi, hal ini bisa menjadi
tanda bahwa ibu hamil mengalami pre-eklampsia. Oleh karena itu, tes sangat
perlu dilakukan untuk mencegah risiko kehamilan.
7. Perlu imunisasi atau tidak
Imunisasi juga dapat berlaku pada kondisi ibu hamil. Secara tidak langsung, vaksin yang diberikan untuk ibu hamil akan
diserap oleh janin di dalam kandungan sehingga dengan begitu kekebalan
tubuh bayi akan mulai terbentuk sejak dalam kandungan. Berikut 4 jenis imunisasi yang dapat diberikan kepada ibu hamil : 1) Imunisasi influenza, 2) Imunisasi TT (Tentanus Toksoid), 3) Imunisasi hepatitis B, dan 4) Imunisasi meningicoccal.
8. Jenis kelamin janin
Setiap ibu hamil pasti tidak sabar ingin segera mengetahui jenis kelamin bayi yang dikandungnya. Sejak usia 24 minggu jenis kelamin janin sudah dapat diprediksi melalui pemeriksaan USG.
Baca juga : Cek List Barang yang Harus Dipersiapkan dalam Menyambut Kelahiran Bayi
Baca juga : Cek List Barang yang Harus Dipersiapkan dalam Menyambut Kelahiran Bayi
9. Jumlah dan kondisi air ketuban
Air ketuban merupakan salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan
didalam tubuh ibu hamil. Selama janin di dalam kandungan ia berenang di dalam
kantung tipis yang berisi cairan putih, agak keruh dan juga berbau amis
atau dikenal dengan air ketuban.
10. Posisi janin
Perkembangan janin 8 bulan telah terbentuk
dengan sempurna. Posisi janin pun seharusnya sudah berada di atas
panggul dan saat usianya 9 bulan kepala janin akan masuk ke dalam
panggul. Posisi tersebut disebut dengan cephalic.
11. Perbedaan kontraksi palsu dan kontraksi tanda kelahiran
Kontraksi palsu biasanya mulai dirasakan ibu hamil sejak trimester kedua ditandai dengan munculnya nyeri yang tidak teratur, berlangsung kurang lebih 20 detik (kadang bisa mencapai 2 menit atau lebih), perut seperti mulas tetapi tanpa rasa nyeri, dimulai dari bagian atas rahim lalu turun ke bawah dan biasanya terjadi 1-2 kali sehari tetapi tidak bertambah sering.
Sedangkan kontraksi asli ditandai dengan munculnya nyeri secara teratur dan dengan interval. Mula-mula sekitar 30-60
detik, lalu semakin lama durasinya semakin panjang. Pada fase persalinan
bisa sekitar 75 detik. Perut mulas disertai nyeri di bagian pinggang sampai ke perut bagian bawah. Seiring waktu kontraksi semakin sering terjadi. Awalnya setiap 10 menit
sekali, kemudian semakin kuat, disertai sensasi ada sesuatu yang akan
keluar melalui vagina. Kontraksi tidak hilang meski ibu telah berjalan-jalan atau mengubah posisi. Timbul lendir agak kental bercampur darah dari vagina.
12. Posisi plasenta dan tali pusat
Saat periksa kehamilan perlu ditanyakan posisi plasenta apakah normal atau ada indikasi plasenta previa. Jika didapatai posisi plasenta yang tidak normal maka kehamilan ibu harus benar-benar dipantau dengan ketat. Juga perlu diperhatikan posisi tali pusat apakah ada lilitan pada janin atau tidak.
13. Resiko pre-eklamsia
Cek tensi secara rutin dan tanyakan kepada dokter apakah kondisi ibu normal tanpa ada indikasi pre-eklamsia atau tidak.
Well, itulah sederet daftar yang aku buat saat periksa kehamilan pada minggu ke 32 - 33. Jika ada ibu-ibu pembaca yang mau sharing terkait hal diatas yuk tulis dikolom komentar.
Sumber gambar : http://kehamilansehat.com
Waalaikumsalam Wr. Wb.
baca postingan ini saya jadi pengen hamil lagi hahahaa kangen masa hamil dulu :)
ReplyDeleteyuks cus hamil lg mbak hehehe
DeleteIya kebanyakan malah bingung mau nanya apa. Sampai dicatet loh, apa yang dirasa dan apa yang ingin ditanyakan.
ReplyDeleteaku mba, pernah gugup karena waktu itu plasenta bayi belum berada di atas...masih flek
ReplyDeleteinfonya lengkap banget, bekal untuk moms yang baru hamil wajib baca ini ;D makasi mba
ReplyDeleteAku baru nanya boleh ga mau suntik TT Mbak Yen. Awam banget soal ginian. Soalnya agak takut sebelum nikah belum di TT. Sering juga mau nanya2 tapi bingung apa istilahnya. Kayak kemarin aku nanya ttg usg nuchal translucency, dokternya senyum2. Thank you sharingnya ya :))
ReplyDeleteAku mak, hihihi, harusnya dicatet dulu biar nggak lupa.
ReplyDeleteWah detail sekali infonya ��. Saya pernah bun waktu usia kehamilan 7 bulan terjadi kontraksi palsu. Itu tuh rasa sakit sampe bkin keringet dingin ngucur terus. Tpi jujur saya ga tau penyebab kontraksi palsu itu apa
ReplyDeleteAnak pertama aku suntik TT tp anak kedua dan ketiga gak suntik
ReplyDeleteLengkap yang ditanya ya, Mbak. Malu gak ya kalau sampe bawa catatan dan pulpen di depan dokter? Hehehehe.
ReplyDeleteMakasih ya mbak.. aku jadi nambah wawasan buat pas nanti hamil hihi...
ReplyDeleteBtw aku baru pertama kali mampir sini. Salam kenal ya Mbak... Blognya bagus :)
Aku langsung suka Header-nya. Lucuk... :D