"Seorang wanita yang #MemesonaItu seperti apa ?" Jika pertanyaan itu dilontarkan kepada seorang lelaki, kemungkinan besar jawaban mereka pertama kali adalah "yang memiliki wajah cantik". Well, jawaban itu memang wajar dilontarkan oleh si makhluk visual ini karena memang mereka ditakdirkan untuk memandang sesuatu dari sisi keindahan.
Cobalah kemudian kita melontarkan pertanyaan yang sama kepada seorang wanita, mungkin mereka akan memiliki puluhan jawaban diluar kata 'memesona' secara fisik. Ya, aku sendiri memaknai arti dari #MemesonaItu lebih dari sekedar fisik. Bagiku wanita tidaklah cukup menjadi cantik dengan wajah blasteran yang kebule-bulean, tubuh yang indah, kulit yang mulus atau dengan suara yang serak-serak manja. Menurutku, menjadi wanita yang #MemesonaItu haruslah mampu membuat kehidupan menjadi seimbang. Seimbang dalam menjalani kehidupan di dunia dan seimbang dalam meraih kehidupan yang hakiki di masa depan. Menjadi wanita juga harus mampu menjalani perannya sebagai ratu dalam keluarga kecilnya dan kepentingan eksistensi diri di dunia luar. Terpenting lagi, wanita juga harus mampu menyeimbangkan dirinya untuk menjadi memesona dalam artian cantik fisiknya dan cantik hatinya.
Cobalah kemudian kita melontarkan pertanyaan yang sama kepada seorang wanita, mungkin mereka akan memiliki puluhan jawaban diluar kata 'memesona' secara fisik. Ya, aku sendiri memaknai arti dari #MemesonaItu lebih dari sekedar fisik. Bagiku wanita tidaklah cukup menjadi cantik dengan wajah blasteran yang kebule-bulean, tubuh yang indah, kulit yang mulus atau dengan suara yang serak-serak manja. Menurutku, menjadi wanita yang #MemesonaItu haruslah mampu membuat kehidupan menjadi seimbang. Seimbang dalam menjalani kehidupan di dunia dan seimbang dalam meraih kehidupan yang hakiki di masa depan. Menjadi wanita juga harus mampu menjalani perannya sebagai ratu dalam keluarga kecilnya dan kepentingan eksistensi diri di dunia luar. Terpenting lagi, wanita juga harus mampu menyeimbangkan dirinya untuk menjadi memesona dalam artian cantik fisiknya dan cantik hatinya.
Menjadi wanita yang balance/seimbang dari semua sisi kehidupan memang bukanlah perihal instan, namun akan menjadi sebuah perjalanan panjang yang tak akan pernah ada ujungnya. Meskipun demikian bukanlah tidak mungkin untuk kita raih karena kita dibekali kecerdasan untuk mengatur diri.
Baca : #UsiaCantik
Baca : #UsiaCantik
Menurutku balance dalam kehidupan wanita adalah meliputi 5 aspek. Kelima aspek itulah yang menjadi makna dari #MemesonaItu secara keseluruhan yaitu :
#Taat Agama
#Taat Agama
Berbicara tentang ketaatan terhadap ajaran agama, maka tidak akan asing dengan sebutan wanita sholehah. Menjadi wanita sholehah tidaklah cukup dengan mengenakan hijab atau pakaian yang menutup aurat. Menjadi wanita sholehah adalah dia yang mampu terus memperbaiki kualitas diri dan menjaga kehormatannya. Hal-hal kecil dalam fiqih wanita harus diperhatikan dan diamalkannya dalam keseharian.
Ciri wanita sholehah yang pertama yaitu wanita yang beriman bahwa Allah
SWT adalah Rabbnya dan Muhammad SAW adalah nabi-NYA, dan mengakui bahwa
Islam adalah pedoman hidupnya. Wanita sholehah selalu menjaga sholatnya, melaksanakan sholat tepat
waktu, menjaga wudhunya serta khusyu’ dalam melaksanakan sholat. Karena
sholat merupakan tiang agama serta yang membetengi diri dari perbuatan
keji dan munkar. Wanita sholehah selalu menjaga hatinya dari syubhat maupun syahwat, serta memelihara matanya dari memandang yang haram.
#Be a Good Wife and Mom
Wanita yang #MemesonaItu adalah dia yang mempu menjalankan perannya dengan baik. Dia adalah seorang istri yang mampu menjadi pasangan yang menentramkan suaminya. Simpel saja, seorang istri cukup patuh kepada suami dan membahagiakannya. Kepatuhan istri pada suami itulah yang akan menjadi jaminan surga baginya.
Wanita yang #MemesonaItu adalah seorang istri yang senantiasa berbicara
lemah lembut kepada suaminya. Ketika, suami mengeluh dia akan senantiasa
menjadi pendengar yang baik, memberikan semangat dan nasihat ketika
suami mengalami kegagalan. Saat suami dirumah dia selalu
menjaga penampilannya untuk terlihat bersih dan cantik. Saat
suami tidak ada di rumah, dia tidak akan membiarkan laki-laki yang tidak
dikenal dan tidak disuakai suaminya untuk masuk kedalam rumahnya.
Tugas lain yang harus dilakukan istri adalah menjaga harta suami, dia harus pandai mengatur keuangan dalam rumah tangga, dan tidak boros atau berlebihan dalam menggunakan harta suaminya itu. Namun dia juga tidak boleh memiliki sifat yang kikir, hal ini sangat dianjurkan oleh agama. Setiap pengabdian yang dia lakukan dengan ikhlas dan tulus kepada suaminya adalah pahala bagi wanita sholehah.
Tugas lain yang harus dilakukan istri adalah menjaga harta suami, dia harus pandai mengatur keuangan dalam rumah tangga, dan tidak boros atau berlebihan dalam menggunakan harta suaminya itu. Namun dia juga tidak boleh memiliki sifat yang kikir, hal ini sangat dianjurkan oleh agama. Setiap pengabdian yang dia lakukan dengan ikhlas dan tulus kepada suaminya adalah pahala bagi wanita sholehah.
Sebagai seorang istri, wanita senantiasa bersyukur atas nafkah yang diberikan suaminya, meskipun sedikit. Dia tidak akan meminta sesuatu yang melebihi kemampuan suaminya. Menghormati dan memperlakukan orang tua suami dengan baik, adalah sikap yang dimiliki seorang istri yang baik.
Selain berkewajiban untuk patuh kepada suami, seorang istri juga berkewajiban menjadi madasrah bagi anak-anaknya. Anak mempunyai hak-hak yang merupakan kewajiban orang tuanya, terutama ibunya. Kewajiban pertama seorang ibu terhadap anaknya adalah menyusui. Kewajiban tersebut telah diatur dalam Al-Quran bahwa : “Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan”. [Al Baqarah: 233]. Air Susu Ibu adalah sumber nutrisi utama dengan sejuta kemanfaatan untuk anak. Bagi seorang wanita, menyusui anak juga menjadi ladang pahala baginya karena setiap tetes Air Susu Ibu adalah kunci pintu surga.
Kewajiban kedua seorang ibu terhadap anak adalah mendidiknya. Mendidik disini meliputi tiga tahapan yang pertama yaitu mendidik anak usia 0 hingga 6 tahun. Pada usia ini orang tua memperlakukan anak sebagai raja. Anak usia 0-6 tahun merupakan usia emas atau golden age. Rasulullah SAW menganjurkan untuk senantiasa berlemah lembut terhadap anak yang masih berusia 0 hingga 6 tahun. Memanjakan, memberikan kasih sayang, merawat dengan baik dan membangun kedekatan dengan anak merupakan pola mendidik yang baik.
Kedua, mendidik anak usia 7 hingga 14 tahun. Pada usia ini maka perlakukan anak sebagai tawanan perang/pembantu; “Perintahkan anak-anakmu untuk shalat saat mereka telah berusia 7 tahun, dan pukullah mereka jika meninggalkannya ketika mereka berusia 10 tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka,” (HR. Abu Dawud). Memperkenalkanlah anak dengan tanggung jawab dan kedisiplinan. Kita bisa melatihnya mulai dari memisahkan tempat tidurnya dan mendirikan shalat lima waktu. Melatih anak mandiri mengurus dirinya sendiri. Pelajaran mandiri ini akan bermanfaat banyak di masa depannya, untuk kecerdasan emosionalnya.
Ketiga, mendidik anak usia 15 hingga 21 tahun adalah dengan memperlakukan anak seperti sahabat. Anak pada usia ini adalah usia dimana anak akan cenderung memberontak. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan yang baik kepada anak. Fungsinya adalah agar kita bisa meluruskan anak ketika anak berbuat kesalahan, karena kita dekat dengan anak
#Mandiri dan Rendah Hati
Wanita mandiri yang mampu berdiri tegak diatas telapak kakinya sendiri namun tetap bersikap rendah hati itulah yang terkadang sulit ditemui. Tidak dipungkiri diera feminisme dan kesetaraan gender seperti saat ini tidak menutup kemungkinan bahwa wanita lebih unggul dari pada lelaki baik secara akademis maupun karir. Meski demikian tidak berarti seorang wanita 'memesona' itu kemudian mendongakkan kepalanya. Wanita harus tetap sadar akan kodratnya untuk selalu menjaga sikap dan kelembutan hatinya.
#Berprestasi dan Inspiratif
#MemesonaItu juga harus menjadi wanita yang smart dan berprestasi. Wanita juga berhak mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya. Salah satu cara untuk beprestasi adalah dengan bersekolah secara formal. Bersekolah yang tinggi bisa membuat wanita menjadi cerdas/smart. Sangat beruntung apabila berkesempatan untuk mencetak generasi yang cerdas dengan memperjuangkan untuk terus bersekolah lebih tinggi. Tentu, akan sangat baik jika anak-anaknya kelak dididik dan dibimbing oleh orang tua, ibu yang memiliki pendidikan yang tinggi.
Wanita #MemesonaItu selain berprestasi tentunya juga dapat memberikan inspirasi kepada sesamanya. Memberikan kemanfaatan kepada sesama dengan menjadi agen dari perubahan, bisa dengan mengkampanyekan atau sosialisasi secara langsung ataupun melalui media internet. Inspiratif karena ilmunya dapat dijadikan bahan edukasi untuk masyarakat sehingga banyak yang mengambil manfaatnya.
#Menjaga Penampilan
Meskipun penapilan luar bukanlah satu-satunya tolak ukur bahwa seoang wanita itu dianggap 'memesona' atau tidak, namun hal itu juga perlu diperhatikan. Penampilan yang rapi dan segar tentunya akan memberikan energi positf khusunya kepada diri sendiri. Tidak sedikit buku-buku motivasi yang mengatakan untuk tetap memperhatikan penampilan. Hal tersebut memang terbukti meningkatkan rasa percaya diri, setelah mencoba untuk memperbaiki penampilan, akan muncul suatu motivasi baru yang luar biasa.
Penampilan akan tetap menarik jika kita dapat menjaga kebersihan tubuh atau menjaga aroma tubuh tetap segar. Berpakaian yang rapi dan sopan, dimana cara berpakain inilah yang akan memberikan kesan positif dan secara tidak langsung akan meningkatkan status sosial seorang wanita.
Wanita mandiri yang mampu berdiri tegak diatas telapak kakinya sendiri namun tetap bersikap rendah hati itulah yang terkadang sulit ditemui. Tidak dipungkiri diera feminisme dan kesetaraan gender seperti saat ini tidak menutup kemungkinan bahwa wanita lebih unggul dari pada lelaki baik secara akademis maupun karir. Meski demikian tidak berarti seorang wanita 'memesona' itu kemudian mendongakkan kepalanya. Wanita harus tetap sadar akan kodratnya untuk selalu menjaga sikap dan kelembutan hatinya.
#Berprestasi dan Inspiratif
#MemesonaItu juga harus menjadi wanita yang smart dan berprestasi. Wanita juga berhak mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya. Salah satu cara untuk beprestasi adalah dengan bersekolah secara formal. Bersekolah yang tinggi bisa membuat wanita menjadi cerdas/smart. Sangat beruntung apabila berkesempatan untuk mencetak generasi yang cerdas dengan memperjuangkan untuk terus bersekolah lebih tinggi. Tentu, akan sangat baik jika anak-anaknya kelak dididik dan dibimbing oleh orang tua, ibu yang memiliki pendidikan yang tinggi.
![]() |
#Volunteer Kampanye ASI Eksklusif dan Seminar Parenthing |
#Menjaga Penampilan
Meskipun penapilan luar bukanlah satu-satunya tolak ukur bahwa seoang wanita itu dianggap 'memesona' atau tidak, namun hal itu juga perlu diperhatikan. Penampilan yang rapi dan segar tentunya akan memberikan energi positf khusunya kepada diri sendiri. Tidak sedikit buku-buku motivasi yang mengatakan untuk tetap memperhatikan penampilan. Hal tersebut memang terbukti meningkatkan rasa percaya diri, setelah mencoba untuk memperbaiki penampilan, akan muncul suatu motivasi baru yang luar biasa.
Penampilan akan tetap menarik jika kita dapat menjaga kebersihan tubuh atau menjaga aroma tubuh tetap segar. Berpakaian yang rapi dan sopan, dimana cara berpakain inilah yang akan memberikan kesan positif dan secara tidak langsung akan meningkatkan status sosial seorang wanita.
Okey semuanya, kiranya itulah 5 hal terpenting yang harus diperhatikan
seorang wanita untuk meraih kehidupan yang balance sehingga dia tepat
untuk menyandang sebuah status wanita 'memesona'. #MemesonaItu bukan
dicari melalui perbandingan dengan wanita lain, namun akan hadir dan
terpancar dengan sendirinya. Wanita juga ciptaan-Nya yang jauh dari kata
sempurna, tetapi dia berhak untuk menyempurnakan kehidupannya.
#MemesonaItu adalah menjadi seorang wanita yang balance dalam kehidupannya, artinya dia tidak hanya mengunggulkan salah satu aspek dirinya. Sebagai contoh wanita balance adalah seorang working mom dengan karir/prestasi tinggi namun tetap mampu menjadi seorang istri dan ibu yang baik bagi keluarganya.
Menjadi yang mempesona itu luar biasa
ReplyDeleteTerutama yang bisa mempesona di hati Allah dn suami
iya uti kalau aku mngartikan wanita memesona itu adalah wanita sholehah
Deletesetuju mba, hidup itu memang harus seimbang lahir dan batinnya..
ReplyDeleteIya mbak, mudah2an kita jadi bagian dari wanita2 itu
Deletesemoga menang mba
ReplyDeleteAmiiin makasih
DeleteSepakat, mba. Keseimbangan itu perlu :)
ReplyDeleteiya karena cantik diluar aja tidak cukup ya mbak
DeleteKeseimbangan paling penting. Wanita yang memesona itu keukeuh dg keseimbangan walaupun banyak kesempatan menggoda untuk meninggalkan yg wajib. Very nice post.
ReplyDeleteterimkasih mbak
Delete