Assalamualaikum Wr. Wb.
Banyak kasus kehamilan yang mengharuskan seorang wanita menjalani proses kuretase. Masalah yang sering ditemui antara lain adanya kehamilan kosong/ blight ovum, janin tidak berkembang dan kematian janin dalam kandungan (IUFD). Wanita yang mengalami salah satu dari ketiga masalah kehamilan tersebut biasanya disebut mengalami keguguran.
Kuret adalah istilah populer yang dikenal masyarakat. Sedangkan dalam
istilah medis, kepanjangan kuret adalah Dilatasi dan Kuretase (D&C),
yaitu prosedur bedah pembukaan serviks (dilatasi) dan pemotongan
jaringan yang berada di sekitar rahim (kuretase) untuk menangani
penyakit pada sistem reproduksi wanita. Prosedur ini hanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis kandungan. Bagian tubuh yang menjadi objek dari tindakan kuretase adalah bagian dinding rahim atau bagian
endometrium yaitu lapisan yang
mengalami penebalan ketika terjadi pembuahan ovum sehingga bisa
dijadikan sebagai bantalan janin, ketika tidak terjadi pembuahan dinding
rahim bisa luruh menjadi darah haid. Di dalam endometrium terdapat
banyak pembuluh darah dan juga bisa berpengaruh terhadap kondisi hormon
wanita.
![]() |
Prosedur Kuretase Pada Kasus Janin Tidak Berkembang |
Saat seorang wanita harus menjalani prosedur kuretase maka dia harus menjalani beberapa rangkaian pemeriksaan dan tindakan medis. Berikut 8 (delapan) rangkaian prosedur yang dilakukan saat menjalani proses kuretase :
1. Pemeriksaan USG
Pemeriksaan USG dimaksudkan untuk memastikan kondisi kehamilan apakah janin berkembang atau memang benar-benar harus digugurkan. USG juga berfungsi untuk melihat kondisi rahim apakah dalam keadaan baik atau tidak sehingga proses kuretase dapat dilakukan tanpa menimbulkan efek samping maupun komplikasi apapun.
2. Pemasangan Infus
Sesuai SOP dalam Rumah Sakit maka setiap pasien yang dalam keadaan darurat harus segera dipasangkan cairan infus untuk menggantikan cairan tubuh sehingga kinerja organ-organ tubuh tetap berfungsi dengan baik. Pemberian cairan infus juga disesuikan dengan kebutuhan tubuh dan penyakit yang diderita pasien.
Selain menggantikan cairan tubuh, pemasangan infus juga berfungsi untuk media injeksi obat sebagai terapi-terapi penyembuhan pada tahap selanjutnya.
3. Pemeriksaan Tensi dan Hemogloblin (Hb) Darah
Kedua pemeriksaan ini sangat penting untuk dilakukan sebelum proses kuretase dilakukan dengan tujuan untuk memastikan kondisi pasien sehat dan fit. Hemoglobin (Hb) darah harus dalam keadaan normal untuk menghindari terjadinya pendarahan hebat pasca tindakan kuretase.
4. Mengeluarkan Jaringan
Janin yang tidak berkembang pada dasarnya akan luruh sendiri sebelum mencapai usia 16 minggu sehingga pasien memiliki dua pilihan yaitu menunggunya luruh sendiri dengan resiko dapat mengalami pendarahan hebat jika tanpa pengawasan dokter. Pilihan kedua adalah segera dilakukan prosedur pengeluaran jaringan menggunakan obat sehingga prosedur kuretase segera dapat diselesaikan.
Jika pasien mengambil pilihan kedua maka dokter akan memberikan obat minimal 6 jam sebelum tindakan kuretase. Sesuai pengalaman yang aku alami, pada tahapan ini dokter akan memberikan obat oral berbentuk tablet dengan aturan konsumsi diminum dan dimasukkan ke uterus. Dokter akan menunggu kurang lebih 6 jam untuk melihat reaksi dari obat tersebut, jika selama 6 jam jaringan belum keluar dokter akan menambahkan dosisnya.
5. Delatasi
Prosedur selanjutnya yang akan dilakukan adalah dilatasi. Ini adalah proses pelebaran atau pembukaan leher
rahim menggunakan obat atau yang dioleskan pada vagina, atau dengan
menempatkan alat bernama laminaria yang akan menyerap cairan pada leher
rahim sehingga dapat melebar.
6. Puasa
Pasien akan diminta berpuasa selama 12 jam sebelum tindakan kuretase dengan tujuan untuk mencegah muntah parah karena obat bius memberikan efek samping mual saat mulai bereaksi didalam tubuh.
7. Pembiusan atau Anestesi
Istilah anestesi berasal dari bahasa Yunani yang berarti hilangnya
sensasi. Anestesi adalah tindakan medis pra-operasi yang bertujuan untuk
mengurangi rasa sakit yang mungkin ditimbulkan selama prosedur dengan
cara menghambat sinyal indera perasa menuju otak yang membuat seseorang
waspada/bangun atau merasakan sesuatu. Selama dalam pengaruh obat
anestesi, pasien menjadi lebih tenang, tidak merasakan sakit, atau
tertidur secara paksa. Anestesi juga berguna untuk mengatur kecepatan
bernapas, tekanan dan aliran darah serta denyut dan irama jantung. Saat efek anestesi hilang sinyal saraf akan kembali ke otak sehingga kesadaran dan sensasi yang dialami tubuh kembali normal.
8. Kuretase
Pasien yang sudah dibius, akan diposisikan seperti orang yang akan melahirkan. Kedua kaki akan direnggangkan ke samping. Selanjutnya dokter akan membuka
vagina menggunakan alat bernama speculum, dokter akan membuka vagina
kemudian melihat keadaan leher rahim. Leher rahim pasien akan ditahan atau
difiksasi menggunakan klem. Proses intinya adalah kuretase dengan menggunakan alat berupa sendok
yang berukuran kecil. Sendok itu akan digunakan untuk mengeruk secara
perlahan seluruh bagian dinding rahim sampai dinding rahim bersih.
Proses kuret tersebut membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Finally, prosedur kuretase telah lengkap dan selesai dilakukan. selanjutnya pasien akan segera tersadar kembali setelah reaksi obat bius telah hilang. Kuretase pada kehamilan trisemester pertama biasanya tidak akan memunculkan efek samping apapun kecuali kram ringan dan spoting sebagai proses akhir dari pembersihan dinding rahim.
Setelah menjalani prosedur kuretase maka pasien wajib menjalani perawatan mandiri dengan rutin mengkonsumsi obat yang diresepkan dokter dan kontrol seminggu berikutnya untuk memastikan rahim telah bersih. Jika pasien berniat untuk segera melakukan program hamil maka dokter akan menyarankan untuk melakukannya setelah 2 sampai 3 kali siklus haid.
Keep Healthy Mommies !
Waalaikumsalam Wr. Wb
Semoga lekas sembuh ya mba. Saya jg kuretase tahun 2013 dan lucunya pakai nifas segala ya, hehehehe. semoga segera diganti.
ReplyDeleteAmiin terimakasih mbak doanya
Deletesemoga lekas sehat mba, saya juga pernah dikuret sekali :(
ReplyDeleteAmiin terimakasih mbak doanya
DeleteWah, prosedur kuartasenya rumit juga ya. Harus wajib puasa juga ya pasiennya. Hmm, Cepat sembuh ya..
ReplyDeleteIya mbak prosedurnya tetep mirip sama operasi
DeleteSemoga lekas sembuh ya Mba.
ReplyDeleteAmiin terimakasih mbak doanya
DeleteSemoga lekas sehat kembali ya, Mbak Yeni. Prosedur yang dipaparkan lengkap. Terimakasih infonya
ReplyDeleteAmin, sama mbak
DeleteYa alloh Mba, semoga sehat selalu ya ditunggu kabar gembiranyaa^^ tfs salam kenal
ReplyDeleteAmiin semoga ya mbak
Deletesudah prosedur standar operasi pasti puasa ,,
ReplyDeletemerinding juga denger yang berhubungan dengan operasi,, :(