Tuesday 28 April 2020

Kopi Jujur, Kopi Asli Tanpa Campuran Essen Melawan Corona

Assalamualaikum Wr. Wb.

Kopi tidak pernah menyembunyikan kebohongan, kopi itu selalu jujur. Rasanya memang pahit tidak pernah disembunyikan dan warnanya hitam pekat, dia tidak malu untuk menunjukkannya. Dia juga  tidak jual mahal, tetap jujur kalau membutuhkan gula untuk membuatnya lebih manis. Bagi pecinta kopi, mereka sering bilang kopi adalah perwakilan dari seluruh rasa yang ada dalam hidup ini. Ada pahitnya tapi juga ada manisnya.

Di masa pandemi covid 19 ini aku yakin semua orang mengalami berbagai perubahan hidup, banyak yang merasa kesulitan tetapi tidak sedikit pula yang merasa diuntungkan. Well, ini seperti rasanya kopi, kopi yang pahit akan terasa lebih nikmat jika dicampurkan dengan gula. Kehidupan sosial di negeri ini juga akan terasa lebih baik jika yang mampu bisa memberikan bantuan kepada yang mengalami kusulitan.

Baca juga : Inilah yang Aku Rasakan Saat Solo Jadi Daerah KLB Corona

Ngomong-omong soal pandemi yang akhirnya membuat masa karantina makin diperpanjang ini membuatku mengalami banyak perubahan ritme hidup. Orang bilang kerja di rumah itu enak, tapi kenyataan tidak selamanya seperti itu. Apalagi seorang ibu bekerja kantoran yang sebelumnya urusan beberes rumah sudah diambil alih oleh asisten rumah tangga sekarang dia harus kerja dobel karena asistennya minta cuti juga. Kebiasaan ngopi yang biasanya bisa dia atur cukup secangkir sehari sekarang dia bisa menghabiskan lebih dari 2 cangkir sehari demi mengganjal rasa kantuknya agar semua perkerjaan bisa dibereskan. Ini jujur bukan sekedar pembelaan, sejujur rasa Kopi Jujur, kopi asli tanpa campuran essen. Ada yang sudah kenal? Sini aku kenalin, tapi nanti dulu aku pengen cerita dulu awal mula bisa menjadi penikmat kopi. 

Aku adalah tipikal orang yang doyan tidur, susah sekali untuk menahan kantuk. Dulu waktu masih single, tidur sepanjang hari saat weekend adalah pemandangan biasa bahkan emakku sampai berkali-kali mengupat padaku, kuwatir anak perawannya gak laku-laku karena kebiasaan malas-malasan sepanjang hari. Kemudian saat aku mulai memasuki dunia kerja dengan beban pekerjaan yang tak ada habisnya, aku jadi sering lembur, sering begadang sampai hampir subuh. Sejak itulah aku mulai mengenal kopi. Awalnya hanya alasan biar gak ngantuk lembur kerjaan tapi makin lama makin ketagihan. Aromanya selalu membuatku kayak orang sakaw kalau tidak segera meneguknya. Melihat Bapakku juga pecandu kopi, aku jadi makin merasa tak berdosa jika memelihara hasrat ini. Bahkan di kantor aku juga hampir tiap hari melihat secangkir kopi di meja mas-mas rekan kerjaku. Katanya sebagai penyemangat, biar ide-ide bermunculan. Mereka bilang kopi bisa membuat produktif. Ya, dan aku mengamini itu semua. 

Budaya ngopi memang sudah melegenda di Indonesia. Popularitas kopi bahkan mengalami peningkatan tajam beberapa tahun belakangan ini, sehingga makin hari makin bermunculan industri kopi dengan beragam penawaran rasa. Apalagi Indonesia didukung oleh sumber alam kopi yang sangat besar seperti di daerah Lampung, Aceh, Bengkulu dan lain sebagainya. Ada 3 jenis kopi yang aku kenal di Indonesia. Ini kopi yang benar-benar masih murni tanpa campuran apapun. 

Kopi Arabika

Kopi Arabika adalah salah satu dari dua spesies tanaman kopi yang ada berada dalam budidaya secara global. Arabika adalah spesies kopi yang dominan di Amerika Tengah, dan selatan, dan sebagian besar Negara Afrika Timur, dan dianggap menghasilkan kualitas cup tertinggi.  Spesies Arabika terdiri dari banyak varietas atau kultivar/jenis-jenis yang berbeda yang dapat bereproduksi secara seksual satu sama lain.

Untuk dianggap sebagai varietas Arabika harus memenuhi standart berdasarkan definisi varietas yang diberikan oleh Uni International untuk perlindungan varietas tanaman baru (UPOV) seperti di bawah ini :
  1. Varietas Yang Seragam. Hal ini dapat dijelaskan dan ditentukan oleh  satu set kateristik dan semua jenis tanaman yang terlihat sama.
  2. Varietas Yang Berbeda. Hal ini dibedakan dari berbagai macam varietas  dan set kateriskik diatas.
  3. Varietas Yang Stabil. Varietas dapat direproduksi sedemekian rupa sehingga kateristiknya tidak berubah pada generasi tanaman berikutnya.

Varietas Arabika yang paling dikenal adalah varietas yang memenuhi standart di atas. Namun, beberapa ada yang tidak. Sebagai contoh, Varietas Catimor dan Sarchimor bukanlah varietas yang berbeda jika kita mengacu pada definisi ini, tapi ada juga beberapa kopi seperti Reremal dan Sweet Meriah tidak memenuhi definisi di atas karena tidak seragam dan stabil dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tapi kedua produk tersebut masih bisa dikategorikan dalam Kopi Arabika karena umumnya dikenal oleh petani dan tumbuh luas di kawasan varietas ini, tetapi penting untuk mengetahuinya bahwa mereka tidak memiliki keseragaman dan stabilitas dan karenanya tidak memenuhi definisi varietas yang dipaparkan disini.


Kopi Arabika memiliki karakteristik sebagai berikut :
  1. Struktur tanaman kopi Arabika pendek menyerupai perdu dengan ketinggian 2-3 meter. Batang berdiri tegak dengan bentuk membulat. Pohon kopi Arabika memiliki percabangan yang banyak.
  2. Warna daun kopi Arabika hijau mengkilap seperti memiliki lapisan lilin. Daun yang telah tua berwarna hijau gelap. Bentuk daun memanjang atau lonjong dengan ujung daun meruncing. Pangkal daun tumpul dan memiliki tangkai yang pendek. Struktur tulang daun menyirip.
  3. Kopi Arabika mulai berbunga setelah musim hujan. Bunga tumbuh pada ketiak daun. Bunga kopi Arabika berwarna putih dan bisa melakukan penyerbukan sendiri, tidak ada perbedaan bunga jantan dan betina. Dari bentuk kuncup hingga menjadi buah yang siap panen membutuhkan waktu 8-11 bulan.
  4. Bentuk buah kopi Arabika bulat seperti telur, dengan warna buah hijau kemudian berubah menjadi merah terang saat matang. Apabila buah telah matang cenderung mudah rontok. Oleh karena itu harus dipanen dengan segera, untuk detailnya silahkan baca cara memanen buah kopi. Buah yang rontok ke tanah akan mengalami penurunan mutu, cenderung bau tanah.
  5. Pohon kopi Arabika mempunyai perakaran tunjang yang dalam. Guna akar yang dalam ini untuk menopang pohon agar tidak mudah roboh dan bertahan pada kondisi kekeringan. Pertumbuhan akar ditentukan sejak pohon dipindahkan dari pembibitan. Pohon yang perakarannya tidak tumbuh dengan baik, akan mengganggu produktivitas.

Kopi Robusta

Robusta adalah salah satu jenis tanaman kopi dengan nama ilmiah Coffea canephora. Nama Robusta diambil dari kata “robust“, istilah dalam bahasa Inggris yang artinya kuat. Sesuai dengan namanya, minuman yang diekstrak dari biji kopi Robusta memiliki cita rasa yang kuat dan cenderung lebih pahit dibanding Arabika.


Biji kopi Robusta banyak digunakan sebagai bahan baku kopi siap saji (instant) dan pencampur kopi racikan (blend) untuk menambah kekuatan cita rasa kopi. Selain itu, biasa juga digunakan untuk membuat minuman kopi berbasis susu seperti capucino, cafe latte dan macchiato.

Biji kopi Robusta dianggap inferior dan dihargai lebih rendah dibanding Arabika. Secara global produksi Robusta menempati urutan kedua setelah Arabika. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi Robusta terbesar di dunia. 

Karakteristik Kopi Robusta :
  1. Pohon kopi Robusta memiliki perakaran dangkal oleh karena itu sedikit rentan dengan kekeringan. Tanaman ini memerlukan tanah yang kaya kandungan organik untuk menopang pertumbuhannya. Bila ditanam di dataran rendah, robusta memiliki ketahanan yang jauh lebih baik terhadap penyakit karat daun dibanding arabika.
  2. Daun kopi Robusta bentuknya oval dengan ujung meruncing. Daun tumbuh pada batang, cabang dan ranting. Pada bagian batang dan cabang daunnya tumbuh berselang seling, sedangkan pada bagian ranting daunnya tumbuh pada bidang yang sama.
  3. Dari segi ukuran, buah kopi Robusta lebih kecil dibanding Arabika. Ketika muda kulit buah berwarna hijau dan berubah menjadi merah saat matang. Buah yang telah matang tetap menempel kuat di tangkainya, tidak rontok seperti Arabika. Bentuk bijinya cenderung membulat dan ukurannya lebih kecil dari Arabika.

Kopi Liberika

Awal mulanya tanaman ini dikelompokkan kedalam spesies yang sama juga dengan kopi Robusta dengan nama ilmiah Coffea canephora var. Liberica. Tetapi pengelompokkan paling baru menyatakannya sebagai spesies sendiri dengan nama Coffea liberica. Lantaran dengan cara morfologi serta sifat-sifat yang lain tidak sama dengan Robusta. Terkecuali kopi Liberika, ada varietas lain dalam spesies Coffea liberica yaitu kopi excelsa dengan nama ilmiah Coffea liberica var. Dewevrei. Buah kopi Liberika mempunyai ukuran cukup besar. Memiliki bentuk bulat sampai lonjong dengan panjang sekitaran 18-30 mm. Dalam satu buah ada 2 biji kopi yang semasing mempunyai panjang sekitaran 7-15 mm. Di antara type kopi budidaya yang lain, liberika mempunyai ukuran buah terbesar. Tetapi walau buahnya besar, bobot buah keringnya cuma 10% dari bobot basahnya. Karakter seperti ini kurang disenangi beberapa petani lantaran penyusutan bobot waktu panen sampai buah siap olah cukup tinggi. Hingga biaya panen jadi relatif lebih mahal. Kondisi ini yang bikin petani malas meningkatkan tipe kopi Liberika.


Karakteristik kopi Liberka adalah sebagai berikut :
  1. Ukuran daun, cabang, bunga, buah serta pohon semakin besar dibanding kopi Arabika serta Robusta.
  2. Cabang primer bisa bertahan lebih lama serta dalam satu buku bisa keluar bunga atau buah kian lebih satu kali.
  3. Agak sensitif pada penyakit HV.
  4. Kualitas buah relatif rendah.
  5. Produksi tengah, (4,5 kg/ha/th) dengan rendemen ± 12%.
  6. Berbuah sepanjang tahun.
  7. Ukuran buah tak rata/tak seragam. 
  8. Tumbuh baik di dataran rendah.

Okey itu tadi 3 jenis kopi yang dikenal di Indonesia sebelum diolah menjadi berbaga varian rasa. Nak sekarang aku akan sedikit menjelaskan bagaimana proses pengolahan kopi dari panen sampai dapat diseduh dalam sebuah cangkir.

Proses Pengolahan Biji Kopi

Secangkir kopi yang bisa menjadi mood booster kita tiap hari itu ternyata melalui proses yang sangat panjang. Mulai dari teknik budidaya, pengolahan pasca panen hingga ke penyajian akhir. Hanya dari biji kopi berkualitas secangkir kopi bercita rasa tinggi bisa tersaji di cangkir kita. Buah kopi yang telah dipanen harus segera diolah untuk mencegah terjadinya reaksi kimia yang bisa menurunkan kualitas kopi. Hasil panen disortasi dan dipilah berdasarkan kriteria tertentu. Buah kualitas prima bila diolah dengan benar akan menghasilkan biji kopi bermutu tinggi.

Secara umum pengolahan biji kopi dikenal dalam dua cara, yakni proses basah dan proses kering. Selain itu ada juga proses semi basah atau semi kering, yang merupakan modifikasi dari kedua proses tersebut. Setiap cara pengolahan mempunyai keunggulan dan kelemahan, baik ditinjau dari mutu biji yang dihasilkan maupun komponen biaya produksi.

Kopi yang Berkualitas itu Seperti Apa?

Salah satu kriteria kopi berkualitas tinggi adalah jenis kopi asli tanpa campuran essen dan benar-benar murni. Essen sendiri adalah sejenis cairan penambah aroma pada kopi. Biasanya essen dicampurkan oleh oknum nakal pada biji kopi bekas sortiran. Efek dari essen yang dicampurkan ke kopi sangat berbahaya bagi kesehatan. 

Artinya kopi yang berkualitas itu adalah kopi jujur tanpa campuran essen atau perisa apapun.  Perisa disini bukan tambahan rasa seperti yang sekarang banyak beredar seperti vanilla, mathca, latte dan lain sebagainya tetapi lebih ke penambahan extrak kopi seperti bubuk jagung atau bahan oplosan lainnya yang sengaja dicampurkan untuk menghemat biaya produksi. So memilih kopi yang jujur adalah wajib karena pada dasarnya kopi dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan tubuh seperti peningkatan imunitas, meningkatkan fungsi otak, memperbaiki mood, menstimulasi fungsi saraf, menambahkan energi, meredakan sakit kepala, mencegah penyakit parkinson dan alzheimer, serta mengurangi resiko diabetes tipe II. Nahkan kopi bermanfaat sekali bukan untuk kesehatan kita apalagi selama masa pandemi covid 19 ini, kita harus tetap produktif meskipun #dirumahaja.

Sekarang yang sering menjadi keraguan orang untuk mengkonsumsi kopi adalah adanya efek meningkatkan asam lambung. Eits tunggu dulu kopi jujur yang benar-benar murni seduhan dari bubuk kopi aman untuk lambung bahkan justru dapat menjaga metabolisme tubuh, berbeda dengan kopi instan yang saat ini entah aku gak hafal jenis dan mereknya. Beberapa kali aku membaca ingreditas pada kemasan kopi instan sachet-an, disitu ada tambahan emulsifer, pewarna, krimer, sirup, penambah rasa, dan sakarin. 

Dengan makin gencarnya industri kopi seperti saat ini memang agak sulit sih untuk bisa mendapatkan kopi jujur, lebih mudah kita temui kopi-kopi instan dengan berbagai campuran rasa di setiap etalase supermarket. But, kalau kalian mau usaha sebenarnya kopi jujur gak selangka itu bahkan masih bisa kita dapatkan dengan harga yang ramah. Aku lihat dibeberapa online coffee shop biji kopi Arabika seharga Rp 65.000,00 per 250 gr bisa requeast di-grinder sekalian jadi sampai rumah bisa langsung diracik dengan menambahkan air panas. 

Kopi Jujur Melawan Corona

Berdasarkan kemanfaatan kopi untuk kesehatan, Kopi Jujur melakukan aksi #KopiJujurLawanCorona. Aksi ini adalah salah satu bentuk kepedulian para pecinta kopi yang tergabung dalam berbagai komunitas kopi, barista, entrepreneur, influencer, publik figur dan lain sebagainya untuk mendukung para pejuang dan pahlawan yang berada di garda depan covid 19. Aksi yang sudah dilakukan salah satunya adalah Aksi Satu Juta cup KOPI JUJUR Gratis yang dibagikan kepada para pekerja yang terpaksa tetap harus ke luar rumah seperti pengemudi ojek, supir taksi, para buruh lepas, tenaga medis dan keamanan. Dengan secangkir kopi harapannya para pejuang garda depan tetap terjaga mood-nya, energinya bertambah dan tentunya imunitasnya tetap terjaga sehingga bisa bersama-sama melawan corona.

Aksi Satu Juta Cup KOPI JUJUR Gratis
Aksi ini sudah berjalan lebih dari satu bulan dan agar dapat terus berlanjut Kopi Jujur masih terus membuka donasi melalui : 

Rekening BCA
an PT Cybers Global Indonesia dengan no rek. 5045113245
atau bisa juga berdonasi lewat situs donasi online di 
dan 

Donasi tidak melulu dengan uang, bagi teman-teman yang belum mampu berdonasi dalam bentuk materi kalian tetap bisa memberikan dukungan dengan cara membagikan informasi mengenai Kopi Jujur di seluruh sosial media kalian. Kita yang bisa #dirumahaja banyak-banyaklah bersyukur dan ulurkan tangan untuk membantu saudara-saudara kita yang berjuang dibarisan terdepan. Semoga segala kesulitan ini segera berlalu dan Indonesia kembali bangkit. Jadikan hidup negeri ini senikmat kopi dengan kita berbagi.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


Sumber : 









6 comments:

  1. kalau aku gak kuta minum kopi lansgung kena mag

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau kyg single origin aman mba, kalau yang sachetan di toko2 itu memang sering gak cocok klo yg punya asam lambung tinggi

      Delete
  2. Hemm.. unik sih ya namanya wkwk. Sebuah pengetahuan baru buat saya yg suka ngopi juga. Sayangnya gara-gara covid ini jadi ga bisa keluar ngopi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama biasanya bisa nongki berjam2 sambil ngopi, tapi syukuri aja deh ngopi di rumah jg gak kalah nikmat

      Delete
  3. Terimakasih atas rekomendasi Kopi Arabika yang termasuk bukan golongan dari kopi murah tapi tetap lebih nikmat dibandingkan dengan kopi hitam yang pahit.

    ReplyDelete
  4. What your suggestion about Caribbean Coffee? Is it batter than others or should avoid it.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan pesan, senang dapat sharing dengan Anda :)