Saturday 4 April 2020

Integrasi Sosial

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hai semuanya gimana kabarnya? Mohon maaf ya di blogpost kali ini aku pakai untuk publikasi materi pembelajaranku saat mengajar di sekolah. Yah, karena keterbatasan untuk bertatap muka dengan siswa maka mau gak mau aku harus menyampaikan materi secara online atau sering disebut sebagai daring (dalam jaringan). Sebenarnya aku sudah melakukan live streaming di Channel YouTube berkali-kali bahkan berencana akan on air di Pro 2 RRI Surakarta minggu depan, tapi rasanya kurang puas kalau tidak ada jejak tulisan.


Nah, di semester kedua ini khusus kelas XI (sebelas) anak-anak IPS akan mendapat pelajaran Sosiologi tentang Integrasi dan Disintegrasi Sosial. Di blogpost ini akan sedikit merangkum materi tentang Integrasi Sosial lebih dahulu dan mungkin akan berlanjut pada Disintegrasi pada blogpost selanjutnya.

Apa sih sebenarnya Integrasi Sosial itu?

Menurut KBBI, integrasi berarti pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Sementara itu, sosial berarti berkenaan dengan masyarakat. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa integrasi sosial berarti pembauran di dalam lapisan masyarakat yang berbeda-beda sehingga perbedaan yang ada tersebut tidak tampak, melainkan kesatuan yang utuh atau bulat-lah yang nampak.

Menurut ahli sosiologi, Gillin, integrasi sosial merupakan sebuah bagian dari serangkaian proses sosial yang terjadi akibat adanya perbedaan, baik itu budaya, emosional, fisik, maupun perilaku. Banton juga berpendapat bahwa integrasi ialah pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberi makna penting pada perbedaan ras tersebut.

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya dari suatu integrasi sosial ialah sebagai berikut:
  1. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti kebutuhan fisik berupa sandang dan pangan serta kebutuhan sosialnya dapat di penuhi oleh budayanya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan masyarakat perlu saling menjaga keterikatan antara satu dengan lainnya.
  2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai social yang di lestarikan dan di jadikan pedoman dalam berinteraksi satu dengan yang lainnya, termasuk menyepakati hal-hal yang di larag menurut kebudayaannya.
  3. Norma-norma dan nilai social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara konsisten serta tidak mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku dalam melangsungkan proses interaksi social.

Faktor yang mempercepat atau memperlambat integrasi sosial antara lain :

  1. Homogenitas kelompok. Kemajemukan sosial selalu mengisi setiap lini kehidupan sosial hanya tiap-tiap kehidupan sosial akan memiliki intensitas (tingkat tinggi dan rendah) yang berbeda-beda. Integrasi antar kemajemukan sosial ini akan tercapai jika antar  elemen pembentuk struktur sosial tersebut berusaha membentuk integritas sosial dengan menekankan kesadaran untuk mengurangi intensitas perbedaan masing-masing elemen sosial tersebut.
  2. Besar kecilnya kelompok. Jika kehidupan sosial relativ kecil, maka akan mudah mencapai integrasi sosial dibandingkan dengan kelompok yang memiliki intensitas perbedaanya lebih besar.
  3. Mobilitas sosiogeografis. Mobilitas sosial artinya perpindahan manusia dari tempat yang  satu ke tempat yang lain dengan berbagai latar belakang tujuan. Pada umumnya mobilitas sosial di indonesia di dominasi oleh tingginya tingakat urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan.
  4. Efektifitas dan efesiensi komunikasi. Cepat lambatnya integrasi sosial akan sangat dipegaruhi oleh tingkat efektivitas dan efesiensi komunikasi sosial, sebab komunikasi merupakan salah satu prasyarat terjadinya interaksi, sedangkan interaksi merupakan prasyarat terjadinya integrasi maupun konflik sosial.
Bentuk-bentuk integrasi Sosial :
  1. Integrasi Normatif adalah integrasi yang terjadi akibat terdapat beberapa norma yang berlaku di dalam masyarakat,  contoh dalam hal ini yaitu masyarakat Indonesia yang disatukan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika
  2. Integrasi Fungsional adalah integrasi yang terbentuk dari adanya akibat serta fungsi-fungsi tertentu di dalam masyrakat. Contoh dalam hal ini yaitu Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari masing-masing seperti suku bugis melaut, jawa pertanian, serta Minang yang pandai dalam berdagang.
  3. Integrasi Koersif adalah integrasi yang terbentuk dengan didasari kekuasaan yang dimiliki oelh penguasa. Dalam kasus ini penguasa akan mengenakan cara koersif.

Proses integrasi sosial :
  1. Proses Interaksi. Proses interaksi merupakan proses paling awal untuk membangun suatu kerja sama dengan ditandai adanya kecenderungan-kecenderungan positif yang dapat melahirkan aktivitas bersama.
  2. Proses Identifikasi. Proses interaksi dapat berlanjut menjadi proses identifikasi manakala masing-masing pihak dapat menerima dan memahami keberadaan pihak lain seutuhnya. Pada dasarnya, proses identifikasi adalah proses untuk memahami sifat dan keberadaan orang lain.
  3. Kerjasama (Kooperation). Menurut Charles H. Cooley mengatakan bahwa kerja sama timbul apa bila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama,kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.
  4. Proses Akomodasi. Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan,sehingga lawan tersebut kehilangan kepribadiannya
  5. Proses Asimilasi. Asimilasi merupakan suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
  6. Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
  7. Proses Integrasi. Proses integrasi merupakan proses penyesuaian antar unsur masyarakat yang berbeda hingga membentuk suatu keserasian fungsi dalam kehidupan. Dalam integrasi sosial, terdapat kesamaan pola pikir, gerak langkah, tujuan dan orientasi serta keserasian fungsi dalam kehidupan. Adanya hal ini dapat mewujudkan keteraturan sosial dalam masyarakat.
Faktor pendorong integrasi sosial: 
  1. Toleransi terhadap perbedaan.
  2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.
  3. Sikap saling menghargai orang lain.
  4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
  5. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
  6. Perkawinan campuran (amalgamation)
Selamat belajar
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Sumber : 

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan pesan, senang dapat sharing dengan Anda :)