Monday 20 April 2020

Inilah yang Aku Rasakan Saat Solo Jadi Daerah KLB Corona

Assalamualaikum Wr. Wb.

Self quarantine yang kami jalani sudah memasuki bulan kedua di minggu ini terhitung sejak Kota Solo dinyatakan sebagai daerah KLB virus corona atau covid-19 pada 13 Maret 2020 lalu. Waktu itu di sekolah sedang dilaksanakan UMBK (Ujian Madrasah Berbasis Komputer) dan PTS (Penilaian Tengah Semester) tetapi kemudian Walikota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengklarifikasi kebenaran adanya pasien covid-19 yang meninggal di RS Moewardi sehingga berbagai aktivitas masyarakat harus dihentikan termasuk ritinitas sekolah bagi pelajar. Kegiatan sekolah termasuk berbagai rangkaian ujian harus dihentikan dan ditunda sampai 2 minggu kedepan. Ya, waktu itu Walikota menurunkan SK untuk melakukan karantina mandiri sampai tanggal 28 Maret 2020. 


Waktu itu aku benar-benar kaget mendengar berita kematian pasien pertama covid-19 di Jawa Tengah yang tepatnya di Kota Solo. Jujur sebelumnya aku sama sekali gak tau berita tentang adanya pasien positif  covid-19 di sini, dan tiba-tiba aja udah ada kabar meninggal. Asli aku shock banget ternyata virus ini sudah begitu dekat dengan kami. 

Sebenarnya aku bisa dibilang santai aja sejak pertama kali virus ini muncul di Wuhan, meskipun dengan berbagai pemberitaan mulai dari orang-orang yang seperti zombie karena tiba-tiba aja mati berjatuhan sampai kondisi Wuhan yang disambangi ribuan burung gagak seolah-olah seperti kota mati. Aku masih berpikir ah Cina jauh gak bakal lah masuk Indonesia. Apalagi aku dikelilingi orang-orang yang selalu khusnuzon terhadap penyebaran virus covid-19. Namun day by day seolah-olah virus ini makin mendekat, mendekat dan mendekat kepada kita seperti malaikat Izroil yang makin hari makin medekati kita untuk menjemput. 

Malam itu, aku masih ingat tepat Jumat malam Walikota menggelar rapat terbatas di Loji Gandrung menyatakan Solo sebagai KLB langsung rekaman videonya menyebar keseluruh lini media. Berbagai informasi penundaan kegiatan sekolah mulai dari outingclass, ujian sampai kegiatan pertemuan berjubel memenuhi notifikasi WhatsApp. Waktu itu aku masih sempat-sempatnya mikir masak iya sih virus ini udah sampai Solo padahal jelas-jelas SK walikota sudah menyebar kemana-mana. 

Malam itu jujur aku gak bisa tidur, aku benar-benar sibuk mencari tau apa itu corona kenapa bisa secepat itu sampai Indonesia bahkan di Kota kami. Aku kepo banget sebenarnya corona tuh virus macam apa sih? dan tenyata adalah virus yang menyerang sistem pernapasan semacam pneumonia akut. Ya Allah aku langsung membayangkan saat kecil aku terserang asma kemudian sekarang menurun kepada anak bungsuku, aku bisa bayangin gimana sakitnya dan ini lebih mematikan. Parahnya lagi gejala virus ini hampir sama dengan gejala flu biasa jadi sangat sulit dibedakan oleh orang awam. Sempet juga insecure, takut carrier corona karena Jumat siangnya aku pergi ke Paragon Mall buat sekedar metime sama suami.


Solo KLB virus corona ini membuatku makin ingin tau banyak ilmu tentang virus ini, mulai dari cara penyebarannya, gejalanya, cara pencegahannya sampai apabila mengalami kematian. Virus ini membuatku makin banyak belajar, makin mawas diri, makin protektif terhadap anggota keluarga terutama masalah kebersihan, kesehatan dan gizi makanan. 

Semoga covid-19 segera hilang dari peradaban manusia, kehidupan kembali seperti sedia kala dan bisa berkarya kembali dimanapun keberadaan kita. Amiinn

Wassalamualaikum Wr. Wb.

2 comments:

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan pesan, senang dapat sharing dengan Anda :)