Tuesday 20 November 2018

Alasan Kenapa Aku Nulis Blog

Assalamualaikum Wr. Wb.

“Menulis adalah caraku untuk bicara, caraku untuk berkata, caraku untuk menyapa, caraku untuk menyentuhmu, caraku untuk menjelaskan isi hati dan pikiranku" (Introvert girl)

Saat harus menuangkan alasan kenapa aku menulis blog, seketika aku jadi flashback ke masa kecilku. Waktu dimana masih menjadi anak ingusan dan remaja labil yang suka sekali mengumpulkan kertas bekas untuk kemudian disatukan dalam jilidan berbentuk buku diary.  Sejak esde aku sudah gemar sekali menuliskan kisahku sehari-hari. Anak esde mah isi diarynya paling cuma "Dear diary, hari ini aku tuh seneng banget karena dikasih uang saku lebih jadi aku bisa beli balon tiup", dan cerita remeh temeh lainnya. Untungnya sih bapak ibuku mendukung apa yang menjadi kegemaranku itu, mungkin mereka sadar hal kecil yang kayak gitu bisa meningkatkan kemampuanku dalam aspek language juga meningkatkan kreativitasku dalam menyampaikan maksud/ide dalam tulisan. 


Setelah masuk esempe buku diary itu telah mengalami upgrading. Akupun terbawa arus jaman anak 90an yang suka banget koleksi isi binder lucu-lucu. Selain buku diary yang lebih keren nan lucu ternyata isi tulisannya juga makin memanas karena waktu itu adalah masa-masa aku pertama kali kenal jatuh cinta. Walaupun belum pernah pacaran tapi aku pernah merasakan fall in love at first sight dan isi diaryku berubah jadi seputar si doi. Kek gini nih misalnya : "Dear diary, hari ini tuh hatiku berdebar kencang sekali, saat dia membalas senyumku waktu di kantin, bla bla bla". Norak banget kan?

Hoby menulis diary itu terus berlanjut sampai aku lulus esema, kadang geli sendiri kalau membacanya. Hmmmm sayangnya buku-buku diary itu sekarang sudah musnah kubakar karena ngalamin sakit hati berat, pernah diselingkuhin boo, yang parahnya adalah diselingkuhin sama temen sekosan, wuaaaaaaaaaaaaa tega bener gak sih? 😭

Okey back to the topic, kenapa aku akhirnya menulis di blog. Ceritanya sih pas jadi mahasiswa aku udah sok keren gitu ikutan magang-magang di kantor IT yang salah satu pengembangan minatnya adalah tentang blogging. Di situ mulailah aku belajar bagaimana membuat blog, memilih template, mengisi konten dan lain sebagainya. Mulai dari situ aku akhirnya membuat blog yang domainnya adalah milik kampus, menulis banyak hal baik materi perkuliahan sampai curhat nangis-nangis gak jelas karena putus cinta (ini udah kaya Awkarin saat diputusin Gaga versi lewat tulisan di blog). Pernah juga bikin pengakuan melow bin dramatis karena diPHPin tapi akhirnya bertepuk sebelah tangan. Well, itu semua masa lalu tapi tetep ya jadi part of my life dalam karir menulis blog. Sayangnya waktu itu belum kenal mamas suamik yang baiknya Nauzubillah. Ah baper- baper !

Kadang-kadang kangen juga sih pengen baca-baca lagi perjalananku ngeblog dari awal, tapi hati ini terpotek💔 karena ternyata domain kampus itu sekarang udah gak ada, yang otomatis blogku juga ikutan hilang. 

Aku vakum ngeblog setelah lulus kuliah karena waktu itu sedang fokus nyari kerja dan nyari jodoh (ups).  Pontang-panting semua sekolahan dilamarin tapi hasilnya nihil. Aku memang belum saatnya jadi guru, terpenting jadi gurunya nak anak aja ya buu. Simpan dulu ijazah FKIPnya.

Setelah dapet kerjaan dan udah nikah mulailah aku membuat blog lagi pakai blogspot yang sampai sekarang Alhamdulillah masih terawat meskipun kembang kempis. Awalnya bikin blogspot tuh terinspirasi oleh kakak Fitri Aulia desainer Kivitz yang talentanya ruar biasah itu. Kepengin juga nulis-nulis tentang fashion, tapi pada akhirnya aku sadar bahwa diriku sama sekali gak fashionable juga gak pandai mix and match. Belum punya modal dan bakat buat bikin pakaian sendiri yang berdampak pada sempitnya isi konten blog jika aku bertahan pada niche fashion

Hamil, punya baby dan aku sadar bahwa kebanyakan isi blogku adalah tentang kehidupan seorang ibu dengan dunia parentingnya. Itulah akhirnya aku beralih ke niche blog tentang "Parenting" meskipun kadang juga jadi gado-gado karena kebanyakan sponsor post. Mohon dimaklumi yes karena ini urusan dapur ngebul hohohoho.

Alasan mendasar bagiku untuk menjadi seorang blogger adalah :

1. Aku lebih Lihai Menulis dari pada Berbicara

Dari lahir aku memang sosok gadis pendiam, lebih suka menyendiri dan sulit bergaul. Setelah dewasa ternyata sifat itu masih sebagian besar memenuhi diriku, padahal aku sudah berusaha menjadi wanita yang humble. Akupun tak minder belajar public speaking, memilih program studi pendidikan sosial, dan bergabung dalam berbagai komunitas bahkan menjadi leader sebuah komunitas. Semuanya tidak merubahku menjadi sosok yang lebih banyak bicara. Aku tetap menjadi diriku yang irit bicara, misterius dan ngangenin wkwkwkwk (minta dicium😘).

Aku lebih nyaman menyampaikan pesan dan maksud melalui tulisan, meskipun terkadang tulisan tidak bisa menwakili isi hati. Mimik wajah si pemilik otak tak terbaca lewat tulisan tapi aku mampu menggiring pembaca masuk dalam situasi yang aku tuliskan.

2. Me Time Terbaik

Semenjak berkeluarga, apalagi setelah memiliki anak-anak tak dipungkiri kadang aku merasa penat dengan rutinitas harian yang monoton. Tenaga dan pikiran seperti perporsir untuk terus bekerja pada urusan yang sama setiap hari. Jika tidak diistirahatkan kondisi seperti itu tak jarang membuatku kelelahan dan kebosanan yang berdampak pada kesehatan mentalku. Me time sebagai obat yang manjur untuk kembali merefresh otak setelah berjibun dengan berbagai urusan baik urusan domestik rumah tangga maupun urusan luar tentunya sangat penting untuk didapat oleh setiap wanita. 

Baca juga : Trik Survive Tanpa Asisten Rumah Tangga Bagi Working Mom Ala Ibu Rafa

Banyak yang setuju kalau me time menyenangkan itu adalah dengan pergi shoping, ke salon, nonton film di bioskop, nongkrong di cafe atau liburan ke tempat wisata. Aku juga setuju, sangat setuju malahan tetapi me time seperti itu butuh banyak modal dan persiapan yang matang agar aktivitas yang digadang-gadang menjadi obat lelah itu tidak justru menimbulkan masalah baru. 

Nulis di blog meskipun hanya sekedar curhat menye-menye bagiku dapat memberikan manfaat besar terutama kepada kesehatan jiwaku. Karena lagi-lagi lewat tulisan aku dapat meluapkan segala perasaan, mengurangi beban di otak dan menjadi diri yang baru. Selain menjadi me time terbaik bagi diri sendiri, nulis juga dapat memberikan manfaat kepada sesama jika memang dituangkan dengan bahasa yang apik dan mengandung energi positif.

3. Mendokumentasikan Hidup

Di era digital seperti saat ini kita tidak akan kesulitan dalam mendokumentasikan dokumen apapun termasuk jejak hidup sehari-hari. Namun jika tidak pandai-pandainya mengelola hari dan menyimpannya maka dijamin hari-hari kita akan terlewat begitu saja. Memang sih dengan smartphone canggih saat ini, segala sesuatu dapat kita dokumentasikan lewat gambar/foto but tau sendiri kan berapa sih kapasitas memori penyimpanan terbesar yang ada? Tentunya semua pasti butuh backup.

Nah, blog juga bisa menjadi media untuk menyimpan seluruh dokumentasi kehidupan kita, selain mudah diakses juga dapat kita selipkan narasi dari gambar sesuai dengan kisah nyatanya yang dikemudian hari dapat kita baca-baca kembali sebagai pengingat. Blog tidak akan pernah mati selama terus kita perpanjang domain dan hostingnya. 

4. Menambah Koneksi

Ini sangat penting bagiku, karena koneksi adalah salah satu tangga untuk mencapai kesuksesan. Melalui blog aku bisa mengenal banyak orang dengan berbagai keahlian yang mereka miliki. Melalui komunitas blogger aku dapat memperoleh berbagai informasi tidak hanya terbatas pada urusan digital tetapi juga dengan berbagai aspek kehidupan. Ribuan blogger secara cuma-cuma membagikan keahlian mereka, ini sangat bermanfaat sekali bagiku sebagai orang yang haus ilmu.

5. Menambah Penghasilan

Konsistensi kita dalam menulis blog akan selalu mendapat penghargaan, minimal akan mendatangkan income. Blog yang sudah banyak pengunjungnya pasti diminati sama iklan-iklan, afiliasi, atau sponsor yang ingin namanya disebut di blog.

Namun anggap saja itu adalah keuntungan tambahan karena tujuan utama kita ngeblog bukan untuk mencari duit.

***

Hoammm...Niatnya mau nulis 300 karakter saja tapi ternyata panjang nian yak. Paling panjang dibagian sesi curhat yak, ini nih jagonya buibu kalau disuruh curhat bisa 24 jam non stop sampai ngalor ngidul gak jelas. 

Waalaikumsalam Wr. Wb.

2 comments:

  1. Aduh mba..mirip mirip dengan suara hatiku..aku juga termasuk yang introvert tapi tulisan mu lebih OK. Sharingnya terstruktur rapi, suka.
    Aku belajar banyak nih dari sini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 belajar mbak, menulis itu katanya sebuah proses belajar yang tidak akan ada habisnya

      Delete

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan pesan, senang dapat sharing dengan Anda :)