Saturday 23 December 2017

Karena Ibu adalah Sumber Inspirasiku

Assalamualaikum Wr. Wb.

Tepatnya tanggal 22 Desember sering diperingati sebagai Hari Ibu, banyak kaum muda-mudi yang kemudian memamerkan momen kebahagiaannya bersama ibu mereka. Jika menengok linimasa media pasti bakalan dipenuhi dengan ucapan-ucapan cinta kepada sang ibu juga bertebaran foto-foto hangat bersamanya. 



Haduh, aku jadi melankolis tiap kali membaca kalimat-kalimat cinta kepada orang tua terutama ibu. Rasanya rindu ini semakin membuncah. 


Sejak Sekolah Menengah Atas (SMA) aku sudah dihadapkan pada jarak yang memisahkan dengan kedua orang tuaku karena aku melanjutkan sekolah di pusat kota yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggal kami hingga mau tak mau aku musti tinggal di kost. Kondisi terpisah oleh jarak itu masih berlanjut sampai aku melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Bahkan sampai lulus kuliahpun aku tetap harus memilih untuk  tinggal di kota tempatku kuliah karena rejeki atas pekerjaan ada disana. 

Ah, sudahlah ! aku tak ingin menyesali apa yang terjadi kepadaku, tinggal berjauhan dengan orang tua memang bukanlah keinginanku tetapi memang sudah menjadi takdir atas rejekiku termasuk rejeki jodoh yang pada akhirnya membuatku untuk menetap di kota ini. Meskipun tak lagi setiap hari mampu memandang wajah orang tuaku yang kian senja, tapi aku bersyukur kedekatan dan cinta kami tak pernah berkurang. 

Orang tuaku adalah sosok yang selalu menginspirasi dalam setiap perjalanan hidupku, apalah artinya diri ini tanpa mereka. Karenanyalah sekarang aku berani mendeklarasikan diri sebagai wanita yang mandiri. Bukannya menyombongkan diri, tapi aku memang selalu bertekad untuk selalu menjadi wanita yang mandiri dan dapat memberikan manfaat kepada sesama. Ya, aku ingin menjadi sosok wanita sepertimu Ibu. Wanita yang tangguh, mandiri dan tak pernah menyerah menghadapi getirnya kehidupan.

Dimataku Ibu adalah sosok wanita hebat yang layak aku jadikan panutan dalam meniti masa depan. Aku selalu teringat bagaimana perjuangannya dalam mendidikku dan mendampingiku dalam setiap fase kehidupan meskipun ditengah jalan harus berjuang seorang diri karena Bapak dipanggil sang Khalik. 

Status Single Parent Tak Pernah Menyurutkan Perjuangannya

Status Ibu seketika berbalik 180 derajat, menjadi wanita single parent harus disandangnya saat aku beranjak memasuki bangku perkuliahan karena Bapak tak sanggup lagi bertahan dari sakit jantung. Namun bagiku Ibu tak jauh berbeda dengan sebelum menyandang status itu, justru bagiku Ibu jauh lebih mandiri dan memiliki pola pikir yang luar biasa. Ibu  harus menjalani dobel peran sebagai Bapak sang pencari nafkah dan Ibu sang guru madasrah bagiku dan adek-adek serta  harus menyesuaikan ritme hidup baru. Belas kasihan dan cibiran orang lain atas status baru itu  justru memecut semangat berapi-apinya untuk membuktikan bahwa Beliau bukanlah wanita yang layak dikasihani.


Hampir habis waktu Ibu, hanya untuk menyiapkan seluruh kebutuhanku dan adek-adek. Waktu tidurnya juga terampas habis. Namun ternyata, aku justru melihat wajahnya semakin bersinar. Ibu tetap ceria menjalani hidup hanya bertiga. Ya bertiga saja, Ibu, aku dan adek. Aku yakin Allah SWT selalu membuat wajahnya bersinar, melalui air wudhu yang selalu dibasuhkan setiap lima waktu serta disetiap sepertiga terakhir malamnya. Guratan wajah dan senyumannya begitu cantik tergambar saat aku memandangnya. Itulah yang menjadi alasan bagiku agar dapat menyelasaikan pendidikan dan menggapai karir yang lebih baik.

Ibu Berhasil Membiayai Pendidikan Sarjanaku

Berkat perjuangan Ibu yang luar biasa akhirnya aku dapat menyelesaikan pendidikan sarjanaku kurang dari 4 tahun. Disitulah aku melihat bahwa Ibu sedang berada pada puncak kebahagiannya. Raut wajah bangga dan semakin percaya diri tersirat jelas digaris senyumannya.


Akupun juga begitu bahagia dan bangga terhadap perjuangan Ibu selama ini. Sebagai seorang single parent yang hanya kerja serabutan tetapi Ibu berhasil memberikan gelar sarjana di belakang namaku. Hari itu kita bahagia sekali. Aku ingin sekali kelak bisa menjadi pengantar kesuksesan bagi semua buah hatiku. Aku ingin menjadi sosok ibu seperti Beliau. 

Akhirnya Mama Menemukan Pendamping Hidup Lagi

Sebagai sosok wanita mandiri, cantik dan selalu menjaga agama-Nya, bukanlah hal yang sulit bagi Ibu untuk menemukan belahan jiwa kembali. Ibu adalah independent women yang berdedikasi tinggi jadi banyak lelaki matang yang siap mengimaminya. Ibu bukanlah wanita egois yang hanya mementingan kepentingan dan perasaannya sendiri. Tak pernah malu mendiskusikan hal sensitif tentang lelaki dan sosok calon ayah bagiku. Ibu tetap sabar untuk meluluhkan hatiku yang sekeras batu, juga tetap sabar membuka hatiku tentang sosok ayah yang baik. Maafkan aku Ibu, yang kala itu bersikukuh tidak akan menerima lelaki manapun sebagai pengganti Bapak dikehidupan kita.


Waktu terus berputar. Sosok ayah yang mampu mengayomi hidup kita kini telah dikirimkan Allah SWT.  Pilihan Ibu aku akui memang sangat tepat. Ibu telah membuktikan bahwa Bapak baruku mampu menentramkan hidup Ibu  dan menggantikan sosok ayah seperti halnya yang dilakukan Bapak dimasa hidupnya. Semoga Bapak Ibu bahagia selalu sepanjang masa.

Huhh, tulisan ini mungkin akan jadi panjang lebar jika aku ceritakan semua perjalanan hidup Ibu. Kisah panjang yang kareananya aku selalu ingin berubah lebih baik. Sebagai sosok wanita yang sekarang telah menyandang status sebagai seorang 'ibu', aku akan terus belajar, memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri. Semua tekad itu tentu saja tidaklah luput dari semangat membara yang ditularkan oleh Ibu kepadaku. Ya, karena ibu adalah sumber inspirasiku.

Yuks, tuliskan cerita man-teman tentang kisah bersama Ibu !


Waalaikumsalam Wr. Wb.

6 comments:

  1. Ibu memang sumber inspirasi kita ya mbak... ❤

    ReplyDelete
  2. MasyaAllah

    Semoga rumah tangga Ibu semakin berkah ya, Mbak. Sakinnah Mawaddah Warahmah.

    ReplyDelete
  3. Perjuangan ibu memang besar ya, Mbak. Salut membaca ceritanya. Semoga selalu diberikan kesehatan untuk ibu ya :)

    ReplyDelete
  4. semoga cerita ini mampu menginspirasi generasi muda jaman sekarang.

    ReplyDelete
  5. Saya kadang suka berpikir, betapa Maha Besar Allah yang memberikan kemampuan dan kekuatan bagi para single parents untuk bertahan dan menjadi pelindung bagi anak-anak mereka.

    ReplyDelete
  6. Ibu memang patut dijadikan sumber inspirasi, karena dia lah yang telah mejaga dan merawat kita sejak kecil. Selamat ya mbak, walau ibunya singel parent bisa membiayai kuliah mbak, sungguh luar biasa.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan pesan, senang dapat sharing dengan Anda :)