Monday 30 October 2017

Mengenal Seluk Beluk Bayi Premie Bersama Komunitas EPING Solo

Assalamualaikum Wr. Wb.

Senang sekali, kemaren (Minggu, 29 Oktober 2017) aku diberikan kesempatan kembali untuk berkumpul dalam Kopi Darat (Kopdar) komunitas Exclusive Pumping Mama Indonesia (EPING) Solo yang ke 6 di Jackstar Cafe and Resto. Pada kopdar kali ini Eping Solo mengusung tema tentang seluk beluk bayi premie yaitu dengan mengenal bagaimana cara mencegah dan menghadapi kelahiran premature


Sharing materi yang dibawakan oleh salah satu member (Hani Nurhayati) yang kebetulan juga berkecimpung dalam komunitas bayi premature ini sangatlah bermanfaat khususnya bagiku secara pribadi karena memang saat ini aku sedang menjalani masa kehamilan trimester kedua. Alhamdulillah pada kesempatan menimba ilmu kali ini aku juga didampingi oleh suami. Setidaknya kami bisa aware terhadap kelahiran premature yang dapat terjadi kepada siapa saja. Materi disampaikan secara baik dan runtun sehingga para peserta dapat memahaminya dengan baik juga.  
Premature adalah sebutan untuk bayi yang lahir pada usia kehamilan sebelum 37 minggu
Trimester ketiga kehamilan merupakan saat paling penting untuk proses pertumbuhan janin, khususnya otak dan paru-paru. Maka dari itu, bayi yang lahir premature cenderung mengalami gangguan medis lebih serius dan harus dirawat di rumah sakit lebih lama dari bayi yang lahir normal.



Kelahiran premature disebabkan oleh banyak faktor. Pada kebanyakan kasus, kelahiran premature terjadi secara spontan tanpa diketahui penyebabnya secara jelas. Namun ada pula beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan kelahiran premature antara lain pecah ketuban dini, adanya riwayat kesehatan yang kurang baik,  perdarahan pada kehamilan, hipertensi pada saat hamil (preeklamsia), syindrom HELLP, permasalahan pada rahim dan plasenta, Infeksi Saluran Kemih (ISK) serta usia kehamilan ibu.

Langkah yang dapat dilakukan guna mencegah kelahiran premature antara lain dengan mengkonsumsi makanan bernutrisi, menjaga pola hidup sehat, menghindari minum obat tanpa pengawasan dokter, mengenali penyebab kelahiran premature pada kehamilan sebelumnya, meminimalisir faktor penyebab kelahiran prematur yang dapat dihindari,  tidak menunda buang air kecil, mencegah dehidrasi, melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, mematuhi perintah dokter karena pada risiko tinggi biasanya dokter akan mempertimbangkan pematangan paru pada kehamilan > 28w.


Jika pada akhirnya dihadapkan pada kelahiran premature maka hal-hal yang dapat dilakukan untuk merawat bayi premature adalah dengan cara sebagai berikut :

Jika masih di Rumah Sakit
  1. Pilih Rumah Sakit yang tersedia fasilitas NICU dan Dokter Spesialis Anak Subspesialis Neonatolog, tentunya Rumah Sakit yang bekerjasama dengan BPJS,
  2. Pastikan bayi tercover BPJS atau asuransi lainnya,
  3. Percayakan kondisi bayi kepada tenaga medis yang merawat,
  4. Iringi dengan doa, sedekah, jaga emosi saat bertemu bayi, bisikkan nasehat yang baik, kata kata penuh semangat, dan selalu optimis,
  5. Berikan ASIP  dengan rutin pumping jika belum mampu menyusu langsung,
  6. Jika kondisi bayi sudah stabil lakukan untuk KMC,
  7. JANGAN PERNAH bawa premature pulang paksa!
Jika sudah dibawa ke rumah
  1. Pastikan kesiapan merawat bayi premature di rumah secara mandiri,
  2. Pastikan sudah waspada pada kondisi emergency dan tau apa yang harus dilakukan jika terjadi,
  3. Jaga kebersihan lingkungan, supaya bayi terhindar dari infeksi,
  4. Jaga kesehatan dan kebersihan orang yang tinggal serumah dengan bayi,
  5. Perhatikan posisi bayi saat tidur,
  6. Jaga kehangatan suhu dengan baju panjang, selimut, bedong setelah mandi, tentunya KMC,
  7. Pantau ketat setiap perubahan bayi, jika perlu di catat, minum, suhu, respon,
  8. Tepati jadwal skrining, imunisasi, dan kontrol Dokter Spesialis Anak,
  9. Batasi orang yang mengunjungi dan menyentuh bayi,
  10. Bayi premature yang boleh pulang atas ijin dokter tidak perlu inkubator ataupun mesin penghangat lainnya cukup lakukan KMC sesering mungkin.
Baca juga : Belajar Massage/Pijat Bayi di Kopdar Ke-4 EPING Solo

Selain perawatan ekstra, bayi premature juga memerlukan skrining yang meliputi skrining mata, telinga, jantung, pernafasan, pencernaan, kepala, dan tiroid (rekomendasi IDAI).


Waalaikumsalam Wr. Wb.

2 comments:

  1. Wah terimakasih infonya ya.
    Putriku dulu lahir di usia 34 minggu. Tapi beratnya 3,4 kg. Jadi mo dibilang prematur kok ya ga pantes. Semuanya dicek jg normal. Alhamdulillah :)

    ReplyDelete
  2. Woah tfs mba swmoga kita sehat selalu ya

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan pesan, senang dapat sharing dengan Anda :)