Wednesday 13 September 2017

Alhamdulillah Rafa Sudah Mendapatkan Vaksin MR (Measles-Rubella)

Assalamualaikum Wr. Wb.


Aku bukanlah orang tua yang mendewakan vaksin tetapi juga bukan bagian dari anti vaksin. Yah, aku mencoba menjadi orang tua yang netral-netral saja dalam mensikapi kebijakan pemerintah terkait kesehatan anak. Apa yang menurutku logis untuk  melindungi buah hati ya itu yang aku anut, lebih lagi vaksin pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya penyakit tertentu. 


Kebijakan pemerintah untuk mewajibkan vaksin MR (Measles-Rubella) memang menjadi pro kontra yang sampai sekarang masih terus bergelut. Bahkan munculnya berita tentang efek samping vaksin MR yang menyebabkan cacat atau kematian gancar dijadikan alat bagi para pelaku anti vaksin untuk menghentikan program ini. Meski demikian sosialisasi akan pentingnya vaksin ini tak pernah surut disiarkan diseluruh media.

Baca juga : Akhirnya Ibu Kesampaian Juga Untuk Memberikan Vaksin Pneumokokus (PCV) Kepada Rafa

Aku bersyukur sekali akhirnya vaksin ini diberikan secara gratis karena dulu aku menunda memberikan vaksin MMR kepada Rafa karena harganya yang cukup mahal. Meskipun tidak mendapatkan vaksin MMR tapi Alhamdulillah sekali sudah terpenuhi sebagian dari vaksin MR. Bedanya vaksin MR diberikan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus Measles (campak) dan Rubella (campak jerman). Sedangkan MMR merupakan vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi measles, mumps (gondok) dan rubella. Saat ini pemerintah memprioritaskan pengendalian Campak dan Rubella karena bahaya komplikasinya yang berat dan mematikan. Apalagi jika sampai menular kepada ibu hamil, hal itu akan sangat berbahaya untuk perkembangan janin yang dikandungnya karena akan menyebabkan cacat lahir dan kematian.

Tepatnya kemaren (Selasa, 12 September 2017) Rafa berhasil medapatkan vaksin MR tepat diusianya yang ke 33 bulan. Aku sangat bersyukur dapat ikut mensukseskan program pemerintah ini karena sadar betul bagaimana bahayanya kedua virus itu. Ditambah lagi sekarang aku sedang hamil yang ke tiga untuk calon anak kedua, aku tidak ingin tertular virus jahat tersebut apalagi dari orang terdekatku sendiri. Selain melindung kesehatan Rafa aku juga ingin melindungi kehamilanku agar kejadian keguguran pada kehamilan kedua tidak terulang lagi. 

Sumber gambar : Foto yang di share di grup WA Paud Rafa

Sumber gambar : Foto yang di share di grup WA Paud Rafa
Rafa mendapat undangan vaksin MR di dua tempat yaitu di Posyandu terdekat tempat tinggal kami pada tanggal 18 September 2017 dan di sekolah tempatnya belajar pada tanggal 12 September 2017. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya aku memutuskan untuk mendaftarkan Rafa vaksin MR di sekolahnya saja.

Jika Rafa vaksin di sekolah maka semua administrasi akan dihandle oleh bunda-bunda pengasuh aku tinggal antar ke sekolah tanpa harus antri untuk injeksi vaksinnya. Sementara jika vaksin di Posyandu aku harus berangkat pagi-pagi agar tidak mendapat jatah antrian terlalu siang. Selain itu aku juga harus ijin tidak masuk kerja dan mengantarkannya sendiri untuk vaksin. Yah, Alhamdulillah semua urusan dipermudah, anaknya juga happy tanpa ada tangisan saat diinjeksi.

Semoga tahun-tahun berikutnya ada lagi vaksin tambahan yang  digratiskan oleh pemerintah sehingga banyak lagi masyarakat yang bisa mendapatkan vaksin tambahan. Tentunya masyarakat Indonesia dapat terhindar dari berbagai penyakit berbahaya.
Waalaikumsalam Wr. Wb.

6 comments:

  1. Dulu aku sempat ragu dengan vaksin karena terpengaruh dengan info di medsos terutamaa. Apalagi aku sendiri tidak diimunisasi oleh ibuku saat kecil dulu dan memang sehat wal'afiat.
    Dokter juga gak maksa aku harus vaksin anak2, hanya berpesan agar menjamin asupan gizi anak-anak.
    Pesannya dokter itu yg bikin aku mutusin utk vaksin. Karna anak-anak termasuk picky eater eh moody bgt. Beda dengan jaman aku kecil dulu, apa aja yg disediakan Ibuku dimakan hap hap tak bersisa.

    Vaksin ini kuanggap sebagai ikhtiar sebagai orangtua utk memberi perlindungan pada anak-anak. Aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ya mbak, semua memang tergantung niatan kita, asalkan niat kita adalah untuk berikhtiar demi menjaga kesehatan anak dan tidak menjadikan syirik insyallah halal

      Delete
  2. waah... Rafa pinter enggak nangis.
    Memang kita harus menjadi orang tua yang netral terhadap vaksin ya, tapi kalau urusan kesehatan pasti memilih yang terbaik walaupun harus mengeluarkan uang yang lebih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak materiil sebanyak apapun tak lebih berharga dari kesehatan anak-anak

      Delete
  3. Pinternya sih dek ngga nangis :D
    Vaksin memang perlu sih mbak, apalagi untuk mencegah terserang penyakit. terlepas dari pro dan kontra dari vaksin, toh apa salahnya kita memberikan perlindungan terlebih dahulu kepada anak. Alhadulillah juga pemerintah udah mulai bisa memfasilitasi vaksin gratis ini ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah mbak gak nangis padahal biasanya sedikit2 nangis hehehe
      Semoga kedepannya banyak lg vaksin tambahan yang diwajibkan dan gratis agar anak-anak bangsa sehat dan makin cerdas

      Delete

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan pesan, senang dapat sharing dengan Anda :)