Friday 28 July 2017

Hal-Hal Yang Aku Lewati Pacsa Keguguran dan Tindakan Kuretase

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hal-Hal Yang Aku Alami Pacsa Keguguran dan Tindakan Kuretase. Menuliskan tentang suatu hal yang ada kaitannya dengan kehamilanku yang kedua adalah seperti membuka luka lama bukan? Lalu kenapa aku masih terus mengingatnya seolah aku tidak pernah bisa bangkit? Enggak, bukan itu maksudnya. Aku hanya ingin kembali berbagi malalui tulisan ini kepada siapa saja yang mungkin tidak sengaja mampir di blog kesayanganku ini. Blog tempatku relaksasi yang isinya hanya curhat dan seperti sampah. 

Banyak orang-orang terdekat yang selalu membimbingku untuk terus memahami makna sebuah 'keikhlasan'  juga tentang sebuah ungkapan 'syukur' dan yang pasti adalah tentang pemahaman bahwa Allah Tuhan semesta alam dengan firmannya bahwa "Allah tidak akan menguji hambaNya di luar batas kemampuan hambaNya". Well, semenjak ujian itu aku sudah melewati banyak hal yang semestinya harus aku syukuri. 

Awal Mei tahun ini, tepatnya tanggal 4 (empat) adalah hari yang cukup traumatis bagiku. Istilah "Fetal Death" yang aku dengar dari dokter Obgyn saat kehamilanku menginjak usia 9 minggu adalah istilah yang sangat mengguncang jiwaku. Diagnosis itulah yang kemudian memaksaku untuk kehilangan. Tak ada yang mampu mengahalangi qodratullah, akupun harus memupuskan semua harapan dan kembali bangkit untuk menciptakan harapan baru. Terhitung sampai saat ini sudah hampir 3 bulan pasca kehilangan itu dan telah banyak hal yang aku lewati dengan harapan-harapan baru. Iya, banyak hal yang akan aku ceritakan disini, semoga semua teman-teman pembaca dapat tersenyum diakhir tulisan ini.

Trauma

Setiap kejadian dalam hidup kita tentunya pasti akan meninggalkan kesan entah itu kesan  manis atau bahkan justru kesan pahit. Ini adalah kedua kalinya aku dihadapkan pada 'kehilangan' sepeninggal Bapakku, 9 tahun yang lalu. Kekecewaan dan kesedihan itu jelas aku rasakan hingga sampai pada titik rasa trauma terhadap sebuah kehamilan. Ya, pasca menjalani proses kuretase yang lumayan menguras fisik dan psikis itu aku menjadi pribadi yang berbeda. PENAKUT ! aku jadi wanita yang ketakutan akan sebuah kehamilan. Rasanya aku tidak ingin hamil lagi karena mungkin aku akan sakit jiwa jika kehilangan lagi. Naudzubillah.

Baca juga : Prosedur Kuretase Pada Kasus Janin Tidak Berkembang


Trauma atas kehamilan pasca keguguran
Ikhlas dan Syukur

Beruntung aku punya suami, orang tua dan teman-teman terdekat yang tak pernah lelah memberikan dukungan dan semangat kepadaku untuk tidak menyalahkan Tuhan. Mereka selalu mengingatkanku untuk banyak berserah diri, banyak berdoa dan banyak bersedekah agar hatiku ikhlas.

Baca juga : Pengalaman Umroh Bareng UTM (Umroh Tiket Murah)

Alhamdulillah sekali beberapa hari pasca berbaring di rumah sakit, Allah memanggilku untuk pergi ke Tanah Suci dan bermunajat di sana. Diberikan kesempatan mencurahkan segala keresahan kepada dzat sang pemilik kehidupan di Baitullah. Segala keresahan dan tangis telah aku tumpahkan langsung di depan Khiblat. Bersujud memohon ampunan di depan pintu Ka'bah. Menyerahkan diri dengan iklhas atas segala kehendakNya serta mensyukuri nikmat yang tak terhitung ini. Subhanalloh.

Iklhas dan bersyukur

Terombang-ambing

Sepulang dari Tanah Suci, aku merasa lebih percaya diri dan kembali dapat berpikir jernih. Menjalani aktivitas dengan bawaan tenang dan lebih rileks. Ya, semua berjalan normal. Aku dapat menjalankan peranku kembali tanpa beban hingga disuatu hari aku dihadapkan pada keadaan yang cukup membuatku bertanya-tanya. Tepat sebulan sejak menjalani proses kuretase aku belum juga mendapati haid. Meskipun hal itu normal tapi aku merasa aneh. Ada yang tidak biasa terjadi dalam tubuhku.

Baca juga : [#2ndPregnancyJourney] Telat Menstruasi dan Dua Garis pada Testpack


Aku menduga kembali hamil untuk yang ketiga kalinya. Aku iseng-iseng lakukan testpack dan pikiranku kembali kacau saat mendapti 2 garis merah tegas pada alat test kehamilan ini. Mungkinkah aku hamil? Kalau tidak berarti ada suatu masalah kesehatan reproduksi yang aku alami karena harusnya hormon HCG akan semakin normal dengan ditandai semakin memudarnya atau hilangnya garis positif pada tespack.

Dua hari setelah tragedi testpack itu akhirnya aku menemui dokter yang menanganiku saat kuretase. Saat dilakukan USG terlihat dengan jelas bahwa rahimku bersih dan sama sekali tidak ada penebalan dinding rahim sebagai tanda awal kehamilan. Penyakitpun tak ada yang terdeteksi. Artinya aku sehat. Tespack positif adalah adanya hormon HCG sisa kehamilan yang lalu dan akan kembali normal setelah 3 bulan pasca kuretase. Semuanya belum berakhir, pikiranku masih terus bertanya-tanya hingga aku kembali mencari second opinion dengan menemui bidan di Puskesmas terdekat seminggu setelahnya. Aku ingin meminta penjelasan kenapa aku tak kunjung haid. Setelah mencerna semua keluhanku, bidan di Puskesmas itu menjelaskan hal yang sama bahwa aku tidak mungkin hamil. Nakes itupun sama sekali tak memeriksaku atau menyentuhku sedikitpun.

Hamil lagi pasca kuret tanpa melewati siklus haid
Lalu kenapa aku belum juga haid dan tespack positif?

Haru

Makin hari rasanya tubuhku aneh, aku jadi gampang lelah, mual-mual dan sering sensitif. Kembali menemui dokter Obgyn adalah pilihan yang aku ambil dan saat di USG hasilnya, taraaa..... ada kantong kehamilan di rahimku. Subhanallah, Allah menggantikan apa yang telah diambilNya begitu cepat. Tuhan kembali mempercayakan amanah besar kepadaku.

Hamil lagi pasca kuret tanpa melewati siklus haid
Satu kalimat yang diucapkan Spog-ku saat pertama kali aku periksa dan selalu aku tanamkan dalam hati dan pikiranku adalah "Tidak ada obat yang mampu mempertahankan kehamilan yang penuh resiko ini kecuali doa dan sedekah".  Aku selalu menitikkan air mata tiap mengingat kalimat itu, syukur penuh haru atas kehamilan ketiga ini. Sekarang usia kehamilanku sudah hampir memasuki trisemester ke dua. Semoga semua normal hingga waktunya dia lahir. Amiin !

***

Pesan bagi teman-teman pembaca yang mungkin pernah kehilangan, pernah di-cut harapannya dan pernah berada pada titik terendah jangan pernah putus asa dan jangan pernah menyalahkan keputusan Tuhan atas hambaNya. Allah itu maha pemurah, Dia selalu mendengar setiap doa hambaNya. Berdoalah, memintalah, atau bahkan mengemislah kepadaNya. Semoga kita semua selalu di jalanNya dan selalu dalam lindunganNya. Amiin.

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Sumber gambar :
https://goodmenproject.com
http://lagizi.com


8 comments:

  1. Ya Allah mbak, terharu banget saya bacanya. Selamat ya Mbak, buah keikhlasan dari Allah SWT :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih mbak sudah berkunjung dan berkenan membaca curhatan ini

      Delete
  2. Alhamdulillah, setelah kehilangan dikasih hadiah yang luar biasa sama Allah. Selamat ya mbak, sehat-sehat :)

    ReplyDelete
  3. Peluk erat Mbak Yen. Semoga sehat bayi dan janin yaaa. Rasanya pasti nyesek sebelumnya, alhamdulillah diganti cepet. Btw, dokter obgyn nya siapa? Dr. Sigit hermina kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dr. Dimas di PKU mbak aya, sm dr. Sigit gak kuat ngantrinya. Klo di tempate praktek jg harus indent beberapa hari dlu

      Delete
  4. Alhamdulillah ya mbak, saya ikut seneng sekaligus haru bacanya..
    semoga selalu sehat ya mbak ibu dan bayinya..
    semoga saya juga cepet-cepet ketularan hamil juga hehe :)

    sehat-sehat ya mbak..

    ReplyDelete
  5. Yaaampun mbak, perjuangan mu luar biasa :D sehat terus ya mbak semoga kelak anaknya manjadi anak yang tetap semnagat dan pantang menyerah seperti ibunya. Amiin

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan pesan, senang dapat sharing dengan Anda :)