Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah setelah beberapa waktu yang lalu bergelut dengan perasaan kurang menyenangkan, akhirnya sekarang merasa lebih baik. Mari kembali beraktivitas dengan segudang pekerjaan. Yes, pekerjaan sebagai seorang ibu rumah tangga tentunya dan beberapa pekerjaan kantor yang sudah menunggu untuk dijamah kembali. All is well.....
Kalau ada yang mengikuti ceritaku diblog beberapa minggu terakhir (Pede banget kayak artes aja minta diikutin ceritanya #plak) mungkin bisa menebak kenapa postingan ini judulnya tentang hal yang harus dilakukan saat meninggalkan anak. Ya mom, akhirnya aku jadi berangkat ke Tanah Suci karena Tuhan telah menjemput kembali janin kecil yang sempat tumbuh dirahimku selama kurang lebih 10 minggu terakhir. setelah menjalani operasi kuretase aku harus teratur konsumsi obat untuk menghentikan pendarahan sehingga pada tanggal 8 Mei aku bisa berangkat ke Tanah Suci. Mungkin inilah yang dimaksud "pasti ada hikmah dibalik semua ujian".
![]() |
Tips Meninggalkan Anak untuk Umroh |
Aku masih punya waktu 2 hari untuk mempersiapkan keberangkatan Umrah. Waktu yang sangat cukup untuk packing dan mempersiapkan segala sesuatu bagi kakak Rafa yang harus kami tinggal selama kurang lebih 2 pekan. Bagiku waktu 2 pekan ini adalah waktu yang cukup lama karena kami adalah anak dan orang tua yang notabenenya tidak pernah berjauhan walaupun cuma sehari.
Alih-alih mau menjadi orang tua yang baik, so ada beberapa hal yang aku lakukan sebelum meninggalkan anak untuk beberapa waktu yang lama. Ada 5 hal yang aku lakukan sesaat dan sesudah meninggalkan anak yaitu :
1. Sounding
Jangan membohongi anak atau meninggalkannya tanpa sepengetahuan dia. Hal tersebut tentunya akan membuat anak merasa tidak dihargai bahkan merasa tidak disayangai. Anak-anak juga memiliki perasaan sebagaimana orang dewasa bahkan mereka justru lebih sensitif. Tetap berkata jujur dan memberikan pengertian kepada anak adalah salah satu cara terbaik yang bisa mommies lakukan saat akan meninggalkan anak dalam waktu yang cukup lama.
Baca juga : Mengembangkan Kemampuan Bersosialisasi Anak 2 Tahun, Mulailah dengan Memperbaiki Pola Pengasuhan
Mencoba untuk memberi tahu anak tentang rencana keberangkatan atau kepergian mommies jauh-jauh hari akan mengurangi munculnya tantrum pada anak. Contoh kata-kata yang sering aku ucapkan beberapa hari sebelum berangkat adalah "Minggu depan ayah dan ibu akan berangkat Umroh selama 10 hari, Rafa dirumah sama uti ya, di rumah uti nanti bisa main sama om dan banyak teman-teman yang lain". Atau mungkin mommies bisa memberikan pengertian dengan kata-kata lain yang membuat anak tidak takut kehilangan.
Satu lagi mom, cobalah untuk tidak sounding dengan kalimat-kalimat yang mengandung janji-janji jika mommies tidak ingin direpotkan jika anak menagih janji itu. Tidak perlu mommies berjanji akan membawakan oleh-oleh Tower Zam-zam jika mommies akan berkunjung ke Mekah hehehehe.....
Katakan pada anak bahwa ayah dan ibunya sangat menyayanginya dan nanti setelah pulang bisa bersama-sama kembali. Katakan bahwa mommies hanya pergi untuk sementara waktu saja.
2. Pilih Orang yang Tepat untuk Dititipi Mengasuh Anak Selama Ditinggalkan
Ini adalah hal terpenting yang harus mommies pikirkan karena selain menyangkut kenyaman anak juga menyangkut ketenangan hati mommies saat harus jauh dengan anak. Kakek dan nenek adalah pilihan yang tepat untuk dimintai tolong mengasuh si kecil selama mommies tinggal.
Biasanya anak juga akan lebih nyaman jika diasuh oleh orang-orang terdekat seperti kakek dan neneknya, tetapi jika hal itu tidak memungkinkan mommies dapat mencoba meminta tolong pengasuh untuk menjaga si kecil dengan tetap ditemani saudara agar ada yang selalu bisa mengawasi anak dalam sehari-harinya.
Terpenting lagi adalah rasa percaya dan positive thingking yang harus mommies tanamkan dalam diri mommies terhadap kakek-nenek atau pengasuh yang dimintai tolong untuk menjaga si kecil.
3. Siapkan Keperluan Anak untuk Beberapa Waktu Kedepan Selama Ditinggal
Mempersiapkan kebutuhan anak juga perlu dilakukan karena ibu dan ayah sendirilah yang paling tahu akan kebutuhan si kecil. Kebutuhan seperti bahan makanan, pakaian, susu, snack kesukaan anak, obat-obatan ataupun perlengkapan mandi anak wajib mommies persiapkan sebelum meninggalkannya pergi.
Hal tersebut tentunya juga akan mengurangi kerepotan kakek dan neneknya saat mommies tidak ada. Jika perlu tinggalkan juga uang tunai agar dipegang kakek atau nenek untuk jaga-jaga jika tiba-tiba anak sakit dan butuh ke dokter atau jika ada hal-hal penting diluar dugaan mommies.
4. Jalin Komunikasi
Selama berjauhan dengan anak tetaplah menjalin komunikasi dengannya. Mencari tahu tentang provider terbaik di negara tujuan adalah pertimbangan yang baik agar komunikasi mommies dan anak tidak terkendala.
Cobalah menelponnya dipagi hari untuk membangunkannya atau sekedar mengingatkannya makan. Hal tersebut akan membuat anak selalu dekat dengan orang tuanya.
5. Berikan Perhatian Kepada Anak
Memberikan perhatian kepada anak memang kewajiban sebagai orang tua tetapi saat mommies berjauhan dengannya hal itu bisa ditingkatkan agar anak tetap merasa tidak dilupakan. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan membawakan oleh-oleh sederhana yang membuatnya senang seperti coklat khas negara tujuan yang mommies kunjungi.
Well, itulah 5 hal yang aku lakukan agar anak tidak tantrum saat kami tinggalkan pergi ke Tanah Suci beberapa hari yang lalu. Overall, kakak Rafa cukup kooperatif dan tidak pernah rewel meskipun saat kami pamiti dia sedang demam. Alhamdulillah Tuhan memberikan kemudahan.
Waalaikumsalam Wr. Wb.
Nice tips mba. Mgkn perlu jg nih kalo misal ortu harus keluar kota, pake tips ini ya
ReplyDeleteTerimakasih mbak Ruli
Deletewah amsih kecil memang susah ya, tapi aku punay anak memang sdh biasa aku tinggaljadi gak gitu susah diurus neneknya
ReplyDeleteAlhamdulillah ya mbak kalau anaknya udah biasa
Deleteaku tinggal DLK 7 hari akunya yang baper mba semoga kelak klo dipanggil ke tanah suci aku pengennya anakku uda gede mba jadi aku ga tll baper banget :) makasi tipsnya mba emang iya diawal mesti sounding yang jujur jgn sampe anak merasa dibohongi
ReplyDeleteBener mbak aku kemaren ninggalin juga baper.
DeleteSaya mau tanya,, kalau anak yg ditinggal masih usia 2 tahun kurang itu sebaiknya tetap menjalin komunikasi tidak ya, lewat video call misal,, karena ponakan saya setelah ditelpon ayah ibunya yg sedang umroh kelihatan melamun dan diam,,
ReplyDeleteNah.ini yang saya takutkan.sy juga skg mau umroh sm suami
DeleteDapat tawaran umroh dr kantor, tapi harus meninggalkan suami, anak yg msh 5 bulan dan 3 tahun.. kakek neneknya dengan senang hati mau jagain, tp kok ya sedih kalau ninggalin mereka.. ada tipsnya kah mba? Org tua blg kesempatan ga datang 2 kali..
ReplyDelete