Tuesday 2 May 2017

[#2ndPregnancyJourney] Mukjizat Di Tengah Vonis Blighted Ovum

Assalamualaikum Wr. Wb.

Mommies ada yang pernah mendengar kasus blighted ovum atau kehamilan kosong atau janin tidak berkembang pada sebuah kehamilan?

Baca dulu : [#2ndPregnancyJourney] Telat Menstruasi dan Dua Garis pada Testpack

Awalnya aku juga tidak pernah tahu istilah  blighted ovum dalam sebuah kehamilan namun akhir-akhir ini pikiranku sungguh terganggu dengan munculnya istilah itu pada masa kehamilan keduaku ini. Setelah beberapa waktu lalu pernah aku ceritakan bahwa pada kehamilan 5 minggu aku mengalami flek dan pendarahan akhirnya seminggu kemudian dokter memvonisku mengalami blighted ovum. Sebuah kasus yang sebenarnya tidak jarang dialami oleh banyak ibu hamil. Blighted ovum terjadi dimana pada sebuah kehamilan hanya tampak kantong saja tanpa adanya bakal janin/embrio hingga usia kehamilan 6 minggu. Janin tidak tampak sama sekali, yang ada hanya semacam suatu rongga di dalam rahim. Pada pemeriksaan USG akan tampak gambaran hitam, berisi cairan, dan tidak tampak bayangan calon janin sama sekali.

Blighted Ovum
Baca juga : [#2ndPregnancyJourney] Flek dan Vaginal Bleeding pada Minggu Ke-5

Pada jadwal checkup berikutnya setelah aku menjalani badrest karena flek dan pendarahan, dokter menemukan gejala blighted ovum pada kehamilanku karena pada usia 6 minggu terhitung dari hari pertama haid terakhir ukuran kantong kehamilan masih sama dengan minggu lalu. Seharusnya janin juga sudah tampak pada usia kehamilan itu, namun hari itu dokter melihat bahwa tidak ada perkembangan sama sekali.

"Perkembangannya kurang bagus bu, tapi coba kita lihat seminggu kemudian jika tidak ada perkembangan mohon diikhlaskan saja ya bu". Kata-kata bijak yang diucapkan dokter itu rasanya justru seperti petir yang menyambarku. Aku tak mampu bersuara begitu juga dengan suamiku. Kami sama-sama terdiam.

Sesampainya dirumah kami mencoba berfikir kembali dan mencoba ikhlas menerima semua kenyataan ini. Hingga pada suatu titik kami benar-benar pasrah. Semalaman kami berfikir panjang, haruskah mencari second opinion dengan dokter spog lain atau menuruti kata dokter B untuk menunggu seminggu kemudian atau memutuskan untuk segera melakukan kuretase saja demi kesehatanku. 

Esoknya tepatnya dihari Selasa, aku dan suami kembali lagi ke Rumah Sakit B untuk meminta dokter segera menjadwalkan tindakan kuretase saja karena kami sudah mengikhlaskannya. Ya, kami memang terkesan terburu-buru mengambil keputusan itu tapi semua kami lakukan bukan tanpa sebuah pertimbangan. Kami berani mengambil keputusan itu karena telah mencari tahu dari beberapa teman yang pernah memiliki kasus serupa. Kehamilan mereka juga berakhir dengan tindakan kuretase karena jika pada trisemester pertama janin mengalami keterlambatan pertumbuhan maka sedikit yang akan lahir normal hingga usia 9 bulan. Pertimbangan lainnya adalah jika aku segera melakukan kuretase maka aku akan segera recovery dan dibulan Mei Insyallah bisa mendampingi suami berangkat ke tanah suci. 

Sesuai prosedur medis dokter kembali memeriksa kondisi kehamilanku melalui USG, dan yang terlihat sungguh diluar dugaan. Subhanallah... dalam jangka waktu sehari kehamilanku mengalami perkembangan yang pesat. Embrio/calon janin sudah terlihat dan ukuran kantong kehamilan juga membesar. Menurut perhitungan dari hasil USG, ukuran kehamilan sudah berkembang menjadi 7 minggu. Ini benar-benar mukjizat yang luar biasa. Harapan kami kembali tumbuh atas hadirnya calon anak kedua kami. Selanjutnya dokter menjadwalkan untuk kembali checkup 1 minggu kemudian. 

Well, seminggu berikutnya kami kembali. Kabar gembira masih kami dapatkan janinku berkembang normal dan bagus, denyut jantung juga sudah nampak. Ya Allah ini benar-benar kuasamu. Hanya Engkau maha pemberi kehidupan.

Waalaikumsalam Wr. Wb.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan pesan, senang dapat sharing dengan Anda :)