Monday 24 October 2016

Belajar Mbathik di Batik Gunawan Setiawan Kauman Solo


Assalamualaikum Wr. Wb.

Saat kalian mendengar Kota Solo apa hal pertama yang terbesit dalam pikiran kalian? Aku banyak mendengar jawaban teman-teman adalah "Batik". Memang benar, Solo merupakan salah satu kota budaya yang banyak dipadati dengan centra batik. Centra Batik merupakan salah satu investasi terbesar yang dimiliki oleh pemerintah dan masyarakat Solo. Kampung Batik Kauman dan Kampung Batik Laweyan merupakan dua centra batik yang selalu dipromosikan kepada wisatawan. 


Masih dalam rangka Up Close and Personal With Best Western bersama Hotel Best Western Premier Solo Baru tanggal 17 - 19 Oktober 2016 lalu kami diberikan kesempatan untuk mengunjungi Kampung Batik Kauman khususnya di Batik Gunawan Setiawan yang berada di Jalan Cakra 21, Kauman, Pasar Kliwon, Solo. Kami tiba sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung disambut hangat oleh crew dari Batik Gunawan Setiawan. Kami diberikan kebebasan untuk mengeksplore setiap sudut dan etalasenya. Tidak hanya sekedar itu, kami juga diberikan kesempatan untuk melihat proses pembatikan kain, baik untuk batik cap maupun batik lukis. Kami benar-benar terpukau meilhat bagaimana batik dibuat. Untuk mendapatkan kain batik yang indah dan layak jual ternyata prosesnya sangat panjang dan membutuhkan ketelatenan extra. 

Ada 2 macam cara yang dilakukan untuk membuat batik berdasarkan jenisnya yaitu dengan cara cap untuk Batik Cap dan dengan cara dilukis dengan canting untuk Batik Lukis. Proses inilah yang kemudian menentukan kualitas dan harga batik itu sendiri. Secara umum proses pembuatan batik terdiri dari tiga tahap yaitu pemberian malam (lilin) pada kain, pewarnaan,  dan pelepasan lilin dari kain. Sedangkan alat-alat yang dignakan antara lain  Canting atau Cap, Gawangan, Wajan, Anglo/Kompor Kecil, Malam/Lilin, Bahan  dan Pewarna.

Canting atau cap  adalah alat untuk membatik, biasanya terbuat dari bahan tembaga yang ujungnya menyerupai paruh  burung sedangkan cap adalah alat semacam stempel besar yang terbuat dari tembaga. Gawangan adalah tempat untuk meletakkan kain yang akan dibatik jika prosesnya adalah batik tulis. Gawangan dapat terbuat dari kayu atau bambu. Wajan  berupa wajan kecil untuk mencairkan malam atau lilin. Wajan ini bisa terbuat dari tembaga atau tanah liat (untuk batik tulis). Anglo / kompor kecil digunakan untuk memanaskan wajan (untuk batik tulis). Malam/lilin, malam batik terbuat dari campuran berbagai jenis bahan yang berupa gondorukem, lemak minyak kelapa, dan parafin. Bahan pewarna, pewarna bisa menggunakan pewarna kimia/buatan  atau dengan pewarna alami (diambil dari kulit kayu soga, daun indigo dsb )

Wajan berisi malam yang sudah cair dan dipanaskan

Wajan berisi malam untukmembuat batik cap

Macam-macam malam/lilin

Batik Tulis

Berikut ini proses pembuatan batik tulis :

  1. Menyiapkan kain mori/katun sesuai dengan ukuran yang diinginkan kemudian mulai membuat gambar motif. Motif dibuat denga menggunakan pensil.
  2. Setelah motif selesai dibuat, kain akan disampirkan di atas gawangan agar proses membatik lebih mudah dan sejajar.
  3. Menyalakan kompor/anglo kemudian mmanaskanlilin dalam wajan  dengan api kecil sampai malam mencair sempurna. Biarkan api tetap menyala kecil.
  4. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena warna.
  5. Memulai  dengan cara mengambil sedikit malam cair dengan menggunakan canting, kemudian goreskan canting dengan mengikuti motif yang telah ada. Hati-hati jangan sampai malam yang cair menetes diatas permukaan kain karena akan mempengaruhi hasil motif batik.
  6. Setelah semua motif yang tidak ingin diwarna dgn warna tertentu tertutup malam, maka proses selanjutnya adalah proses pewarnaan.Proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dilakukan dengan mencelupkan kain tersebut pada warna dasar. Siapkan bahan pewarna di dalam ember, kemudian celupkan kainnya ke dalam larutan pewarna. Kain dicelup dengan warna yang dimulai dengan warna-warna muda, dilanjutkan dengan warna lebih tua atau gelap nantinya.
  7. Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
  8. Setelah itu adalah proses nglorot, dimana kain yg telah berubah warna tadi direbus dgn air panas. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan lapisan lilin sehingga motif yang telah digambar menjadi terlihat jelas. Jika kita menginginkan beberapa warna pada batik yg kita buat, maka proses 3, 4, dan 5 bisa diulang beberapa kali tergantung jumlah warna yg kita inginkan.
  9. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting) untuk menahan warna berikutnya .
  10. Dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua, pemberian malam lagi, pencelupan ketiga dan seterusnya. Misalkan dalam satu kain diinginkan ada 5 warna maka proses diatas tadi diulang sebanyak jumlah warna yg diinginkan berada dalam kain tsb satu persatu (Proses membuka/nglorot dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.)
  11. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke campuran air dan  soda  untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan.
  12. Proses terakhir adalah mencuci direndam air dingin dan dijemur sebelum dapat digunakan dan dipakai. 
Proses pemberian malam pada bati tulis

Batik Cap

Proses pembuatan batik cap lebih mudah bila dibandingkan dengan batik tulis karena prosesnya relatif singkat. Pada proses pembuatan batik cap alat yang digunakan yaitu cap semacam stempel besar yang terbuat dari tembaga) yang sudah didesain dengan motif tertentu dengan dimensi 20cm x 20cm. Berikut ini proses pembuatan batik tulis :
  1. Menyiapkan kain mori/katun sesuai dengan ukuran yang diinginkan kemudian diletakkan di atas meja datar yang telah dilapisi dengan bahan yang empuk.
  2. Malam direbus hingga mencair dan dijaga agar suhu cairan malam ini tetap dalam kondiri 60-70 derajat celcius
  3. Cap lalu dimasukkan kedalam cairan malam tadi, kurang lebih yang tercelup cairan malam adalah 2 cm bagian bawah  cap.
  4. Cap kemudian ditempelkan/dicapkan dengan tekanan yang cukup di atas kain mori/katun yang telah disiapkan tadi begitu seterusnya sampai seluruh kain telah penuh cap.
  5. Cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori/katun hingga tembus ke sisi lain permukaan kain mori.
  6. Setelah proses cap selesai, kain mori/katun selanjutnya akan akan masuk keproses pewarnaan, dengan cara mencelupkan kain ke dalam tangki yang berisi warna yang sudah dipilih.
  7. Kain mori yang permukaannya telah diresapi oleh cairan malam, tidak akan terkena dalam proses pewarnaan ini.
  8. Setelah proses pewarnaan, proses berikutnya adalah penghilangan berkas motif cairan malam/lilin melalui proses penggodogan atau ngelorot, sehingga akan nampak 2 warna, yaitu warna dasar asli kain  yang tadi tertutup malam, dan warna setelah proses pewarnaan tadi.
  9. Jika akan diberikan kombinasi pewarnaan lagi, maka harus dimulai lagi dari proses pengecapan cairan malam, pewarnaan dan  penggodogan lagi. Sehingga diperlukan proses berulang untuk setiap warna.
  10. Proses terakhir dari pembuatan batik cap adalah proses pembersihan dan pencerahan warna dengan soda.
  11. Selanjutnya dikeringkan dan disetrika.  
Proses pembuatan batik cap
Di Batik Gunawan Setiawan, selain dapat belajar bagaimana proses pembuatan batik, kami juga bisa melihat-lihat berbagai macam motif batik baik berupa kain maupun pakaian jadi. Harga yang ditawarkan juga relatif bervariasi tergantng jenis dan motifnya. Untuk jenis batik cap dibandrol harga Rp 250.000,00/2 meter. Sedangkan batik tulis mulai dari Rp 500.000,00/2 meter. Sementara untuk pakaian jadi mulai Rp 150.000,00 sampai jutaan rupiah. Hampir sebagian besar sudut ruangan di Batik Gunawan Setiawan dipenuhi dengan etalase-etalase batik. Selain kain batik, disana juga lengkap dengan alat dan bahan pembuatan batik mulai dari macam-macam motif cap, macam-macam malam dan macam-macam pewarna. 


Berkunjung ke Batik Gunawan Setiawan menjadi pengalaman yang sangat berkesan bagiku karena ini adalah kali pertamanya aku melihat proses pembuatan batik.


Sumber : www.agussiswoyo.com, www.batikpekalongan.wordpress.com , www.parasantique.com


Waalaikumsalam Wr. Wb.


7 comments:

  1. Dulu pernah belajar batik tulis tapi gagal, sapa tau nanti bisa mampir ke tempat ini buat belajar

    ReplyDelete
  2. wah seru banget, dulu pernah belajar batik juga di deket rumah, sayangnya sekarang di jakarta susah banget ya nyari yang begini lagi. Padahal, bisa buat pelestarian budaya juga :(

    http://jtanstyle.blogspot.com

    ReplyDelete
  3. Beberapa kali ke sini dan suka lihat cara mereka membatik

    ReplyDelete
  4. keren foto2 dan tulisannya,keep the good work up

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan pesan, senang dapat sharing dengan Anda :)