Monday 25 May 2015

Grateful to being mommy :)

May 25, 2015 0
Assalamualaikum Wr. Wb

     Saat aku sedang menulis cerita ini mungkin babyku sedang bermain dirumah bersama pengasuhnya atau lagi bersama grandmanya. Mungkin dia lagi asik dengan teether atau giraffe rattlenya, atau mungkin juga lagi bermain diatas strollernya, entahlah... saya pikir saat ini belum waktunya dia tidur siang karena tadi pagi dia bangun agak siang dibandingkan hari-hari sebelumnya. Ya beginilah resiko yang harus dihadapi seorang working mom harus rela meninggalkan babynya.
        Setiap pagi sebelum berangkat kerja banyak aktivitas yang aku lakukan guna mempersiapkan baby Arrafa yang harus ditinggal kurang lebih 7 jam. Baby Arrafa biasa bangun saat Adzan Subuh mulai terdengar, untuk membangun moodnya aku mengajaknya bercanda lebih dahulu baru setelah dia mulai asyik aku meninggalkannya bersama ayahnya dikamar sementara aku menyiapkan beberapa hal untuknya mulai dari persiapan mandi pagi, menyiapkan ASI Perah yang harus aku tinggalkan ketika aku bekerja agar pengasuhnya tidak terlalu kerepotan menyiapkan minumnya. Selama ini aku nyaman menggunakan Breastpump dari AVENT yang begitu mensuportku dalam memberikan ASI kepada buah hati tercinta.
      Walaupn sudah ada pengasuh, namun aku tetap berusaha bisa memandikan baby Arrafa dikala pagi sebelum aku meninggalkannya untuk bekerja. Hal yang sering kita lakukan sebelum aku berangkat adalah berfoto dengannya diteras rumah dan mengajarinya mengucap salam "Assalamualaikum".
      


      Tidak akan diragukan lagi bahwa full mom yang bekerja dirumah dan full mengurus anak pasti dapat mencetak generasi yang sukses karena ia dapat setiap saat mendampingi proses tumbuh kembang anaknya sendiri sehingga dapat setiap saat memberikan edukasi. Hal itu juga yang dulu sempat membuatku bimbang untuk tetap mempertahankan karirku atau harus mundur demi mengurus Arrafa. Namun pada akhirnya aku tetap melanjutkan untuk bekerja diluar dengan persetujuan suami juga tentunya. Dulu aku sempat mendengar pembelaan seorang teman yang mengatakan bahwa "seorang ibu yang full mengurus buah hatinya dan dapat mengantarkannya menjadi seseorang yang sukses itu adalah sebuah prestasi yang luar biasa namun jika ada seorsang ibu yang  bekerja diluar disamping mengurus anak-anaknya dan mampu mengantarkan mereka kedalam kesuksesan itu juga sangat luar biasa". Mungkin dari kalimat itu dan dukungan dari  suami, orang tua, sahabat, orang-orang terdekat dan yang pasti dari buah hatiku Arrafa yang dapat menguatkanku bahwa semua rasa lelah ini akan terbayar indah suatu saat. Jika semua itu diniatkan ibadah insya Allah akan terasa ringan.
     Tinggal selangkah lagi Rafa lulus ASIX dan menuju level berikutnya yaitu MPASI. Mungkin semua orang yang paham akan pengertian ASI Eksklusif tidak akan mengatakan bahwa Rafa adalah bayi ASIX karena dulu diawal kelahirannya ia sempat mendapatkan sufor karena kurangnya pemahamanku sebagai orang tua tentang ASI. Saat itu sampai 3 hari kelahiran Rafa ASIku belum keluar dan pihak kesehatan yang membantuku melahirkan memberikan Rafa sufor. Setelah produksi ASI mulai ada aku bersikeras untuk memberikannya ASI minimal 6 bulan pertama dan harapannya sampai dia 2 tahun. 
     Banyak tantangan yang harus dilalui dalam bonding ASI Eksklusif pada Rafa mulai dari masalah anatomi PD, masalah kesehatanku, repotnya harus memerah ASI dikantor demi menambah stok ASIP, bahkan orang tuaku sendiri dan mertua yang masih mempengaruhiku untuk memberikan selingan sufor untuk Rafa. Namun semua itu dapat dilalui karena aku terlalu keras kepala hehehe.
    Alhamdulillah bonding ASI Eksklusif selama 5.5 bulan ini membuat Rafa jadi gampang dan tidak mudah rewel, jadi anak yang murah senyum dan pintar.

    Buat teman-teman yang mungkin punya kahidupan tidak jauh berbeda denganku yuuukk kita semangat memberikan yang terbaik untuk buah hati kita. 

Wassalamualaikum Wr. Wb.